HARIAN ANALISA
Edisi Senin, 7 Agustus 2006 

Bila Direstui Pemerintah 
Umat Islam Sumut Siap Jihad ke Lebanon dan Palestina Unjukrasa di Konjen AS 

Medan Nyaris Bentrok 

Medan, (Analisa) 

Ribuan masyarakat muslim di Sumut siap berangkat berjihad membantu rakyat 
Lebanon dan Pelestina melawan zionis Israel bila Pemerintah Republik Indonesia 
(RI) membuka kesempatan sekaligus memberikan fasilitas keberangkatan tersebut. 

"Bila pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono membuka kesempatan, seluruh Umat 
Islam di Sumut apapun ceritanya tidak akan menolak kalau diberangkatkan ke 
medan jihad Libanon dan Pelestina," ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) 
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan Surianda Lubis, S. Ag saat berorasi 
di hadapan ribuan massa elemen masyarakat muslim yang tengah menggelar 
unjukrasa di depan Konsulat Jendral (Konjen) AS Jalan Walikota Medan, Minggu 
(6/8) pagi. 

Waktu itu ribuan massa berasal dari berbagai elelemen antara lain KAMMI Sumut, 
FSLDK Puskomda Sumut, DPD PKS Kota Medan, FPI dan Pemuda Bulan Bintang (PBB) 
bersatu melaksanakan aksi solidaritas terhadap muslim Libanon dan Palestina 
yang tengah dibantai zionis Israel. 

Surianda yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Medan saat itu membacakan pernyataan 
sikap para pengunjukrasa di antaranya mendesak negara-negara muslim (Negara 
Arab) mengambil langkah-langkah konkrit bila perlu menggelar kekuatan militer 
untuk membalas agresi Israel. 

Kemudian mengajak negara-negara Arab (di Timur Tengah) untuk memboikot AS dan 
Inggris dan meninjau kembali hubungan ekonomi sebab kedua negara tersebut 
mendukung aksi barbar Israel. 

Meminta masyarakat internasional menyeret pemimpin Israel ke Makamah 
Internasional sebagai terdakwa kejahatan perang yang terbukti telah membunuh 
warga sipil yang tidak berdosa sekaligus mendesak menghapus Negara Israel dari 
peta dunia. 

"Kami juga mendesak Pemerintah RI supaya segera mengusir Dubes dan Konjen AS 
serta Inggris dari Indonesia menyusul dukungan kedua negara adidaya tersebut 
terhadap Israel," tegas Surianda sembari mengajak seluruh umat Islam berdo'a 
bagi kemenangan muslim Palestina dan Libanon. 

Di samping Surianda, juga tampil orator lainnyadi antaranya ulama kharismatik 
Kota Medan KH Zulfikar Hajar, Lc, Sakira Zandi Ikadi Sumut), Hasan Maksum (MUI 
Medan), Indra Suhairi (FPI). 

Mulanya massa berkumpul dan berkonsolidasi di depan malam pahlawan Jalan 
Sisingamangaraja Medan. 

Selanjutnya, berkisar pukul 10.00 WIB, massa yang membawa berbagai atribut di 
antaranya bendera organisasi, spanduk poster dan lainnya bergerak secara long 
march di bawah sengatan mentari pagi menuju gedung Konsulat Jenderal AS di 
Medan. 

Pengunjukrasa yang sebahagian besar wanita sambil membawa anak berjalan dengan 
penuh semangat berjalan kaki secara teratur dan sesekali terlihat berlari-lari 
kecil. 

Di antara pengunjukrasa terlihat kumpulan pemuda memakai sebo (topeng) sambil 
membawa senjata laras panjang mainan mirip pejuang Hamas Palestina lengkap 
dengan atribut bom syahid mainan. 

NYARIS BENTROK 

Dalam aksi unjukrasa kali ini nyaris terjadi bentrokan massal antara massa 
Islam dengan aparat kepolisian yang semula memblokade jalan tak jauh dari 
gedung Konjen. 

Penghadangan pagar betis yang digelar petugas kepolisian dengan meletakkan 
beberapa tong besar di badan jalan sempat membuat situasi di sekitar lokasi 
memanas. 

Pengunjukrasa akhirnya nekad menerobos hadangan pihak kepolisian yang melarang 
massa berunjukrasa di depan gedung Konjen AS. 

Aksi dorong di antara kedua belah pihakpun tidak dapat dihindari, beberapa 
personil kepolisian tampak terjatuh demikian juga sebaliknya. Sesekali terlihat 
lontaran telur ke arah petugas kepolisian. 

Sebelum situasi menjadi 'chaos', pimpinan pengunjukrasa dan kepolisian akhirnya 
berhasil menenangkan masing-masing anggotanya. 

Terlihat perwakilan pengunjukrasa Sakira Zandi berdebat keras dengan Wadir 
Intelpam Poldasu AKBP Drs Baharuddin yang menggunakan busana muslim ala kaum 
sufi pakai lebai putih. 

Akhirnya keduanya menyepakati massa diperbolehkan berunjukrasa di depan gedung 
Konjen AS di bawah blokade pihak kepolisian dengan syarat semua peralatan di 
tinggal termasuk telur busuk yang rencananya akan digunakan untuk melempari 
gedung Konjen AS. 

Setelah insiden dorong mendorong tersebut aksi massa berlangsung damai dengan 
tampilnya para orator menyampaikan orasinya hingga menjelang pukul 12.00 WIB, 
di mana ribuan massa meninggalkan lokasi dan membubarkan diri di Masjid Agung 
Jalan Diponegoro Medan. 

SIAP KIRIM 

Sementara itu, Dewan Pengawas FPI Sumut Indra Suheri didampingi pengurus FPI 
lainnya Dharma Bakti Ginting ketika ditemui wartawan usai aksi unjukrasa 
mengatakan FPI Sumut siap mengirim 900 anggota laskarnya ke Lebanon dan 
Paletina bergabung dengan Laskar FPI Pusat. 

Pengiriman tersebut akan dilaksanakan bila Pemerintah RI merestui dengan 
memfasilitasi para relawan tersebut dengan pelatihan militer, pengetahuan medan 
perang, kelengkapan logistik dan kemudahan visa serta fasilitas lainnya. 

"Bila tidak fasilitas tersebut tidak diberikan contohnya visa bagaimana kami 
akan masuk kenergara lain bila tidak memiliki pasport dan visa. Sia-sia saja 
kami berangkat karena sudah pasti tidak diizinkan masuk ke negara luar," 
tandasnya. 

KURANG BERPERAN 

Sedangkan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Sumut Sigit Pramono Asri 
ketika ditemui Analisa di tempat yang sama mengungkapkan penilaiannya terhadap 
kurangnya peran RI selaku salah satu negara muslim terbesar di dunia yang 
kurang berperan dalam membantu menyelesaikan krisis Timur Tengah akibat 
serangan Israel ke Libanon dan Pelestina. 

Menurutnya, seharusnya pemerintah tidak hanya melakukan langkah konvensional 
tetapi lebih maju dengan mempelopori dan memobilisir negara-negara Silam untuk 
memberikan tekanan baik secara politik atau ekonomi terhadap Israel serta 
kroninya AS. 

"Sehingga ke depannya Indonesia bisa menjadi harapan penyelesaian negara-negara 
Islam di dunia," tandasnya. 

Sigit juga menyesalkan sikap aparat keamanan yang memblokir jalan sehingga 
memicu terjadinya insiden dorong mendorong antara masyarakat muslim yang ingin 
mengungkapkan aspirasinya di depan Konjen AS. 

"Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi apalagi aksi yang digelar pengunjukrasa 
merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan masyarakat muslim Indonesia terhadap 
Libanon dan Pelestina tengah di habisi Zionis Israel," ucapnya. (aru/rrs/Foto: 
said) 



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to