http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=248723 Rabu, 27 Sept 2006,
Jangan Pernah Berhenti Bersuara Oleh Rustam Efendi Saya memahami jalan pikiran Ahan S.A. Saya pun sepakat terhadap apa yang dia tulis tentang revolusi hati, revolusi diri, pada 25 September 2006. Namun, bagi tuan-tuan kaum intelektual, khususnya Saudara Ahan S.A., yang perlu digarisbawahi dan ditekankan, bulan Ramadan ini jangan pernah dijadikan alasan atau hambatan untuk tetap tidak memperjuangkan nasib rakyat yang tertindas. Jangan pula sekali-kali kita melihat sesuatu hal dengan memakai kacamata kuda. Mencintai tidak harus memuji, tapi mengkritik adalah bagian dari mencintai. Itulah kiranya kata bijak yang bisa memahami bahwa perjuangan mahasiswa selama ini bukan bermaksud menghancurkan pemerintah, tetapi justru sebaliknya, untuk mengingatkan bahwa pemerintah juga manusia biasa. Tak bisa dipungkiri, perubahan besar dalam kehidupan Indonesia tak dapat lepas dari peran mahasiswa. Sejarah telah mencatat, sejak pergerakan pelajar pribumi pertama di Indonesia pada 1908 dengan didirikannya Boedi Oetomo, telah memberikan fondasi awal terhadap basis pergerakan mahasiswa di Indonesia untuk mengubah tatanan sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang bersifat feodal-imperialis menjadi berpihak kepada kepentingan rakyat. Karena itu, persoalan demi persoalan yang terus menghantui perjalanan bangsa Indonesia sampai saat ini harus tetap kita perjuangkan, apalagi di bulan yang suci ini. Sebab, secara sadar maupun tidak sadar, kita sedang dilanda kegilaan berpikir menghadapi berbagai paradoks kebijakan yang terkadang tidak sesuai antara das Sollen dan das Seine, antara normatif dan sosiologis, antara logika dan fakta. Nah, untuk itulah, saya mengajak tuan-tuan kaum intelektual, jangan pernah berhenti bersuara dan berpikir kritis tentang dimensi "moral yang transendental", berpikir tentang "pertanggungjawaban moral yang bersembunyi di balik pertanggungjawaban normatif", dan janganlah bulan Ramadan menjadikan kita buta serta tuli atas masalah yang menimpa rakyat. Bulan suci ini memang penuh pengampunan dan rahmat. Namun, itu akan menjadi "hambar" jika para pelaku korupsi di muka bumi ini tidak segera dibumihanguskan. Apalagi, pembuat kebijakan terus-menerus berpihak kepada para penguasa dan menginjak-injak rakyat kecil. Kita jangan pernah terkecoh oleh apa pun yang dilakukan para penguasa di bulan Ramadan ini. Sebab, itu semua telah direduksi sehingga secara kasat mata nyata, padahal itu semua hanyalah semu. Pilihan Pertama dan Utama Jika Ahan mengatakan demo adalah yang paling utama dan pertama, saya tidak setuju. Orientasi dan arah gerakan mahasiswa haruslah mampu mencari dan menemukan arah baru gerakan. Mengapa? Sebab, jika hal itu tidak dilakukan, akan berakibat fatal terhadap eksistensi dan peran mahasiswa dalam tata konstelasi dan pergulatan perubahan peradaban bangsa. Bentuk gerakan yang semula hanya berorientasi pada aksi fisik seperti demonstrasi, ternyata memang tidaklah signifikan mampu memengaruhi kebijakan yang dibuat pemerintah atau mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagaimanapun, tak dapat kita nafikan bahwa saat ini kondisi problematika bangsa telah mencapai titik kompleks sehingga membutuhkan solusi dan penyelesaian yang komprehensif. Polarisasi gerakan yang terjadi saat ini, baik yang terjadi akibat perbedaan persepsi, ideologi, maupun tujuan, harus mulai diarahkan pada gerakan kolektif lintas kultural. Gerakan mahasiswa harus mampu menerapkan prinsip diterima dalam berbagai kultur dan kondisi masyarakat. Artinya, bentuk gerakan yang dibangun haruslah mempunyai tujuan, orientasi, dan arah yang sama, yakni memihak kepentingan masyarakat, bukan partisan, golongan, bahkan komunitas tertentu. Format baru gerakan mahasiswa dalam konteks saat ini, misalnya, dapat diwujudkan melalui peran pemberdayaan dan pendidikan politik, advokasi, bahkan legitasi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Sekalipun tak dapat kita pungkiri bahwa tingkat masivisitas format itu masih terhalang oleh kultur gengsi mahasiswa, tetapi jika mampu dibangun secara perlahan-lahan tentu akan lebih menemukan signifikansi gerakan mahasiswa untuk berpartisipasi menyelesaikan persoalan bangsa ini. Selain itu, peran mahasiswa yang harus tetap dipertahankan adalah dalam kerangka gerakan politik yang dijalankan. Ruang lingkup politik kekuasaan negara selayaknya memang harus mulai ditinggalkan oleh gerakan mahasiswa. Kembali ke tengah kancah, dalam arti, mengembangkan kultur politik kebangsaan yang mengedepankan prinsip bahwa gerakan mahasiswa adalah media atau jembatan untuk mengontrol pemerintah dalam setiap pembuatan kebijakan dan mengaspirasikan kepentingan rakyat. Jembatan informasi yang dibangun mahasiswa dengan membentuk opini publik (public opinion) untuk menghadapi persoalan yang dihadapi masyarakat baik melalui media massa atau media lainnya merupakan bentuk konkret dan mendesak yang perlu dilakukan. Turun langsung ke dalam kehidupan masyarakat untuk mengetahui, mengobservasi, dan mengadvokasi persoalan dalam masyarakat akan lebih dibutuhkan ketimbang hanya bergelut dengan aksi fisik demonstrasi yang di bulan Ramadan akan menguras tenaga dan bisa membuat niat kita yang awalnya baik menjadi tidak baik. Bahkan, dalam orasi, sering kaum intelektual secara sadar mengeluarkan kata-kata kotor yang mengakibatkan amal ibadah kita menjadi tidak bermanfaat. Rustam Efendi, mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Malang dan Pengkaji di RePORT Malang [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/