Kekayaan Kapolri Naik Lebih Dari Dua Kali Lipat

Selama kurun lima tahun, kekayaan Kapolri Jenderal Pol Sutanto naik lebih dari 
dua kali lipat, dari sebesar Rp2,4 miliar pada 27 Desember 2001 menjadi Rp5,931 
miliar pada 6 Juni 2006.

Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara 
Negara (LHKPN), M Sigit, saat mengumumkan LHKPN delapan penyelenggara negara di 
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Juanda, Jakarta, Selasa 
(3/10), menjelaskan kenaikan harta Sutanto itu terutama karena kenaikan nilai 
giro dan tabungan milik Kapolri yang menjabat sejak Juli 2005 itu.

Pada 2001, nilai giro, tabungan dan setara kas lainnya milik Sutanto hanya Rp75 
juta. Namun, pada 2006, nilainya melonjak hingga Rp4,21 miliar. Sedangkan harta 
bergerak berupa alat transportasi milik Sutanto mengalami penurunan dari Rp935 
juta pada 2001 menjadi Rp331 juta pada 2006.

Sigit menjelaskan, penurunan itu karena Sutanto menjual empat kendaraan 
miliknya dan menggantinya dengan satu unit mobil Mitsubishi Lancer senilai 
Rp251 juta dan satu unit motor jenis Harley Davidson keluaran tahun 1999 
senilai Rp80 juta.

"Bisa saja hasil penjualan mobil itu masuk ke tabungan," kata Sigit. Harta 
milik Sutanto lainnya, berupa harta tidak bergerak dan harta bergerak berupa 
perhiasan tidak mengalami perubahan.

Harta tidak bergerak Sutanto berupa tanah dan bangunan tidak mengalami 
perubahan sejak 2001 hingga 2006, senilai Rp1,307 miliar. Begitu pula dengan 
perhiasan tetap senilai Rp83 juta.

Mengenai kenaikan harta Sutanto yang cukup signifikan selama lima tahun 
terakhir, Sigit mengatakan KPK belum menetapkan bahwa kenaikan harta Sutanto 
layak untuk diperiksa.

"Kami hanya mendasarkan laporan pada lima jenis kekayaan yang dimiliki, berupa 
harta tidak bergerak dan lain sebagainya. Untuk meneliti lebih jauh, perlu 
diperiksa apakah yang bersangkutan juga memiliki sumber penghasilan lain di 
luar jabatan yang dimilikinya. Dan, kami terus terang belum melakukan itu," 
jelas Sigit.

Selain Sutanto, KPK juga mengumumkan harta kekayaan milik mantan Menteri 
Perindustrian Andung A Nitimihardja dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, 
Rokhmin Dahuri.

Selama 2001 hingga 2004, harta Andung mengalami kenaikan dari Rp2,062 miliar 
menjadi Rp2,402 miliar. Sedangkan harta Rokhmin juga mengalami kenaikan dari 
Rp5,074 miliar menjadi Rp5,993 miliar.

KPK juga mengumumkan kekayaan dua Bupati, yaitu Bupati Nias Binahati B Baeha 
dan Bupati Sambas Burhanuddin AR dan dua wakil Bupati.
   
Sejak 2002 hingga 2005, kekayaan Bupati Nias naik dari Rp1,994 miliar menjadi 
Rp2,706 miliar. Sedangkan Bupati Sambas juga mengalami kenaikan dari Rp814 juta 
pada 2003 menjadi Rp1,052 miliar pada 2006.

Kekayaan Wakil Bupati Nunukan, Kasmir Foret, mengalami kenaikan dari Rp541,5 
juta pada 2003 menjadi Rp1,293 miliar pada 2006. Kenaikan kekayaan yang cukup 
signifikan terjadi pada harta milik Wakil Bupati Kutai Barat, Ismael Thomas, 
dari Rp1,979 miliar pada 2001 menjadi Rp4,260 miliar pada November 2005.

Kekayaan milik Ismael itu karena lonjakan nilai tabungannya dari Rp487 juta 
pada 2001 menjadi Rp3,487 miliar pada November 2005.

Sigit menjelaskan, lonjakan harta milik Wakil Bupati Kutai Barat itu juga belum 
ditetapkan oleh KPK sebagai kategori mencurigakan yang patut untuk diperiksa.

Apalagi, lanjut dia, sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat soal 
dugaan tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan lonjakan kekayaan tersebut. 
antara/is
 
Sumber: Republika Online - Selasa, 03 Oktober 2006  16:08:00

++++++++++

Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita

Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to