REFLEKSI: Perjuangan pengaruh membuat perhitungan yang berbeda?
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=267630&kat_id=23 Sabtu, 07 Oktober 2006 21:01:00 Perbedaan 1 Syawal jangan Dipersoalkan Magelang-RoL-- Perbedaan penetapan 1 Syawal 1427 Hijriah sebagai waktu salat Idulfitri bagi umat Islam bukan untuk dipersoalkan tetapi dilaksanakan dengan penuh keyakinan, kata Ahli Ilmu Falak dari Pondok Pesantren Markazul Falakiyyah Desa Salam Kanci, Magelang, Jawa Tengah, KH. Mishbachul Munir (63). "Semua (perhitungan kalender,red) ada dasarnya tetapi kenyataan berbeda, maka laksanakan (Salat Idulfitri,red) sesuai keyakinan masing-masing, tidak harus sama tetapi harus sama-sama betul," katanya dalam Bahasa Jawa di Magelang, Sabtu (7/10). Sebagian umat Islam Indonesia menghitung 1 Syawal 1427 jatuh Senin (23/10) sedangkan umat Islam yang lain dan kalender nasional Tahun 2006, Selasa (24/10). Berdasarkan perhitungan, menurut Munir, 1 Syawal 1427 H jatuh Senin (23/10. Dirinya akan mengumumkan kepada umat sekitarnya untuk melaksanakan Salat Idulfitri 1427 H pada Senin (23/10. "Kebetulan perhitungan saya sama dengan PP (Pengurus Pusat) Muhammadiyah, kalau di PB NU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) memang ada dua pendapat yakni Senin (23/10) dan Selasa (24/10). Kyai Nur Muhammad dari Jepara menghitung Selasa (24/10)," katannya. Semua sama-sama mendapatkan keselamatan, kata Munir yang sejak 1962 belajar ilmu falak di sejumlah ponpes mulai dari Ponpes Tebuireng Jombang, Jatim dan sejak 1970 hingga saat ini membuat kalender Islam untuk berbagai daerah di Indonesia maupun sejumlah negara lain seperti Malaysia, Mesir, dan Saudi Arabia. Ia mengatakan, umat Islam memiliki kebebasan melakukan Salat Idulfitri 1427 H sesuai perhitungan kalender yang ada. Perhitungan kalender yang berbeda untuk penetapan 1 Syawal tersebut tidak untuk membuat umat Islam saling menyalahkan. "Terserah, asal jangan saling menyalahkan. Menurut saya Idul Fitrinya Senin (23/10) yang selain itu 'monggo' (silakan,red)," katanya. Ia mengatakan, proses penetapan 1 Syawal 1427 H sudah disidangkan Majelis Lajnah Falakkiyah PB NU di Semarang Jateng beberapa waktu lalu tetapi tidak ada keputusan. Saat sidang itu, katanya, terjadi perdebatan yang dinamis karena ada dua pendapat tentang 1 Syawal 1427 H yakni bertepatan Senin (23/10) dan Selasa (24/10). "Saya dengan perhitungan 'hishab' tetapi nanti kenyataannya lewat 'rukyat'. Tahun 1991, 1992 dan 1993 juga sempat ramai perdebatan tentang 1 Syawal," kata KH Mishbachul Munir. antara/ab [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/