Refleksi: Ada-ada saja
_______________________


Tolak Bush, Paranormal Gelar Ritual Santet di Bogor

Bogor (ANTARA News) - Paranormal Ki Gendeng Pamungkas selaku pimpinan Front 
Pribumi, Kamis, menggelar semacam ritual penyantetan menolak kehadiran Presiden 
Amerika Serikat (AS), George Walker Bush, yang dijadwalkan bertemu Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana Bogor pada 20 November 2006.

Gendeng Pamungkas melakukan aksinya dengan cara memotong domba, ular, dan 
menggelar perlengkapan sesaji di pelataran Tugu Kujang Kodya Bogor yang menurut 
dia, menjadi bagian dari kegiatan demonstrasi puluhan anggota Front Pribumi.

Selain Front Pribumi, sejumlah elemen masyarakat di Bogor juga menggelar aksi 
unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Bush ke Indonesia di kawasan tugu yang 
letaknya berdekatan dengan kompleks Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor yang 
dijadwalkan menjadi tempat berlangsungnya pertemuan Kepala Negara/Pemerintahan 
RI-AS.

Para demonstran itu terbagi dalam sejumlah kelompok, sehingga terpaksa harus 
antre untuk memberikan pernyataan sikap dan menggelar unjuk kebolehan 
(happening art).

"Kami baru bisa menggelar (happening art) dan memberikan pernyataan sikap jam 
11.00, padahal kami sudah datang sejak jam 9.00," kata koordinator lapangan 
kelompok demonstran dari IMAKA (Ikatan Mahasiswa Akademi Kimia Analis), 
Indrawan Susanto.

Ia mengatakan, pihaknya enggan bergabung dengan kelompok demonstran yang lain 
karena ingin menunjukkan independensi kelompoknya.

Pada kesempatan itu, sekira 40 demonstran yang tergabung dalam IMAKA menolak 
kedatangan Bush dengan menggelar serangkaian aksi, seperti berjalan kaki dari 
melintasi kawasan Pangrango-Tugu Kujang, tanda tangan solidaritas anti-Bush, 
dan membakar foto Bush.

Mereka juga menuntut, Pemerintah RI menolak kedatangan Bush, mengadili Presiden 
AS itu di Mahkamah Internasional sebagai penjahat kemanusiaan, dan meminta 
dikembalikannya uang rakyat yang digunakan untuk menyambutnya.

Sementara itu, demonstran anti-Bush yang lain datang dari AMIK Pajajaran, 
Bogor, ditandai dengan kehadiran 45 orang melakukan aksi lempar botol ke foto 
Bush dan membakar simbol bendera AS.

Salah satu demonstran, Irvan, mengajak masyarakat di seluruh Indonesia untuk 
bersatu menolak kedatangan Bush.

"Pemerintah juga terlalu berlebihan menyambut Bush, padahal banyak masyarakat 
kita yang lebih membutuhkan dana miliaran yang digunakan untuk menyambut 
penjahat perang itu," katanya.

Sementara itu, puluhan demonstran yang tergabung dalam Pemuda Bulan Bintang 
menggelar unjuk kebolehan saat tiba gilirannya dengan tema eksekusi mati 
Presiden Bush.

Mereka juga membakar dan menginjak-injak simbol bendera Adikuasa tersebut. 
Demonstran tersebut memberikan pernyataan sikap, yaitu mengutuk Pemerintah RI 
yang telah mengucurkan dana miliaran rupiah untuk menyambut kedatangan Bush, 
menolak intervensi asing dalam segala bentuk, mengajak masyarakat untuk 
mengusir antek-antek AS di Indonesia, memboikot semua produk AS, dan mengusir 
Bush dari Indonesia.

Ketua Pemuda Bulan Bintang, Subhan M., mengatakan, pemerintah harus bersikap 
tegas untuk menolak kedatangan Bush dan tidak menyambut orang nomor satu di AS 
itu dengan berlebihan. (*)

Copyright © 2006 ANTARA
16 November 2006 17:37

http://www.antara.co.id/print/index.php?id=46517




[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke