Topik: Muzakir Hamid Kembali ke ibu pertiwi 02 Nopember 2006 dari Tgk Lampôh Saka MUZAKIR HAMID (Adik Kandung Isteri Menlu GAM, Zaini Abdullah, dan Isterinya) UCAPKAN SUMPAH SETIA NKRI DI KEDUBES RI, STOCKHOLM 17 Feb 2006, http://www.acehkita.com/index.php? Sekretaris pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Abdul Hamid kembali menjadi warga Negara Indonesia (WNI) setelah mengucapkan sumpah setia, Selasa (14/2), di Stockholm. Pengambilan sumpah dilakukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm, Swedia. Kebiadaban, Keganasan, Kekejaman, Kekejian dan Kebuasan Jawa terhadap bgs Aceh
"People who call themselves Indonesians are having an identity crisis." Almarhum Syahid Tgk Abdullah Syafie Tgk Hasan di Tiro in FEER: " Djawanjan mandum saban! Biadap dan 'A Bra 'u Beureugu seupot!"(They're all the same. Uneducated fools....the Javanese "barbaric and uncivilized! " ) if(cnnEnableCL){if(!(location.hostname.indexOf('cnn.com')>-1)) {cnnAddCSI('contextualLinks','/.element/ssi/sect/1.1/misc/contextual/story.html','');}else{ cnnAddCSI('contextualLinks','http:/\/cl.cnn.com/ctxtlink/jsp/cnn-story.jsp','category=cnnworld&url=http:/\/robots.cnn.com/2005/WORLD/asiapcf/02/10/nkorea.talks/index.html&site=cnn_world_dyn_ctxt');}} Demikian keterangan yang disampaikan Kuasa Usaha KBRI Stockholm Ben Perkasa Sudrajat , ketika dihubungi pertelepon Rabu (15/02) malam.kemarin Muzakir Abdul Hamid mengambil sumpah setia untuk kembali menjadi warga Negara Indonesia. Dia bersama istrinya, berdua menjadi WNI lagi, katanya. Ben mengatakan perubahan status warga Negara bagi GAM memang termasuk difasilitasi dalam butir nota kesepahaman (MoU) RI-GAM tahun lalu. Dalam MoU tersebut disebutkan bagi anggota GAM yang telah menjadi Warga Negara Asing (WNA) atau kehilangan kewarganegaraannya dan ingin kembali menjadi WNI akan difasilitasi. Kepada anggota GAM tersebut diberikan jangka waktu enam bulan sejak penandatangan MoU untuk mengajikan permohonan menjadi WNI. Dengan fasilitas yang akan berakhir pada 28 Februari 2006 itu, perubahan status warga Negara anggota GAM akan dipermudah dari biasanya yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Ben mengatakan, Muzakir yang juga asisten pribadi Hasan Tiro telah mengajukan niat dan mengikuti proses perubahan warga Negara sejak dua bulan lalu. Sebagai bagian akhir porses, Muzakir pada Selasa lalu diambil sumpah setianya pada NKRI dan diberikan paspor. Kepada ben, Muzakir mengatakan pengajuan permohonan menjadi WNI itu ia lakukan baru sejak dua bulan yang lalu karena menunggu perkembangan situasi pasca penandatangan MoU. Muzakir menilai, seperti yang dikatakan pada Ben, situasi saat ini sudah cukup kondusif hingga ia langsung mewujudkan niatnya kembali menjadi WNI. Pengambilan sumpah itu dilakukan sendiri oleh Ben yang ditunjuk sebagi perwakilan Menteri Hukum dan HAM di Indonesia. Acara pengambilan sumpah dilaksanakan pada pukul 11.00 siang waktu setempat. Sampai sejauh ini sejak penandatanganan MoU, menurut Ben, baru Muzakir saja yang telah menjadai WNI. Sedangkan petinggi GAM lainnya, termasuk Hasan Tiro dan Zaini Abdullah, belum ada yang mengajukan niat baik secara resmi maupun pribadi kepada Ben untuk menjadi WNI. Ben berharap langkah Muzakir ini diikuti oleh petinggi GAM lainnya di Swedia ################################################### From: Hanakaru Hokagata [EMAIL PROTECTED], Date: 12 september 2006 11:10:44 To: "Ahmad Sudirman" [EMAIL PROTECTED] Cc: PPDI@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],Lantak@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: REFRESENTATIF GAM DI AMM, IRWANDI YUSUF PERLU SEGERA DITARIK DARI AMM. Kang Ahmad Sudirman, Anda kenal dengan saya dan saya pun kenal dengan Anda. Kita bertemu di Stockholm pada acara peresmian perkawinan anak Dr. Zaini. Ketika Anda ngomong KPA, seolah-olah Anda lah yang paling tahu KPA. Saya adalah pejabat teras KPA yang oleh karena itu saya ditunjuk untuk menjadi Wakil Senior GAM (TNA) untuk AMM. Untuk Anda ketahui, saya tinggal serumah dengan Muzakkir Manaf. Saya juga yang mendeklarasikan berdirinya KPA sesaat setelah saya membubarkan TNA dalam kapasitas saya sebagai Senior Representative to AMM. Jadi saya tahu persis apa yang terjadi terhadap Muzakkir Manaf. Satu lagi yang ingin saya sampaikan biar Anda tahu dan agar Anda terhindar dari menjadi tukang fitnah, adalah: TIDAK pernah ada yang namanya KOMITMEN politik GAM dengan partai politik PPP. Irwandi "Secara pribadi, saya menyayangkan Kang Ahmad Sudirman yang rela menanggung dosa karena omongkan sesuatu yang tidak diketahuinya secara jelas. Dalam usianya yang sudah sepuh ini mestinya Kang Ahmad Sudirman sudah harus lebih banyak mawas diri dan lebih banyak berzikir. Politik praktis, apalagi berfungsi dalam fitnah chain of command sudah sangat tidak pantas lagi buat Kang Ahmad Sudirman. Kang Sudirman, jika Anda terus berpartisipasi dalam urusan fitnah dan sebagai penyebar kebencian, do it on your own risk di akhirat nanti. if(cnnEnableCL){if(!(location.hostname.indexOf('cnn.com')>-1)) {cnnAddCSI('contextualLinks','/.element/ssi/sect/1.1/misc/contextual/story.html','');}else{ cnnAddCSI('contextualLinks','http:/\/cl.cnn.com/ctxtlink/jsp/cnn-story.jsp','category=cnnworld&url=http:/\/robots.cnn.com/2005/WORLD/asiapcf/02/10/nkorea.talks/index.html&site=cnn_world_dyn_ctxt');}} Baiklah saya uraikan disini tragedi Muzakkir Manaf dukung H2O: 1.Rapat tanggal 21 Agustus: Para ulama diundang rapat dengan tim sukses H2O yang terdiri dari Muhammad Lampoh Awe (kerabat dekat Hasbi Abdullah), Zakaria Saman, dan Ilyas Abed. Rapat itu dihadiri juga oleh Dr. Zaini (abang kandung Hasbi) dan Meuntroe Malik. Keputusan rapat: Ulama menolak mendukung H2O karena mereka menggunakan kenderaan parpol nasional dan karena Humam adalah salahseorang sponsor atau penandatangan DOM di masa lalu. 2.Tidak berhasil dengan para ulama, tim sukses menggelar rapat dengan seluruh Panglima TNA dari beberapa wilayah yang intinya meminta agar mereka memberi dukungan kepada H2O. Rapat ini pun gagal memperoleh dukungan para panglima, bahkan yang terjadi adalah panglima panglima wilayah mengkritik pedas keputusan tim sukses yang melibatkan pimpinan untuk mendukung H2O. Mereka ada yang berteriak "Tigapuluh tahun kita berperang dan puluhan ribu nyawa sudah terkorban apakah untuk mensukseskan PPP yang dulu sewaktu darurat militer mencap kita sebagai Bughat?" Rapat berakhir pada pukul 1230 dengan kekecewaan bagi yang mengundang dan yang diundang. Setelah para peserta rapat meninggalkan arena, yang tertinggal disana adalah tim sukses H2O, Meuntroe Malek, dan Dr. Zaini, plus beberapa wartawan yang kebingungan. Muzakkir Manaf pun sudah pulang ke rumahnya. Tapi tim sukses belum putus asa. Ilyas Abed lalu mengambil inisiatif menulis press statement DUKUNGAN KPA dengan mengatasnamakan Muzakkir Manaf. Setelah press statement selesai ditulis tangan, Kamaruddin alias Abu Razak disuruh menjemput Muzakkir Manaf dari rumahnya dengan alasan ada rapat penting dengan pimpinan. Sesampainya di sana, Muzakkir disodori oleh Ilyas Abed press statement utk dibacakan di depan wartawan. Muzakkir menolak keras. Zakaria Saman mengambil alih tugas membujuk Muzakkir tapi tetap gagal juga. Setelah 1 jam bujuk membujuk itu berlangsung, akhirnya Ilyas Abed mengambil naskah tersebut dan diberikan kepada Meuntroe Malek untuk menyuruh Muzakkir membacanya di depan wartawan. Meuntroe Malek memanggil Muzakkir dan memintanya agar mau membaca.Muzakkir yang malang kena skak, dan ia pun membaca press statement itu di depan wartawan. Esok hari hebohlah seantero Aceh. Setelah Muzakkir membacanya di depan wartawan, Muzakkir sempat berucap kepada tim sukses dan pimpinan: "Lakukanlah sesuka kalian, saya tidak mau perduli lagi." Malamnya kami bertemu di rumah. Muzakkir berkata kepada saya bahwa dirinya tadi dijebak. Dia mempersilakan saya tetap maju dan jangan bergeming. Esok harinya Muzakkir terbang ke Medan dan bertemu dengan Sofyan Dawod di sana. Kepada Sofyan Dawod dia meminta agar dapat menyejukkan suasana di lapangan dan mengizinkan Sofyan Dawod untuk membuat Counter Press Statement. Tanggal 26 Agustus Sofyan Dawod menggelar press statement di Kantor KPA Banda Aceh. Jadi, Kang Dirman, saya harap Anda jangan asal rewel saja. Mau fakta, datanglah ke Aceh dan bertanyalah kepada rakyat Aceh serta anggota2 KPA. Info yang Anda dapat dari sahabat Anda yang bernama Ustadz Muzakkir Hamid (red: adik kandung Istri Dr.Zaini Abdullah) di Alby adalah sangat tendensius, mengelabui, dan mengabaikan fakta. Secara pribadi, saya menyayangkan Kang Ahmad Sudirman yang rela menanggung dosa karena omongkan sesuatu yang tidak diketahuinya secara jelas. Dalam usianya yang sudah sepuh ini mestinya Kang Ahmad Sudirman sudah harus lebih banyak mawas diri dan lebih banyak berzikir. Politik praktis, apalagi berfungsi dalam fitnah chain of command sudah sangat tidak pantas lagi buat Kang Ahmad Sudirman. Kang Sudirman, jika Anda terus berpartisipasi dalam urusan fitnah dan sebagai penyebar kebencian, do it on your own risk di akhirat nanti. Wassalam. #################################################### Till: [EMAIL PROTECTED] Kopia: "syeikh" <[EMAIL PROTECTED]> Från: "aroen jeram" <[EMAIL PROTECTED]> Lägg till i adressboken Datum: Fri, 3 Nov 2006 03:45:36 -0800 (PST) Ämne: Re: [IACSF] AHMAD HUMAM HAMID & TUBUH GAM. ahmad sudirman salah besar bila mengatakan: "Sebenarnya saudara Ahmad Humam Hamid adalah bukan seorang politikus, melainkan seorang yang aktif dalam bidang pendidikan, sosial dan kemasyarakatan sesuai dengan ilmu yang dimilikinya." Otto Syamsuddin "janganlah membohongi orang banyak, khususnya orang Aceh, dengan memutar-plintir sejarah. kalau tak tahu, bilang tak tahu aja. kita main lurus-lurus ajalah. if(cnnEnableCL){if(!(location.hostname.indexOf('cnn.com')>-1)) {cnnAddCSI('contextualLinks','/.element/ssi/sect/1.1/misc/contextual/story.html','');}else{ cnnAddCSI('contextualLinks','http:/\/cl.cnn.com/ctxtlink/jsp/cnn-story.jsp','category=cnnworld&url=http:/\/robots.cnn.com/2005/WORLD/asiapcf/02/10/nkorea.talks/index.html&site=cnn_world_dyn_ctxt');}} sebagai dosen, humam nggak ada karya ilmiah (yang menonjol). sebagai ketua KNPI dalam periode Ibrahim Hasan, ia terlibat dalam musyawarah elite penguasa untuk menentukan DOM. dalam reformasi ia tak terlibat menggerakkan massa. tapi begitu DOM dicabut langsung star garap HAM. begitu pula pasca tsunami. Farhan juga gitu, saat bangun gerakan reformasi di Aceh, tak ada dia. begitu DOM dicabut mulai kasak-kusuk. meski ia politikus dari PAN, tapi ia bukan inisiator pembentukan PAN. meski dosen dan doktor, tapi tak dikenal memiliki karya ilmiah. jadi humam, secara formal memang tak berkartu anggota partai nasional. tetapi secara individual lebih banyak waktu tersita berpolitik daripada berkarya ilmiah sebagaimana statusnya sebagai dosen. janganlah membohongi orang banyak, khususnya orang Aceh, dengan memutar-plintir sejarah. kalau tak tahu, bilang tak tahu aja. kita main lurus-lurus ajalah. ----- Original Message ---- From: Ahmad Sudirman <[EMAIL PROTECTED]> To: PPDI@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Lantak@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 3, 2006 3:06:13 AM Subject: [IACSF] AHMAD HUMAM HAMID & TUBUH GAM. http://www.dataphone.se/~ahmad [EMAIL PROTECTED] Stockholm, 2 November 2006 Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wr wbr. AHMAD HUMAM HAMID & TUBUH GAM. Ahmad Sudirman Stockholm - SWEDIA. SEDIKIT MENYOROT AHMAD HUMAM HAMID & TUBUH GAM............... ............. ######################################################### From: mirah pati [EMAIL PROTECTED] Date: 4 augusti 2006 17:41:18 To: ppdi@yahoogroups.com, lantak@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] Subject: «PPDi» Kekuatan hukum, fakta dan bukti Ahmad Sudirman seorang munafik Kekuatan hukum, fakta dan bukti Ahmad Sudirman seorang munafik Pembaca yg budiman, Assalamualaikum wr.wb, Untuk membuktikan secara hukum dan fakta bahwa Ahmad Sudirman seorang munafik anda tidak perlu pusing pusing untuk memaparkan buktinya. Kalau saja anda membaca sebagian tulisan2nya yg disimpan dalam homepage: http://www.dataphone.se/~ahmad, anda akan mengetahui langsung bahwa mulutnya Ahmad Sudirman sangat berlawanan dengan hati nuraninya alias munafik. AHMAD SUDIRMAN DAN INDONESIANYA Kalau dilihat sepintas lalu Ahmad Sudirman adalah seorang yg anti Indonesia yang selalu menyerang dan memaki maki pemerintah Indonesia dalam hal apa saja. Tetapi kalau mandalami tulisan2nya dengan cermat, akan jelas ia seorang yg paling nasionalis atau lebih tepat lagi indonesialist yg mati2an mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia melebihi daripada perjuangannya terhadap Islam yg ditonjol-tonjolkan selama ini. Sebelum Ahmad Sudirman melanglangbuana ke Aceh, ia telah banyak menulis tentang Indonesia yg disimpan rapi dalam homepagenya http://www.dataphone.se/~ahmad, dimana tulisan awal awalnya selalu dimulai dengan judul: INDONESIA TANAH AIRKU, yg ditulis tgl 15, 17, 19, 20 Mei 1998 dll, menjelang jatuhnya Suharto. Ahmad Sudirman mengkritisi dwifungsi ABRI tetapi tetap mempertahankan keutuhan ABRI yg menurutnya sebagai tulang pungungnya Indonesia yang telah memerdekakan Indonesia, menumpas komunis dan mempertahankan negara dari musuh (baca: gerakan2 pemisah). Ahmad Sudirman juga mengakui tidak memusuhi ABRI selama tugas Abri terbatas menjaga ketertiban dan keamanan negara Indonesia yg ia cintainya. Dibawah ini cuplikan kata2 Ahmad Sudirman sendiri yang ditulis tgl. 24 Mei, 1998, dengan rubriknya: ABRI HANYA PENJAGA KEAMANAN DAN KETERTIBAN Saya akui, bahwa ABRI tulang punggung Indonesia, tanpa ABRI tidak mungkin Indonesia lepas dari penjajahan Belanda, tanpa ABRI tidak mungkin gerakan komunis Indonesia dapat dihancurkan, namun, hal ini tidak menjadi suatu alasan untuk menjadikan ABRI sebagai faktor yang menentukan dalam pemerintahan. Saudara-saudaraku di tanah air. Saya tidak menentang ABRI, tetapi saya mau melihatABRI bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga keamanan dan ketertiban serta membela dan mempertahankan negara dari ancaman musuh *.* Dalam tulisan awal2 yang dikutip diatas, Ahmad Sudirman tidak begitu spesifik dengan mempertahankan negara dari ancaman musuh, tapi kala kita berjingkrak jauh kedepan, yang dimaksud dengan musuh tersebut adalah gerakan2 pejuang kemerdekaan diluar pulau Jawa. Setelah Suharto jatuh, Sudirman mulai menulis tentang negeri kayangannya Daulah Islamiyah Rasulullah (DIR) dengan Undang Undang Madinahnya (UUM). Dalam kampanye DIRnya, nasionalisme Indonesia Ahmad Sudirman semakin bertambah kental. Tanpa spesifik referensi untuk Aceh, Timtim dan Papua Merdeka yg sedang berusaha melepaskan diri dari penjajah Indonesia kala itu, Ahmad Sudirman dengan terang terangan menulis bahwa persoalan yang dihadapi Indonesia sekarang tidak dapat diselesaikan atas dasar sukuisme, dengan membiarkan lahirnya Daulah2 seperti Daulah Aceh, Daulah Jawa, Daulah Pasundan, Daulah Bugis dls. Dengan kata lain, kodok Ahmad Sudirman yang anti perjuangan kemerdekaan di Aceh, Papua Barat, Maluku dll sudah mulai terbuka dan ciri ciri kemunafikinnya dalam membela Aceh terlihat sejak dari sini. Dalam tulisannya tgl 8 April, 1999 untuk ummat Islam di Indonesia, Ahmad Sudirman menghimbau, dengan judulnya: MEMBANGUN KEMBALI SATU DAULAH ISLAM RASULULLAH YANG BERPUSAT APAKAH DI SUNDA, DI MAKASAR, DI RIAU, DI LAMPUNG, DI PADANG ATAU DI ACEH, JADI BUKAN MEMBANGUN DAULAH KESUKUAN YANG BERCERAI-BERAI. Untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang tinggal di Indonesia. Suatu kerugian yang besar apabila kaum Muslimin yang tinggal dan hidup di Indonesia dipecah belah menjadi beberapa kelompok Daulah Kesukuan, seperti Daulah Sunda, Daulah Riau, Daulah Padang, Daulah Lampung, Daulah Sulawesi, Daulah Kalimantan, Daulah Aceh, Daulah Ambon, Daulah Bali, Daulah Irian Jaya, Daulah Jawa dsb. Bagi seorang Muslim menegakkan suatu Daulah adalah diatas dasar akidah Islam dan ukhuwah Islam, bukan kesukuan, kebangsaan, nasionalitas atau ras. Dengan akidah Islam dan ukhuwah Islam inilah yang akan menjadi tali pengikat kesatuan ummat yang tergabung dalam satu naungan Daulah Islam Rasulullah dengan Undang Undang Madinahnya. Dalam Islam tidak memandang nasionalitas, kesukuan, kebangsaan, warna kulit, ras, melainkan yang dipandang adalah akidah Islam dan ukhuwah Islam. Suatu kebodohan apabila kaum muslimin membangun Daulah Islamnya berdasarkan kepada kesukuan atau kebangsaan atau nasionalitas-nya. yang berdasarkan akidah Islam yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras dengan tujuan untuk beribadah dan bertakwa kepada Allah SWT. Nah, dari petikan diatas tadi kelihatan dengan jelas sekali bahwa Ahamad Sudirman merupakan musuhnya bangsa2 diluar Jawa yang ingin memperjuangkan kemerdekaannya. Bukan itu saja, double standard atau kemunafikin Ahmad Sudirman lebih terang disini: ia paling anti kebangsaan, kesukuan, dan nasionalitas tetapi selalu mengagung-agungkan dan mempertahannkan nasionalitas Indonesianya. Dalam sekian banyak tulisannya Ahmad Sudirman hampir tidak pernah lupa mengingati pembacanya tentang kesatuan ummat dan keutuhan bangsa Indonesia , seperti dalam judul tulisan dibawah ini. MENUJU KESATUAN UMMAT DENGAN MISI MENEGAKKAN AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR GUNA MEMELIHARA KESATUAN UMMAT DAN KEUTUHAN BANGSA, Stockholm, 25 Mei 1999, dan banyak yang lain lagi. AHMAD SUDIRMAN VERSUS ACEH Pertama sekali Ahmad Sudirman tergerak untuk mencampuri urusan perjuangan bangsa Aceh yaitu setelah pembantaian oleh TNI di Beutong Ateuëh terhadap Tengku Bantaqiah dan sekitar 60 pengikutnya pada bulan Juli 1999. Ketergerakan hati Ahmad Sudirman, menurut pengakuannya, karena yang dibantai itu seorang ulama dan ummat Islam Aceh, tetapi dalam sebuah tulisan lain, tanpa disadari Ahmad Sudirman yang munafik itu telah membongkar kedoknya sendiri. Ahmad Sudirman membeberkan dengan nuraninya bahwa Aceh akan lepas seperti Timtim kalau telalu banyak rakyak Aceh yang dikorbankan oleh TNI, masyarakat Internasional tidak akan tinggal diam dan daerah daerah lain pun akan menyusul sehingga terjadi disintegrasi di Indonesia. Selanjutnya Ahmad Sudirman mengatakan bahwa Indonesia harus segera berunding dengan rakyat Aceh selama belum ada satu negara yang mengakui GAM, kalau tidak Aceh akan terjadi seperti di Timtim (merdeka). Dalam diskusi panjang dengan kawan2 Indonesianya di Banda Aceh dan Saudi Arabia dengan tajuk: ACEH DILEMA BESAR BAGI REZIM GUS DUR-MEGA , Stockholm, 11 Nopember 1999, Ahmad Sudirman sempat lupa memakai topengnya dan untuk sekali ini membiarkan nuraninya berbicara sbb: SELAMA TIDAK ADA NEGARA LAIN YANG TERLIBAT DALAM MASALAH ACEH, SELAMA ITU BISA DISELESAIKAN DENGAN JALAN PERUNDINGAN Sejauh yang saya lihat dalam krisis Aceh sekarang adalah belum adanya keterlibatan langsung negara lain. Nah disini saya beranggapan, bahwa apabila telah ada satu atau lebih negara lain ikut melibatkan diri langsung dalam penyelesaian krisi Aceh, maka saat itulah akan timbul api pergolakan yang hebat di bumi Daulah Pancasila. Sebagaimana terjadi di Timor Timur. Apabila ada dari pihak-pihak rakyat Aceh melibatkan PBB untuk membantu penyelesaian krisi Aceh, maka kemungkinan besar menurut pemikiran saya, yang akan ditangggapi oleh PBB adalah masalah-masalah pelanggaran hak asasi manusia, seperti pembunuhan masal rakyat Aceh oleh TNI, baik selama Rezim militer diktator Soeharto dan Rezim Habibie. Nah, kalau pihak Gus Dur tidak jeli dalam mengamati masalah pelanggaran hak asasi manusia, maka pelanggaran hak asasi manusia akan dijadikan senjata tajam oleh rakyat Aceh untuk memukul pemerintah Gus Dur. Apalagi nantinya melibatkan badan PBB dan badan Hak asasi manusia-nya. Karena menurut pemikiran saya, lewat jalan pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilakukan oleh rezim Daulah Pancasila inilah yang akan dijadikan landasan perjuangan Rakyat Aceh di dunia Internasional. Dari tulisan diatas pembaca bisa melihat sendiri bahwa kepedulian Ahmad Sudirman terhadap Aceh bukan atas dasar keikhlasan atau simpati karena bangsa Aceh Islam yg dizalimi, tetapi lebih cenderung kepada ketakutannya yg luar bisa terhadap lepasnya Aceh dari Indonesia. Sehubungan dengan pembantaian Beutong Ateuëh, Ahmad Sudirman dalam sebuah tulisannya tanpa segan2 langsung mengusulkan kepada GAM dan rakyat Aceh supaya berdialog dengan pemerintahan Habibie dengan solusinya OTONOMI yg berbasis kepada Undang Undang Madinahya Ahmad Sudirman (UUM): PENYELESAIAN ACEH DITINJAU DARI UUM, Stockholm, 28 Juli 1999 Untuk rakyat Aceh dengan National Liberation Front of Acheh Sumatra dan Penguasa Sekarang, setelah melihat dan membaca dasar-dasar yang akan dijadikan penyelesaian rakyat Aceh dengan pihak Penguasa Indonesia, saya mengajukan jalan pemecahannya yaitu, Pertama, rakyat Aceh disatukan dengan dasar aqidah Islam, bukan berdasarkan kesukuan atau kebangsaan atau nasionalitas. Menerapkan hukum Islam secara menyeluruh dengan mencontoh Rasulullah saw dengan Daulah Islam Rasulullah-nya. Kedua, dalam dialog terbuka tersebut dibicarakan masa depan rakyat Aceh dengan diberikan hak menentukan nasibnya sendiri dengan pemerintahan sendiri dalam bentuk daerah otonomi. Ketiga, kekayaan bumi yang ada di daerah otonomi Aceh dikelola, diatur dan diolah oleh rakyat Aceh dibawah pengawasan pemerintahan otonomi Aceh. Keempat, daerah otonomi Aceh adalah daerah bebas tempat hijrah untuk setiap muslim. Inilah untuk sementara hasil pemikiran saya untuk rakyat Aceh dengan National Liberation Front of Acheh Sumatra dan Penguasa Indonesia di bawah Presiden Habibie. Ketika perjuangan SIRA sudah mencapai klimaksnya dan HUDA mengeluarkan fatwa menyokong referendum, dengan tangan dan lututnya yg bergementar Ahmad Sudirman terus beraksi, tak kenal lelah mempromosikan usul2 OTONOMI diatas tadi sebagai satu2nya jalan keluar untuk membendung gerakan sipil yg menuntut referendum. Ahmad Sudirman tahu betul bahwa Aceh akan merdeka kalau referendum dilakukan dan dia tahu juga kemerdekaan Aceh kala itu sudah diambang pintu, mengingat HUDA, SIRA, NGO dan golongan intelektual plus sebagian birokrat sudah bersatu dalam satu kata: REFERENDUM yg dikumandangkan oleh penyanyi tenar Aceh Yacob Tailah dan Syech Yuldi. Kekecewaan Ahmad Sudirman waktu itu sempat dituangkan dalam nada yg sinis: ACEH AKAN MENJADI PUSAT DIR Stockholm, 17 September 1999 .Setelah saya membaca hasil keputusan para ulama Dayah se-Aceh diatas yang menjadi suatu fatwa dan rekomendasi, maka timbul pertanyaan dalam pemikiran saya yaitu, apakah Aceh akan menjadi pusat Daulah Islam Rasulullah yang mempunyai konstitusi yang mengacu kepada Undang Undang Madinah? Tetapi yg lebih memberangkan Ahmad Sudirman lagi adalah sikapnya presiden Gusdur yang berpura pura menyokong referendum. Dalam banyak tulisannya, Ahmad Sudirman bertubi tubi menghantam Gusdur yang katanya Gusdur belum mengerti aspirasi rakyat Aceh dan Gusdur tidak mengerti sama sekali Aceh akan merdeka lewat referendum. Dalam diskusi ACEH DILEMA BESAR BAGI REZIM GUS DUR-MEGA, Stockholm, 11 Nopember 1999, Ahmad Sudirman meratapi kekecewaannya sbb: Apabila referendum ditetapkan, maka saya menggambarkan bahwa mayoritas rakyat Aceh memilih keluar dari kesatuan Daulah Pancasila. Dan ini yang menurut saya Gus Dur masih belum memahami benar keinginan rakyat Aceh. Gus Dur masih yakin kepada orang-orang yang duduk dibelakang meja pemerintah, yang masih dianggap loyal kepada pemerintah. Dan saya yakin, bahwa Daulah Pancasila apabila tidak berhasil penguasanya, yaitu Gus Dur dan kabinetnya, ditambah MPR/DPR-nya, maka falsafah pancasila yang dijadikan alat pemersatu bangsa ternyata tidak mampu dijadikan sebagai alat pemersatu, yang akhirnya mengalami kehancuran total bersamaan dengan pecah-belahnya Daulah Pancasila menjadi kepingan-kepingan kecil yang satu sama lain saling menganggap bahwa kesukuan dan kebangsaan merupakan identitas negara. AHMAD SUDIRMAN MEMUSUHI FREE ACHEH DEMOCRATIC Setelah membidik,mempelajari, mengkaji, menelaah, menguliti dan menelanjangi sosok Ahmad Sudirman dengan materi dari pikiran dan perbuatannya sendiri, maka sudah terjawab semua teka teki mengapa Ahmad Sudirman sangat memusuhi Free Acheh Demokratik dan Persatuan Masyarakat Aceh di Skandinavia sebelumnya. Sebab, Ahmad Sudirman maha tahu bahwa hanya kedua dua organisasi tersebut yg masih berjalan diatas relnya menuju merdeka. Dan sudah terjawab juga semua teka teki mengapa Ahmad Sudirman sangat menyokong, memuja-muja dan mengagung-agungkan MoU Helsinki. Sebab, Ahmad Sudirman maha tahu bahwa hanya dengan jalan inilah Aceh dapat diabadikan kedalam NKRI dan NKRI sendiri selamat dari disintegrasi. Ahmad Sudirman, dengan keahliannya mempermainkan kata kata, telah berhasil menipu sebagian pembacanya, khususnya masyarakat Aceh. Dengan terbuka kedok khianatnya, maka diharapkan supaya pembaca yg budiman, khususnya masyarakat Aceh yg telah terlanjur mempercayai Ahmad Sudirman, supaya menarik diri dan dengan demikian polimik dengan Ahmad Sudirman berakhirlah sudah. Wabillahittaufik walhidayah wassalamualaikum wr.wb. Wassalam Usman Harun PS: Artikel lengakap dari semua kutipan diatas, sila baca di http://www.dataphone.se/~ahmad, milik Ahmad Sudirman. Dan Saya tutup tulisan ini dengan sebuah tulisan Ahmad Sudirman, untuk hiburan pembaca. PEMERINTAH ACHEH BERDIRI DENGAN WALI NEGARA, KANUN, BENDERA, LAMBANG & LAGU KEBANGSAAN ACHE, Stockholm, 15 Agustus 2005 BANGSA ACHEH MENUJU KEBEBASAN DAN KEDAMAIAN DIBAWAH PEMERINTAH SENDIRI ACHEH DALAM NAUNGAN WALI NEGARA ACHEH TEUNGKU HASAN MUHAMMAD DI TIRO Hari ini, Senin, 15 Agustus 2005 bangsa Acheh memasuki wilayah yang aman dan damai di Acheh yang nantinya akan berada dibawah lindungan Wali Negara dan Pemerintah Sendiri Acheh dengan diiringi lagu kebangsaan Negeri Acheh, dengan kibaran bendera Negara Acheh beserta lambang identitas bangsa Acheh. Bangsa Acheh mendapat kebebasan untuk melakukan hubungan dagang dengan pihak dalam negeri dan luar negeri. Sumber kehidupan yang ada di Acheh akan diatur dan dinikmati oleh bangsa Acheh. Sumber alam gas dan minyak bumi 70% adalah untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Acheh. Keamanan dalam negeri Acheh akan diatur dan diawasi oleh Polisi Acheh yang Kepala Polisinya diangkat oleh Kepala Pemerintah Sendiri Acheh. Penerimaan anggota Kepolisian Acheh dilakukan setelah konsultasi dengan Kepala Pemerintah Sendiri Acheh. Selamat bagi Bangsa Acheh dan Negara Acheh. Semoga Allah SWT meridhai perjuangan bangsa Acheh. Amin. ####################################################### SURAT PEUNJATA ATJÈH MEURDÉHKA Atjèh, Sumatra, 4 Désèmbèr, 1976 Keu Bansa-Bansa Dônja: Kamoë, Bansa Atjèh, Sumatra, ateuëh neuduëk Hak bak peuteuntèë nasib droë lagèë bansa-bansa laén, dan ateuëh neuduëk Hak kamoë bak peulindông tanoh pusaka éndatu, deungon njoë kamoë peunjata droë kamoë meurdéhka dan lheuëh nibak bandum ikatan keukusaan politék nibak peumeurintah aséng di Djakarta, Djawa. Nangroë pusaka éndatu kamoë njoë na saboh Nanggroë njang sabé meurdéhka dan meudèëlat mulai dônja teudong, Keuradjaan Beulanda nakeuëh keukuasaan aséng njang phön that djak tjuba djadjah kamoë, watèë djipeunjata prang ateuëh neugara Atjèh njang meurdéhka dan meudèëlat , bak uroë 26 Mart, 1873, dan bak uroë njan ladju djipeu-ék prang ateuëh kamoë deungon djibantu lé sipa-i Djawa . Peu keuneulheuëh nibak seurangan Beulanda njoë ka meutuléh bak ôn phôn dalam surat-surat haba ban saboh dônja. Dalam surat haba Inggréh THE LONDON TIMES, uroë 22 April, 1873, meutuléh: "Saboh keudjadian njang meunarék that haté dalam seudjarah peundjadjahan modêrèn ka ta deungo teudjadi di pulo Hindia Timu. Saboh armada njang raja lagèëna njang teudong nibak bansa Èrupa ka geupeutalô prang ulèh saboh teuntra neugara asai disinan.... Neugara Atjèh. Ulèh bansa Atjèh ka geuteumeung saboh keumeunangan njang peuneutôih that . Musôh Atjèh kon ka talô mantong, teutapi ka pajah pluëng bandum." Dalam surat haba Amèrika, THE NEW YORK TIMES, bak uroë 6 Mei, 1873, meutuléh: "Saboh prang njang meulabô darah ka teudjadi di Atjèh, saboh keuradjaan njang mat kuasa ateuëh pulo Sumatra rot barôh. Uléh Beulanda ka djipeu-ék prang ateuëh ureuëng Atjèh, dan djinoë ka geutanjoë teurimong haba peu hasédjih. Seurangan Beulanda njang ka geubalah lé ureuëng Atjèh deungon geusië djih ramè lagèëna. Panglima Beulanda ka geupoh maté dan teuntra-djih ka djipluëng bandum pula p-pingkui. Meunurôt keunjataan, teunta Beulanda keubit-keubit hantjô meudeudak." Keudjadian njang luwa biasa njoë, ka meunarék peurhatéan dônja njang raja lagèëna, trôk 'an ulèh uléh Prèsidèn Ulysses S. Grant dari Amèrika Sjarikat geupeuteubiët saboh Surat Peunjata Dong Teungoh Njang Adé ( Proclamation of Impartial Neutrality ) dalam prang antara Beulanda deungon Atjèh njoë. WN di Glé Atjèh 1976 "Bansa Djawa njan na saboh bansa aséng keu kamoë bansa Atjèh. Kamoë hana hubôngan seudjarah, hana hubôngan politék, hana hubôngan budaja, hana hubôngan èkonomi, dan hana hubungan bumoë deungon awak njan!". if(cnnEnableCL){if(!(location.hostname.indexOf('cnn.com')>-1)) {cnnAddCSI('contextualLinks','/.element/ssi/sect/1.1/misc/contextual/story.html','');}else{ cnnAddCSI('contextualLinks','http:/\/cl.cnn.com/ctxtlink/jsp/cnn-story.jsp','category=cnnworld&url=http:/\/robots.cnn.com/2005/WORLD/asiapcf/02/10/nkorea.talks/index.html&site=cnn_world_dyn_ctxt');}} Bak uroë 25 Dèsèmbèr, 1873 ( uroë lahé Nabi Isa ) uléh Beulanda ka djipeu-ék prang njang keu dua ateuëh Atjèh, dan deungon njan mulai treuk peu njang uléh madjalah Amèrika HARPER'S MAGAZINE, ka geubôh nan "PRANG SIREUTÔH THÔN MASA NJOË" , saboh prang peundjadjahan njang paléng trép dalam seudjarah manusia, njang dalam prang njan siteungoh nibak bansa Atjèh ka geubrië njawong geuh nibak peutheun Neugara kamoë njang meurdéhka dan meudèëlat. Prang njan geusambông trôk'an watèë bitjah Prang Dônja keu- dua. Lapan droë nibak éndatu njang tèkèn Surat Peunjata njoë reubah maté sjahid dalam seuëh p r a n g njang panjang that njan, bak peutheun keumeurdéhkaan bansa dan Neugara, bandum sibagoë Wali Neugara dan Panglima Thjik Angkatan Prang Neugara Atjèh njang meurdéhka dan meudèëlat. Teutapi, watèë lheuëh habéh Prang Dônja keu-dua dan Hindia Beulanda djipeugah ka djibubar - saboh keuradjaan hana bubar meunjoë wilajah djih mantong djipeulahra lagèë sot - Nanggroë Atjèh hana djipulang keu kamoë Atjèh, teutapi ka djibri uléh Beulanda keu Djawa - Lamiët djih deungon djimeukomplot ngon peundjadjah-peundjadjah Barat laén di Asia Tuënggara njoë. Bansa Djawa njan na saboh bansa aséng keu kamoë bansa Atjèh. Kamoë hana hubôngan seudjarah, hana hubôngan politék, hana hubôngan budaja, hana hubôngan èkonomi, dan hana hubungan bumoë deungon awak njan. Watèë hasé peunaklôkkan dan peundjadjahan Beulanda teutap djipeulahra bandum, dan lheuëh njan djibri lagèë pusaka keu bansa Djawa - lagèë meunankeuh njang ka djipeulaku - maka akibatdjih handjeuëthan akan teudong peundjadjahan Djawa bak teumpat djidong peundjadjahan Beulanda, teutapi peundjadjahan njan, bôh ulèh bansa Beulanda Èrupa njang meukilét putéh atawa ulèh bansa Asia Djawa njang meukilét mirah, hana mungkén geuteurimong ulèh bansa Atjèh. Meunurôt Hukôm Internasional dan Hukôm Sjarikat Bansa-bansa, maka wadjéb ateuëh Beulanda supaja dji pulang Hak Dèëlat ateuëh Nanggroë Atjèh njoë keu kamoë bansa Atjèh. Beulanda hana hak djih bak djidjak bri dèëlat ateuëh Nanggroë Atjèh keu Djawa atawa keu "Indônèsia" sabab "Indônèsia" njan nakeuh nan njang djipeuna-peuna mantong, mangat djeuët dji tôp-tôp peundjadjahan bansa Djawa. Mulai phôn dônja njoë teudong hantom na saboh bansa di Asia Tuênggara njoë njang meunan lagèë njan. Meunantjit, meunurôt 'èleumè bansa-bansa ( ethnology ), 'èleumè basa ( philology ), 'èleumè asai usui budaja ( cultural anthropology ), 'èleumè seudjarah (history ), dan 'èleumè masjarakat (sociology ) hana saboh "bansa Indônèsia" njan di Asia Tuënggara njoë. Nan "Indônèsia" njan hana laén nibak saboh mèrèk barô, dalam basa gob, njang hana meuhubông sapeuë deungon seudjarah, basa, budaja, peuë lom deungon keupeunténgan kamoë Atjèh, Sumatra. Uléh Beulanda mèrèk barô "Indônèsia" njan djingui sibagoë geunantoë nan " Hindia Beulanda" njang gob bantji njan. Ulèh kawôm kolonialis Djawa pih djiteupeuë rajek guna nan pura-pura njan,mangat djeuët djitôp-tôp kolonialisme Djawa, dan mangat djeuët djiteumeung peungakuan dônja luwa njang hana teupeuë sapeuë peukara seudjarah pulo-pulo Asia Tuënggara njoë. Meunjoë peundjadjahan Beulanda hana beutôi dan salah, maka peundjadjahan Djawa njang trang-trang djipeudong ateuëh neuduëk peundjadjahan Beulanda njan pih salah tjit. Dalam hukôm Internasional ka geukheun: ex injuria jus non oritur. Hana keu'adélan meu-asai nibak keudjahatan, hana buëtbeuna djeuët meudong ateuëh buët salah! Bahthatpih meunan, bansa Djawa njan mantong tjit tjuba-tjuba peudong peundjadjahan djih ateuëh kamoë Atjèh, Sumatra, pada hai bandum nanggroë peundjadjah Èrupa - lagèë Beulanda, Peurantjéh, Inggréh, Spanjol, dan Portugéh -ka han ék lé keumah peubuët buët njan dalam abat njoë. Dalam masa 30 Thôn njang akhé njoë, ka meukalon ulèh kamoë bansa Atjèh, pakriban tanoh pusaka éndatu kamoë ka djirampok, djipeurusak dan djipeureuloh uléh sipeundjadjah Djawa; harta pusaka bansa kamoë ka djih tjuë; buët hareukat bansa kamoë ka djih peureuloh; peundidéhkan aneuk kamoë ka djih peusisat; ureuëng-ureuëng bakoë kamoë ka djih lét nibak nanggroë; bansa kamoë ka dji-ikat deungon ranté keuzaléman, djipeugasiën dan hana djipadôli: hudép bansa kamoë ka rhôt rata-rata 34 thôn; pakriban njoë meunjoë tabandéng deungon ukôran dônja njang 80 thôn! Meunjanpih makén siuroë makén kureuëng, padahai Atjèh, Sumatra, peutamong pèng keudjih leubèh 15 miljar dollar Amèrika djeuëb-djeuëb thôn njang mandum djiangkôt keudéh u Djawa peukaja droë-djih. Kamoë Atjèh hana meudjak mita-mita paké deungon bansa Djawa meunjoë awaknjan djiduëk di Nanggroë droëdjih; meunjo awaknjan hana djidjak djadjah kamoë dan djidjak meulagak lagèë Tuan ' dalam rumoh kamoë. Mulai uroë njoë, kamoë meukeusud djeuët keu ureuëng Po di rumoh droëmeuh: meunjo kon meunan hudép njoë hana meuguna; djeuët meupeugot hukôm dan atôran droëmeuëh - kon lagèë keupeunténgan Djawa; djeuët keu ureuëng njang djamin keumeurdéhkaan droëmeuh: njang kamoë leubèh nibak keumah; djeuët keu sabab mulia deungon bansa-bansa laén dalam dônja: lagèë éndatu kamoë tjit sabé meunan! Paneuk djih: mulia dan meudèëlat ateuëh Tanoh Pusaka Éndatu droë! Peurdjuangan keumeurdéhkaan kamoë njoë punoh keu'adélan. Kamoë hana meudjak tjok nanggroë gob - lagèë Djawa djak tjok nanggroë kamoë. Nanggroë kamoë ka Neubri uléh Allah punoh deungon hareuta njang le lagèëna. Kamoë meukeusud bri bungong djaroë njang meumakna keu masjarakat dônja, dan kamoë prèh peungakuan nibak bansa-bansa njang meu-adab. Kamoë bri djaroë meusahbat keu bandum bansa dan keu bandum neugara ateuëh rhuëng dônja ! Ateuëh nan bansa Atjèh, Sumatra, njang meurdéhka dan meudèëlat. Tengku Hasan Muhammad di Tiro Keutuha Angkatan Atjèh Sumatra Meurdéhka Wali Neugara Atjèh. Atjèh, Sumatra, 4 Désèmbèr, 1976 ####################################################### GAM Siap Bantu Polisi Amankan Pilkada http://www.acehkita .com/?dir= news&file=detail&id=1344 Minggu, 12 Nopember 2006, 23:29 WIB Aceh Utara, acehkita.com. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat menyatakan siap membantu TNI/Polri dalam mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 11 Desember mendatang. Almarhum Sjahid Mukhtar yg dibunuh oleh Polisi/TNI dg begitu biadap 2minggu lalu dicium ibunya sebelum dikebumikan. Kalau memang ada suatu kondisi, yangdikondisikan menjadi rawan menjelang Pilkada, maka KPA dan GAM siap bekerjasama dengan polisi. Ini telah kami lakukan..." Jurubicara Majelis GAM Pusat SuadiLaweuëng" if(cnnEnableCL){if(!(location.hostname.indexOf('cnn.com')>-1)) {cnnAddCSI('contextualLinks','/.element/ssi/sect/1.1/misc/contextual/story.html','');}else{ cnnAddCSI('contextualLinks','http:/\/cl.cnn.com/ctxtlink/jsp/cnn-story.jsp','category=cnnworld&url=http:/\/robots.cnn.com/2005/WORLD/asiapcf/02/10/nkorea.talks/index.html&site=cnn_world_dyn_ctxt');}} Kalau memang ada suatu kondisi, yangdikondisikan menjadi rawan menjelang Pilkada, maka KPA dan GAM siap bekerjasama dengan polisi. Ini telah kami lakukan" Jurubicara Majelis GAM Pusat SuadiLaweuëng" Aceh Utara, acehkita.com. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat menyatakan siap membantu TNI/Polri dalam mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 11 Desember mendatang. Kalau memang ada suatu kondisi, yangdikondisikan menjadi rawan menjelang Pilkada, maka KPA dan GAM siap bekerjasama dengan polisi. Ini telah kami lakukan seperti di kawasan Pidie, kata Jurubicara Majelis GAM Pusat Suadi Sulaiman Laweung kepada wartawan di Aceh Utara, Minggu (12/11). Bekas jurubicara GAM Pidie ini meminta semua anggota GAM dan eks kombatan di seluruh Aceh untuk menyukseskan dan mengamankan jalannya pemilihan pesta demokrasi pertama pascakonflik, yang juga diikuti anggota GAM. Karenanya, dia meminta semua anggota GAM untuk membantu aparat kepolisian dalam menciptakan ketertiban dan kenyamanan di tengah-tengah warga. Itu semua sesuai dengan prosedur hukum yang ada dan kita juga harus mengikuti peraturan perundang undangan yang berlaku, kata dia. Adi menyebutkan, jika semua pihak ingin menyelamatkan MoU Helsinki, apalagi setelah Aceh Monitoring Mission (AMM) menghabiskan masa tugasnya di Aceh, semua pihak harus bekerjasama. Kalau mereka nanti seluruhnya meninggalkan Aceh, itu semua menjadi tanggung jawab kita bersama TNI/Polri, termasuk untuk meminimalisir angka kriminalitas yang akan terjadi, ujarnya, sembari menambahkan, pihak-pihak yang ingin mengganggu implementasi MoU Helsinki akan menjadi musuh bersama. [dzie] ------------ ---- --------------------------------- Sponsored Link $420,000 Mortgage for $1,399/month - Think You Pay Too Much For Your Mortgage? Find Out! [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/