Semoga jalannya SBY bisa lancar meskipun penuh jegalan!!

----- Original Message ----
From: Ambon <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 17, 2006 11:27:27 PM
Subject: [proletar] Momentum Reformasi Jilid Dua

KOMPAS
Sabtu, 18 November 2006 

Momentum Reformasi Jilid Dua 

Tamrin Amal Tomagola 

Nyaris hampir sebulan penuh dihabiskan oleh para politisi Golkar-old kids 
maupun new kids-yang bergelantungan di pucuk-pucuk elite "Beringin Lama" 
ingar-bingar berakrobat menghadang-dan bila mungkin- membekukan Unit Kerja 
Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi atau UKP3R bentukan Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono. 

Di bawah dirigen Jusuf Kalla (JK), sang Ketua Umum, mereka mengerahkan seluruh 
jurus politik simpanan yang pernah ditekuni dan dipraktikkan secara efektif di 
bawah naungan "Beringin Lama". Berbagai cara- mulai dari forum "seusai shalat 
Jumat" sampai dengan "menitipkan" pesan politik lewat tokoh organisasi 
agama-dengan beragam rumusan bahasa, sudah maksimal diupayakan. Namun gagal 
total. Di penghujung minggu lalu, kubu "Golkar lama" akhirnya "melempar 
handuk". 

Presiden SBY sebaliknya, secara mengejutkan, tampil tegas, berperspektif, 
mantap memegang kendali konstitusional, serta paham betul apa yang sedang 
dipertaruhkan. 

Taruhan strategis UKP3R 

Paling-kurang ada tiga taruhan strategis. Pertama, konsistensi penuntasan 
agenda Reformasi. Selama periode Reformasi Jilid Satu-1998-2006- sebagian besar 
agenda reformasi yang dicanangkan oleh rakyat dan mahasiswa saat itu masih 
sangat terbengkalai. Reformasi seakan mati muda. Agendanya sudah sewindu nyaris 
terlupakan, terbenam dan hanyut dalam pusaran arus kepentingan pragmatis. 

Kalaupun ada yang terwujud, agenda-agenda itu tetap saja masih jauh dari 
rampung, apalagi memuaskan. Reformasi TNI terus bergulir tetapi terjebak dalam 
jemari gurita teritorial yang terus dilematis. Langkah reformasi TNI juga 
tersandung kegiatan proteksi bisnis dan bisnis proteksi bersenjata. Birokrasi 
sipil warisan Orde Baru ludes-habis dikapling para baron mafia birokrat. 
Pemerintahan menjadi keropos dan lumpuh tidak mampu melaksanakan berbagai 
program yang hanya indah di atas kertas. Jaringan benalu korupsi malah melebar 
dari kalangan eksekutif dan bisnis ke wilayah para wakil rakyat. 

Pembentukan UKP3R yang dipercayakan kepada tiga pentolan Reformasi kembali 
menyingsingkan harapan para demokrat-reformis dan sekaligus merupakan 
langkah-perdana pemancangan tonggak Reformasi Jilid Dua. Kesungguhan, kecintaan 
pada bangsa dan Tanah Air, penguasaan masalah dan integritas, adalah citra 
menonjol di tiga pentolan Reformasi ini. 

Marsilam Simandjuntak diharapkan secara penuh dapat membantu lembaga 
kepresidenan- Presiden dan Wakil Presiden- dalam peningkatan kinerja 
pemberantasan kapling-kapling ko- rupsi ekonomi biaya tinggi; pemberantasan 
illegal logging dan perusakan lingkungan alam lainnya, serta penuntasan 
kasus-kasus pelanggaran HAM berat. Jenderal Agus Widjojo akan sangat 
komprehensif dalam membantu lembaga kepresidenan dalam program-program 
terobosan reformasi TNI dan pembangunan kepolisian RI. Berbagai program 
terobosan seperti community policing akan dapat dibuatkan plan of action-nya 
oleh prajurit cerdas-reformis ini. Edwin Gerungan juga tak kalah memukau rekam 
jejak kinerjanya. 

Nilai strategis kedua yang dipertaruhkan lewat UKP3R ini adalah pemenuhan janji 
kampanye pasangan SBY-JK. Walaupun para politisi di mana pun biasa dianggap 
lumrah bila mengingkari janji mereka kepada rakyat, SBY-JK tentu saja tidak 
ingin disejajarkan dengan politisi biasa pada umumnya. Politisi luar biasa, 
apalagi yang mendaku diri sebagai negarawan, akan berupaya sehabis-habisnya 
untuk menepati janji-janji kampanye presidensial mereka. 

Lima program strategis 

Tema perubahan nasib Indonesia, khususnya wong cilik, harus mampu diwujudkan 
dalam gebrakan dua setengah tahun terakhir masa jabatan SBY-JK. Untuk pemenuhan 
janji kampanye ini-tidak seperti yang didesakkan para politisi "Beringin Lama" 
-bahwa pilihan politik penataan organisasional kabinet hanya tersisa antara 
perombakan kabinet di satu pihak atau pembentukan UKP3R di ujung yang lain. 
Tidak sama sekali. 

Penajaman daya kerja manajerial pemerintahan justru dapat diupayakan dalam 
urutan berikut: segera setelah langkah pembentukan UKP3R ini langsung diikuti 
dengan penajaman dan peningkatan program-program antardepartemen teknis dan 
atau kementerian yang langsung atau tidak langsung memengaruhi the timing and 
speed of effective delivery dalam bidang-bidang: (1) pemberantasan korupsi, (2) 
penuntasan pelanggaran HAM, (3) perbaikan iklim usaha ekonomi khususnya untuk 
UKM, (4) perbaikan hubungan perburuhan, serta (5) penuntasan reformasi TNI dan 
pembangunan kepolisian bermartabat. 

Maju kena, mundur kena 

Sungguh dilematis bagi Golkar, khususnya JK. Ia terjepit antara keteguhan SBY 
dalam hal UKP3R serta keengganan SBY merombak kabinet di satu pihak dan di lain 
pihak, JK terus didesak 20-an DPD Golkar untuk segera mencabut dukungan 
terhadap SBY apabila kabinet tidak dirombak dan UKP3R tetap jalan. 

Setelah "melempar handuk" dalam polemik tentang kehadiran UKP3R, JK harus 
mempertanggungjawab kan berbagai akrobat kepemimpinan politiknya sejauh ini 
dalam forum nasional Golkar minggu ini di Jakarta. Tiga hal hampir pasti akan 
digugat elite Golkar. 

Pertama, mengapa ia berani mendahului pleno nasional Golkar saat dia "melempar 
handuk" dalam hal UKP3R. Kedua, apakah dengan memutuskan tetap menemani SBY, JK 
akan mampu mendesakkan perombakan kabinet; serta akhirnya, bila ya, para 
aspiran menteri dari Golkar mana saja yang dapat digolkan? Semuanya masalah 
berat. 

Ada dua pihak yang dapat mengancam posisinya, yaitu pertama, Ketua Harian 
Golkar yang juga Ketua DPR, Agung Laksono (AL) dan kedua, sekitar 20-an DPD 
Golkar yang mengancam menarik dukungannya terhadap pemerintahan SBY. Tiap pihak 
ini bisa saja bergerak sendiri-sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan AL, 
who has been waiting on the wing, sudah siap-siap mengincar posisi ketua umum, 
menggalang 20-an DPD untuk menghabisi JK dan dengan itu membuka peluangnya 
untuk menjadi kandidat duet SBY dalam Pemilu 2009. Sebagai tokoh pinggiran-baik 
dari segi geografis maupun kedigdayaan di DPP Golkar -JK pasti akan cukup 
kewalahan menghadapi serangan gabungan ini. 

Jelas beban dilematis itu sekarang ada di pundak JK, bukan di SBY. Tetap 
berduet dengan SBY dan apalagi gagal mendesakkan perombakan kabinet, JK akan 
menghadapi ancaman pemberontakan dari dalam Golkar. Memperturutkan tuntutan 
daerah untuk mencabut dukungan terhadap SBY, JK dan para aspiran menteri 
"Beringin Lama"- yang syahwat kekuasaan mereka terbukti tidak pernah terpuaskan 
-akan kehilangan momentum untuk 2009. Dan dengan itu JK akan masuk lipatan 
sejarah. 

Tamrin Amal Tomagola Sosiolog

[Non-text portions of this message have been removed]





                
________________________________________________________ 
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. 
http://id.mail.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke