Menjelang Tahun Baru, banyak orang merenungkan dan mencari jalan bagaimana
mereka bisa memperbaiki nasib mereka pada tahun yang akan datang ini, agar
mereka bisa mendapatkan lebih banyak hokie atau rezeki daripada tahun-tahun
sebelumnya. Mulai melalui tukang ramal, sampai pergi ketempat berziarah yang
jauh umpamanya ke Gunung Kawi ataupun pergi kekuburan para leluhur. Bermacam
buku ramalan pun menjadi best seller.

Dari semua tradisi perayaan tahun baru di dunia, walaupun tata caranya
berlainan dan unik, tetapi mereka semua merayakan suatu harapan yang sama,
yaitu harapan untuk bisa mendapatkan hokie lebih besar di tahun yang akan
datang. Upamanya Bangsa Austria percaya, jika kita menyentuh seekor babi
hidup di malam tahun baru, keberuntungan akan tiba di tahun yang akan
datang. Maklum babi bagi bangsa Jerman & Austria adalah lambang hokie. Orang
yang merasa mendapat hokie di Jerman/Austria selalu mengucapkan perkataan
“Schwein gehabt” alias telah mendapatkan babi.

Sedangkan menurut orang Yunani buah delima melambangkan kesuburan dan
kesuksesan oleh sebab itu setiap tanggal satu Januari, mereka , menebarkan
biji buah delima ke arah pintu rumah, toko atau perkantoran untuk bisa dapat
hokie lebih besar di tahun mendatang.

Di Inggris, ada tradisi “First Footing”. Laki-laki pertama yang datang
berkunjung ke sebuah rumah setelah lewat tengah malam dipercaya akan
mendatangkan keberuntungan. Biasanya orang tersebut membawa hadiah seperti
uang, roti, atau pakaian dengan harapan keluarga yang dikunjungi akan
berlimpah barang tersebut sepanjang tahun. Orang itu tidak boleh berambut
pirang atau merah, karena dianggap bisa mendatangkan kesialan. 

Di Jerman, pada malam tahun baru, masyarakat biasa melakukan suatu tradisi
unik yaitu meneteskan timah cair ke air dingin untuk melihat peruntungan
masa depan dari bentuk yang terjadi. Bila timah membentuk cincin atau hati
maka akan berarti pernikahan, bila berbentuk kapal artinya akan melakukan
perjalanan dan bila berbentuk babi, itu berarti akan berlimpah makanan di
tahun yang akan datang.

Untuk bisa mendapatkan hokie baru di Napoli (Italy), mereka mempunyai
tradisi untuk melemparkan barang-barang rombengan atau tidak terpakai lagi
ke luar jendela tepat pada pukul 24:00 di tanggal 31 Desember. Sehingga
apabila Anda berjalan-jalan di Napoli pada tanggal satu Januari, jangan
heran apabila banyak peralatan dapur, lemari es dan barang-barang rongsokan
lainnya tersebar di jalanan.

Menurut tradisi Tiong Hoa pada tahun baru Imlek sebaiknya memberikan hadiah
berupa jeruk mandarin, sebab jika ditulis secara Hanyu Pinyin adalah Gan.
Lafal jeruk mandarin dalam dialek sub-etnis tersebut memiliki bunyi yang
sama dengan lafal emas, yang jika ditulis secara Hanyu Pinyin adalah Jin.
Jadi memberikan jeruk mandarin diibaratkan memberikan emas. Lebih baik lagi
memberikan jeruk yang masih ada daunnya yang melambangkan agar emas ini bisa
tumbuh terus. Dan sebanyak dua buah karena terdapat sebuah pepatah Tionghoa
terkenal yang berbunyi "Hao Shi Cheng Shuang", yang secara harafiah dapat
diartikan "Semua yang baik harus datang secara berpasangan".

Sedangkan di Indonesia banyak orang rela mengorbankan waktu maupun uang
dalam jumlah yang tidak sedikit, untuk membeli batu pusaka, keris dsb-nya.
Caranya pun ber-macam2 yang satu melakukan puasa atau pantangan ini dan itu,
yang lain membeli batu pusaka atau jimat sedangkan yang satunya lagi
merombak rumahnya, karena menurut peraturan Feng Shui posisi pintu rumahnya
salah dipasang yang seyogianya di kanan jadi di kiri sehingga hokienya tak
kujung datang, sedangkan yang satunya membeli ikan emas arwana, ataupun
memelihara tuyul. Tinggal pilih saja yang cocok untuk selera maupun kocek
uang Anda.

Bahkan ada orang yang khusus mengganti istrinya, karena istri yang pertama
ternyata tidak bisa memberikan hokie seperti yang diharapkan, jadi bermacam
cara mereka lakukan khusus untuk mengejar dan mendapatkan hokie atau rezeki
yang lebih besar lagi. Mereka yang berlumba mengejar hokie ini bukannya dari
kalangan masyarakat kelas bawah saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat
mulai dari yang kelas teri sampai dengan para konglomerat kelas kakap, mulai
dari orang yang tidak berpendidikan sampai dengan para orang bertitel. 

Yang menjadi pertanyaan apakah dengan bertambah istri mang Ucup bisa
mendapatkan hokie yang bertambah. Hal inilah yang menggerakkan mang Ucup
untuk buruan kawin lagi, maklum mang Ucup yakin haqul yakin kalau istrinya
empat berarti hokienya bisa bertambah empat kali lipat. Kagak percaya?
cobalah sendiri, sebab kita baru bisa membuktikan benar atau salahnya satu
teori apabila kita sudah mempraktekannya sendiri.

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage : www.mangucup.net

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006
13:45
 




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke