rezameutia yang dungu kayak anjing ini melahap begitu saja omongan
orang Arab yang bilang, tanpa bukti, bahwa al-Mushaf itu berisi wahyu
Allah...

Tu otak nggak dipakai buat berfikir...

Kasihan...


--- In proletar@yahoogroups.com, rezameutia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> SERUAN AL QURAN UNTUK MENGGUNAKAN AKAL.
> 
> 
> 
> Seperti sudah kita ketahui, tujuan penciptaan manusia adalah sebagai
khalifah di bumi dengan diberi kemampuan intelektual yang tinggi.  Ini
juga menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk bermoral, artinya
memiliki hati nurani dan perasaan kuat untuk membedakan yang benar dan
salah.  Manusia dikaruniai dengan dorongan baik dan jahat dan harus
memilih salah satunya.  Tuhan telah menganugerahi manusia dengan
kesadaran untuk memilah kebenaran dan kekeliruan moral sehingga
menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menyadari
kesalahan mereka dan mengkoreksinya.
> 
> Ketika para malaikat keberatan dengan rencana Tuhan untuk
menciptakan manusia, hal pertama yang Tuhan lakukan adalah
memperlihatkan kelemahan mereka (malaikat) adalah dengan menunjukkan
kecerdasan manusia.  Pada intinya, Tuhan menyatakan bahwa kelebihan
manusia ini lebih dihargai Tuhan dari pada kekebalan malaikat terhadap
dosa.
> 
> Banyak orang berpendapat bahwa akal hanya akan merongrong iman,
tetapi Al Quran justru menyatakan bahwa iman akan ambruk justru ketika
akal diabaikan.  Menurut Al Quran, akal dan iman adalah satu kubu,
sebagaimana logika dan kepercayaan yang salah, dan Al Quran
menjelaskan perbedaan nyata diantara keduanya, "sesungguhnya telah
jelas antara jalan yang benar dan yang salah" (QS 2:256; 7:146; 7:202;
19:59).  Banyak sekali ayat di Al Quran yang menyatakan bahwa orang
yang paling beruntung, menurut Al Quran, adalah "mereka yang berakal",
"orang-orang yang mendalam ilmunya", "mereka yang berpikir", dan
"mereka yang mengakui bukti-bukti terang".
> 
> Al Quran juga berkali-kali menguji para pembacanya dan
mempertanyakan, "Terangkanlah kepadaku.....", "Apakah kamu
memperhatikan....?", "Apakah kamu mengira....?", "Apakah mereka tidak
memperhatikan....?", "Apakah mereka menyangka....?".  Pesan-pesan ini
sangat jelas bahwa untuk mempunyai iman yang sebenar-benarnya, kita
harus membebaskan diri dari tradisi dan memeriksa
kepercayaan-kepercayaan kita secara rasional.
> 
> "Bacalah", Al Quran menyeru pembacanya, sebab "Tuhan mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam" dan "mengajarkan kepada mereka apa
yang tidak mereka ketahui".  Dalam kehidupan, alam semesta, sejarah,
juga di Al Quran terdapat "tanda-tanda" dan "pelajaran" bagi mereka
yang berakal.  Al Quran menyatakan lebih dari seratus kali bahwa kitab
ini diturunkan untuk "menjelaskan (atau menerangkan) segala sesuatu".
 Tuhan mengajar manusia secara langsung dan tidak langsung.
> 
> Al Quran juga memakai cara lain untuk mendorong manusia agar
mendekati iman kepada Allah dengan memakai cara rasional.  Kisah
tentang Nabi Ibrahim, sewaktu Nabi Ibrahim berkata kepada seorang raja
lalim bahwa tuhannya Dia yang memberi kehidupan dan kematian, raja
lalim tersebut juga menjawab bahwa dirinya juga bisa memberikan
kehidupan dan kematian.  Nabi Ibrahim kemudian memojokkan dengan
berkata bahwa Tuhannya menciptakan matahari terbit di timur, lalu
meminta raja itu untuk menerbitkan matahari dari barat. 
> 
> Lalu ketika orang-orang menuduh Ibrahim telah menghancurkan
berhala-berhala mereka dan menyuruhnya mengatakan siapa pelakunya,
beliau menunjuk berhala yang paling besar disebelah kirinya.  Mereka
segera menyadari kelemahan logika mereka.  Jika mereka mengatakan
Ibrahim itu bodoh, demikian pulalah penyembahan mereka kepada
tuhan-tuhan mereka.
> 
> Al Quran menyatakan bahwa, semakin cerdas suatu pikiran, semakin
sulit pilihan-pilihan yang harus diambilnya.  Dorongan untuk berbuat
baik dan berbuat jahat sangat ditentukan oleh akal dan pilihan.  Akal
tidak dapat bekerja tanpa pilihan, dan pilihan adalah sebuah kerja
akal.  Al Quran juga menerangkan bahwa iman tidak bisa dipaksakan,
karena iman sejati merupakan sebuah pilihan.  Iman adalah wujud dari
kehendak, akal, dan pilihan, "Tiada paksaan dalam agama; sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar dan yang salah" (QS 2:256).
> 
> Allah dapat membuat seluruh manusia taat kepada-Nya sebagai satu
umat yang saleh (QS 6:149; 10:99; 13:31; 32:13; 5:48), tetapi Dia
malah memberi kita kemampuan intelektual untuk memilih.  Meskipun
pilihan kita dapat mempengaruhi orang lain, masing-masing manusia itu
sendirilah pelaku utama untuk mengambil pilihan tersebut.  Ada
paradoks yang menarik dari Al Quran adalah,
> 
> 
> "Apa pun kebaikan yang terjadi padamu,
>  (Asalnya) dari Allah.
>  Dan apa pun yang buruk menimpa dirimu,
>  (Asalnya) dari dirimu.
>  Dan Kami mengutusmu sebagai Rasul kepada manusia
>  Dan cukuplah Allah sebagai saksi."
> 
> (QS 4:79)
> 
> ===
> 
> Intinya adalah bahwa segala sesuatu pada akhirnya berasal dari
Allah, bahkan termasuk kemampuan manusia memilih untuk berbuat jahat
dan mengalami kerugian.  Setelah Allah menganugerahi manusia dengan
akal dan kemampuan untuk memilih dan berbuat jahat, maka keputusan
berada di tangan kita.  
> 
> Manakala manusia memilih untuk berbuat baik, kita akan mendapatkan
imbalan, yaitu semakin matangnya kepribadian kita, dan imbalan ini
datangnya dari Allah.  Apabila kita memilih untuk berbuat jahat,
berarti kita menolak imbalan tersebut dan kenyataannya justru kita
menzalimi diri sendiri.  Dan kerugian yang nyata kita alami ini, yaitu
kehancuran diri, bermula dari diri kita sendiri.  
> 
> 
> Seperti pepatah Minang bilang,
> 
> "Awak dengan baju buruk awak,
>  gantungkanlah, ampaikanlah.
>  Awak dengan laku buruk awak, 
>  tanggungkanlah, rasaikanlah."
> 
> 
> 
> ====================
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>
____________________________________________________________________________________
> Food fight? Enjoy some healthy debate 
> in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
> http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke