http://www.indomedia.com/bpost/042007/16/depan/utama1.htm

Presiden Tolak Bongkar Kabinet

  a.. Mendagri diberi waktu 3 bulan 
Jakarta, BPost
Desakan perombakan kabinet yang didorong sejumlah parpol, khususnya Golkar, 
ditanggpi dingin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia dengan tegas menolak 
membongkar pasang kabinet. 

"Saya banyak menerima titipan surat, curriculum vitae (CV), SMS yang sepertinya 
meminta pergantian menteri di kabinet secara bergiliran. Itu jelas keliru. Kita 
tidak kenal seperti itu," tegas Yudhoyono dalam jumpa pers di kebun durian, 
Warso Farm, Bogor (15/4).

Pernyataan Yudhoyono ini secara tidak langsung menanggapi komentar Wapres Jusuf 
Kalla. Jumat (13/4), Kalla mengisyaratkan adanya reshuffle. Bahkan, seorang 
fungsionaris DPP Partai Golkar Yuddy Chrisnandi mengatakan partainya memberi 
batas waktu 20 April 2007 bagi Yudhoyono untuk merombak kabinetnya. 

Yudhoyono mengingatkan, berdasar ketentuan, masa jabatan presiden di Indonesia 
berlangsung lima tahun. Dengan demikian kabinet juga mengantongi masa bakti 
selama lima tahun pula. 

"Jadi tidak ada tiap tahun gantian. Tidak ada juga dua tahun gantian dan 
gantian. Ini keliru," jelas laki-laki asal Pacitan, Jatim ini.

Akibat kabar akan adanya reshuffle, Yudhoyono mengaku menerima titipan berupa 
sepuluh hingga sebelas nama yang disebut layak menjadi menteri.

Karena itu, Yudhoyono meminta isu perombakan kabinet sebaiknya jangan lagi 
menggunakan sumber yang tidak jelas. Dikhawatirkan hal itu membuat suasana 
menjadi keruh.

"Pengalaman 2004 dulu, tiba-tiba di luar beredar susunan kabinet beredar di 
media massa. Mendagri calon A, B, C. Apa yang terjad? Begitu saya umumkan 
beliau yang masuk dalam pemberitaan merasa dilecehkan dan marah dengan kami, 
dengan kata, kalimat, SMS dan surat," ungkapnya.

Yudhoyono pun menegaskan tetap memegang etika politik. Termasuk komitmen 
politik ketika berjuang bersama-sama dalam Pilpres.

"Kalau pada 2004 kami berjuang bersama-sama dengan parpol tertentu, apapun 
bentuknya, hal itu harus berlanjut. Kecuali ada hal-hal khusus yang menyebabkan 
kebersamaan itu tidak bisa berlanjut," katanya.

Isu reshuffle kian mengencang menyusul sakitnya Mendagri M Ma'ruf --kini 
diganti sementara oleh Menko Polkam Widodo AS-- dan adanya sejumlah menteri 
bermasalah dengan hukum.

Khusus untuk Ma'ruf, Yudhoyono memberi waktu tiga bulan untuk recovery. "Jika 
penjelasan dokter memang Ma'ruf butuh waktu panjang untuk pemulihan, tentu saya 
akan memutuskan dengan tepat pada beliau," ujarnya.

Kendati demikian, Yudhoyono menilai terlalu dini menelurkan kebijakan 
pergantian terhadap Ma'ruf. 

"Terlalu dini dan cepat, hari ini untuk saya melangkah ke situ. Kita lihat 
terus perkembangannya dalam minggu-minggu mendatang ini," paparnya.

Skandal

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Yenny Wahid menambahkan, ada 
beberapa menteri yang kinerjanya menjadi sorotan, terutama mereka yang 
bersinggungan dengan 'skandal'. Namun, Yenny menolak menyebut skandal tersebut. 

Yang jelas, kata putri Gus Dur ini, hak reshuffle ada di tangan presiden. 
Kalaupun ada, itu dimaksudkan untuk pembenahan kinerja kabinet saja.Legowo

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku legowo jika kader-kadernya yang duduk 
di kabinet digusur. 

"Meski nanti ada kader dicopot dari kursi menteri, PKS tetap mendukung 
pemerintah," kata Soeripto, anggota FPKS DPR.

Namun, PKS mengingatkan agar reshuffle bukan dikarenakan desakan sejumlah 
parpol, tapi berdasar keperluan dan pertimbangan profesional. 

"Yang dikhawatirkan jika presiden terlalu banyak mendengarkan saran dari parpol 
maka keputusannya menjadi tidak obyektif," ujarnya.

Terpisah, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali 
menyangsikan akan terjadi reshuffle dalam waktu dekat ini. Alasannya, saat ini 
komunikasi antara presiden dengan menteri berjalan cukup baik. 

Namun, Akbar Tandjung menilai jika presiden mau melakukan perombakan, saat 
inilah yang paling tepat. "Jika tidak sekarang, maka Yudhyono akan kehilangan 
momentum," ujarnya.

Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, Ari 
Dwipayana, perombakan kabinet diperkirakan akan 'mengorbankan' para menteri 
yang tidak memiliki dukungan dan basis politik. 

"Jadi jangan heran, mereka yang masuk golongan ini sudah mulai berlomba mencari 
simpati masyarakat dengan membeberkan prestasi yang telah diraihnya," cetus 
Ary. JBP/ade/aco


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke