---------- forwarded message ---------- From: hartono_tjahjadi <[EMAIL PROTECTED]> Date: Apr 13, 2007 9:31 AM Subject: KRONOLOGI AL-QURAN To: [EMAIL PROTECTED]
---------- forwarded message ---------- From: zebaoth_jehova99 <[EMAIL PROTECTED]> Date: 12 Apr 2007 23:50:06 -0700 Subject: [debat_antar_agama] KRONOLOGI ALQURAN To: [EMAIL PROTECTED] .com KRONOLOGI ALQURAN Jika anda membuka Alquran, anda akan menemukan bahwa 114 surat, atau wahyu, yang diberikan kepada Nabi Muhammad memang tidak tersusun menurut urutan kronologis ketika mana wahyu diturunkan. Seandainya telah tersusun menurut urutan kronologis, pasti Surat pertama adalah merupakan wahyu yang diterima Muhammad pertama pula, dan Surat terakhir pasti juga merupakan wahyu terakhir. Wahyu pertama dari Allah yang diterima Muhammad dari langit, kini di dunia menjadi Surat urutan yang ke-96 (Al'Alaq). Urutan kronologis turunnya wahyu ditiadakan, dan diganti dengan urutan acak, sehingga malah berubah berdasarkan sisipan ayat susulan dan panjangnya Surat! Surat pertama al-Fatihah yang ada sekarang ini tidak diketahui kapan diturunkan. Tidak seorang pakar Islam-pun yang tahu di mana posisinya ketika diturunkan: sebelum atau sesudah Surat apakah? Utsman menempatkannya sebagai Surat pertama, namun kehadirannya sebagai Surat wahyu ditolak oleh Ibnu Mas'ud, sahabat Muhammad yang paling berotoritas dalam surat surat Makkiyah). Alquran juga tidak disusun dengan menggunakan pola narasi sejarah yang runtun di mana kita dapat mengikuti kehidupan, tindakan-tindakan dan pengajaran-pengajaran yang dilakukan oleh Muhammad, mulai dari awal sampai akhir. Sebaliknya kita dihadapkan pada kumpulan Surat-surat yang campur baur yang tidak menggambarkan adanya pola penyusunan secara wajar sesuai konteksnya. Cara Alquran dibundel oleh penerus Nabi Muhammad setelah dia meninggal semata-mata hanya berdasarkan ukurannya (panjangnya/volum-nya). Jadi Alquran disusun mulai dari Surat yang paling panjang sampai pada Surat yang paling pendek, dengan tidak memperdulikan urutan kronologisnya turunnya wahyu. [Dan itu diklaim dengan mengatas namanya "Penetapan Nabi" seperti mbak Mira katakan. Berdasarkan permakluman Jibril. Padahal urutan ayat dan Surat tidak pernah ditetapkan oleh Nabi Muhammad secara baku. Lihat balik tradisi, ketika mana Nabi Muhammad mengadakan pengajian ayat & surat-surat Alquran dari waktu ke waktu. Adakah pembacaan/pengajian itu memastikan satu metode baku pengurutan? Ibnu Mas'ud dalam satu acara khusus pernah mendemonstrasikan mengaji hingga lebih dari 70 Surat (di mana Muhammad sendiri hadir dan tidak ada yang menyalahkan pengajiannya, (Sahih Muslim, Vol 4, hlm 1312), namun jelas pengajian ini TIDAK MENURUTI URUTAN SURAT YANG BAKU, terbukti Ibnu Mas'ud sendiri menolak Al-Fatihah dan surat 113 dan 114 sebagai wahyu Allah (lihat Al-Itqan dalam bab Pengumpulan Alquran). Kronologi urutan sebenarnya mutlak dibutuhkan karena Allah SWT sendiri berulang-ulang menurunkan ayat-ayat baru "nasakh" untuk mengganti ayat-ayat lama "mansukh" yang dibatalkan-Nya. Jadi per definisi, konsep dasar "nasakh-mansukh" adalah bersifat kronologis. Apakah mungkin Allah SWT sekali menurunkan ayat-ayat kronologis, lalu sengaja mengacakkan ayat-ayat-Nya, sambil sebagiannya di-Nasakh-kan dan dibatalkan, kemudian semuanya ditempatkan dalam Surat-surat yang nantinya diurut lagi berdasarkan panjangnya? Kedengarannya amat melecehkan Daya Cipta-Nya] Jejak Sidik Jari Tangan Nabi Muhammad Umat Muslim menyatakan bahwa Alquran "diturunkan" dari Surga dan bahwa Nabi Muhammad tidak dapat dipandang sebagai manusia penyusunnya. Tetapi menurut Concise Encyclopedia of Islam, bahasa Arab yang dipakai dalam Alquran itu merupakan suatu dialek dan kosakata dari salah seorang anggota suku Quraisy yang tinggal di kota Mekah. Jadi sidik jari Muhammad tercecer di seluruh Alquran. Jika Alquran ditulis dalam bahasa Arab surgawi yang sempurna, mengapa sampai terungkap dengan telak bahwa bahasa itu adalah logatnya seorang suku Quraisy yang bertempat tinggal di kota Mekah? (alias bahasa Arab Quraisy) Argumentasi umat Muslim yang menyatakan bahwa Alquran ditulis dalam bahasa Arab dari Surga sungguh tidak berdasar sama sekali. Dialek, kosakata, dan isi Alquran mencerminkan gaya bahasa dari penulisnya, yaitu Muhammad dan bukan sosok Allah dari Surga. KESIMPULAN: SEJARAH FAKTUAL MENGENAI PENGUMPULAN DAN PENGADAAN TEKS ALQURAN YANG BENAR MENUNJUKKAN BAHWA KLAIM MUSLIM TERSEBUT di atas (bahwa Alquran itu 100% unsur Surgawi) adalah fiktif dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ceceran sidik-jari tangan Muhammad dapat dilihat pada setiap halaman Alquran sebagai saksi bahwa asal Alquran tidak murni dari Allah. Allah SWT sempat menyatakan bahwa Alquran itu adalah perkataan rasul belaka: "Innahuu qaulu rasuulin kariim - Sesungguhnya Alquran benar-benar perkataan rasul yang mulia." (Surat 69:40, dan 81:19, terjemahan Alquran oleh Yayasan Pembinaan Masyarakat Islam "Al Hikmah" Jakarta. Bandingkan dengan terjemahan Alquran lainnya, yang menterjemahkannya/mengartikann ya berturut-turut sebagai "wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul yang mulia" dan "firman Allah yang dibawa oleh Jibril". Memang ada ayat-ayat lain di dalam Alquran yang tidak sejalan dengan Surat-surat ini, seperti Surat 6"155, 10:37, 11:17 dll. namun hal itulah yang menunjukkan pertentangan internal di mana Alquran yang dipercaya diimlakan secara maha sempurna itu tidak mungkin bisa memikul incosistency demikian. Apakah mereka tidak mendalami Alquran, kalau sekiranya (Alquran) itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka dapati banyak pertentangan di dalamnya" (Surat 4:82. Satu lagi catatan tentang keaslian Quran: Tentang mekwujudan Masahif yang lama, Al-Kitab merupakan kekurangan mashaf-mashaf asalnya tetapi memiliki banyak teks variasi sebagai satu 'sumber alternatif/kedua'. Tetapi dengan menyelidikinya secara lebih teliti, terdapat banyak sebab-sebab yang wajar yang mengesahkan keadaan tersebut dan didapati Kitab Suci Injil mempunyai keyakinan yang terbaik sekali di antara kitab-kitab kuno yang lain. Ia 'lulus ujian-ujian runcing' yang diadakan oleh Sains Kritik Masahif keatasnya. Al-Quran, sebaliknya, pada mulanya merupakan tidak tercela, dengan ahli-ahli penghafalnya dan juga Hadis-hadis yang cuba berkesan kata-kata Nabi sehingga ke puncanya. Akan tetapi, apabila fenomena ini diselidiki dengan lebih dekat dan runcing lagi adalah didapati bahawa penghafalan itu sebenarnya tidak relevan dan tidak dapat memastikan kesahihan mana-mana nas al-Quran kerana terdapat kewujudan bukti-bukti kukuh adanya teks-teks, koleksi-koleksi dan masahif yang berbedza-bedza dan juga bertentangan secara ketara di zaman Islam yang terawal. Lagipun proses selarasan al-Quran telah diadakan oleh tangan manusia. Sememangnya mashaf-mashaf yang telah muncul di Yaman membuktikan kewujudan nas-nas Quran yang masih berbeda-beda pada masa yang lebih lewat lagi! Juga, perubahan dalam kaedah penulisan (selitan kata2 vokal) dan dalam bahan tulisan (papyrus, keping-keping kayu, tulang bahu binatang, kertas kulit, dll.) serta pencubaan kalifah selaraskan teks Quran melemahkan dan memudaratkan lagi posisi dan keberkeyakinan teks Quran yang ada hari ini. Matius 6 : 1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. 4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Bapa. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, dst... Kalau anda bisa membaca dengan hati nurani, doa ini bukan untuk diri Yesus, tapi doa yang Yesus ajarkan berdoa kepada para muridnya. Disini jelas bahwa Yesus tidak menginginkan murid2nya menjadi seperti orang MUNAFIK, yang mengkomersialkan agama di jalan-jalan...!! Itulah intinya....!! Tidak dapat satu pun pengajaran Nasrani Kristian (doktrin-doktrinnya) yang bergantung kepada mana-mana variasi yang dicurigakan secara sejarah atau pun Sains Kritik Masahif, juga ilmu Sains ini telah dapat memastikan pembacaan yang betul dan tepat pada semua kes-kes yang berkenaan. Lagipun perlu diingati bahawa iman Nasrani pada mulanya telah mengalami ujian yang runcing dan berat dengan penganiyaan dan penindasan yang besar keatasnya. Pada 300 tahun pertamanya, umat Kristian Nasrani tidak mendapat perlindungan daripada mana-mana pihak, kecuali Allah Ta'ala dan juga terbuka kepada rampasan dan pemusnahan keatas koleksi Kitab-kitab suci mereka. Sebaliknya dengan masahif al-Quran situasinya amat berbeda. Diantara abad-abad yang memisahkan Al-Masih 'Isa dengan Nabi Muhammad telah muncul penggunaan kertas kulit secara besar-besaran, bahan ini jauh lebih bertahan lasak daripada kertas papyrus. Koleksi-koleksi masahif teragung Kitab Suci Injil dalam abad ke-empat TM semuanya wujud dalam bentuk ini terdapat dalam keadaan yang tidak tercemar dan terpelihara sehingga hari ini. Adalah sungguh memalukan bagi umat Islam jika para ilmuan Islam tidak dapat mengemukakan mashaf-mashaf al-Quran dari zaman khalifah Uthman. Kedua, teks al-Quran yang berbeda-beda sudahpun wujud dari mashaf-mashaf yang terawal. Masahif dari Sana'a Yaman yang disebut di atas mungkin adalah manuskrip yang terawal sekali, dan sumber Hadith sahih juga menunjukkan kalifah Uthman bin Affan bertemu dengan banyak sekali koleksi-koleksi Quran yang terpaksa dihapuskan! Hari ini kita mungkin tidak dapat melihat mashaf-mashaf yang telah dihapuskan olehnya. Keadaan ini langsung tidak sama bagi koleksi teks Kitab Suci Injil. Bagi al-Quran pula, perbedaan-perbedaan itu semua telah diselaraskan dalam satu langkah! Ketiga, Islam telah merampas kuasa politik sehabis sahaja peristiwa Hijrah di tanah hijaz. Ini memastikan kelebihan bagi pengikut-pengikut Islam, yakni pemeliharaan berbagai-bagai masahif Quran yang telah wujud di zaman itu, keadaan ini amat berbeza di zaman pengikut Isa Al-Masih di mana mereka dianiaya dan ditindas oleh musuh-musuh yang seringkali merampas mashaf-mashaf Kitab Suci Injil yang dimiliki mereka. Menumpukan perhatian kita kepada Al-Kitab/Injil pula, adakah apa-apa perbezaan di dalamnya? Mashaf-nashaf Kitab Suci Injil yang terawal bertarikh dari abad ke-4 tahun Masehi, yaitu Kodeks Sinaiticus di Perpustakaan British dan Kodeks Vaticanus di perpustakaan Vatican, Roma. Kodeks Papyri Chester Beatty pula bertarikh dari 200 T.M. dan mengandungi sebahagian besar Kitab Suci Injil. Masahif lengkap Perjanjian Lama (Taurat, Zabur dan Nabi-nabi) yang paling awal ialah mashaf Babylonicus Petropolitanus (1000 T.M.). Walau begitu ada juga wujud mashaf-mashaf Al-Kitab yang lebih awal, seperti Masahif Laut Mati (Dead Sea Scrolls).(6). Terdapat satu cabang ilmu pengkajian dan kaedah penyelidikan dikalangan para ilmuan Nasrani Kristian yang digelar ilmu Sains Kritik Masahif. Pengkajian ini berupaya memastikan kesahihan sesuatu mashaf Kiatb Suci yang tertentu. Jadi apakah pula kata-putus tentang Kitab Suci Injil dan Al-Kitab ? Adakah ia boleh diyakini dan dipercayai pembaca-pembacanya? Apakah mana-mana ajaran Kristian didapati tercela akibat daripada ilmu Sains Kritik Masahif ini ? Jauh sekali! Tetapi sebab-sebab untuk variasi atau kurangnya jumlah masahif yang terawal seharusnya diselidiki dengan rapi. Bagi Kitab Suci Injil sebab-sebabnya adalah munasabah. Papyrus yaitu sejenis kertas tulisan yang wujud pada abad pertama Tahun Masehi, didapati bereput dengan mudah. Sebagai contoh, ada tiga tokoh-tokoh dan para ilmuan mashyur dari zaman yang sama yaitu Tacitus, Kaisar dan Pliny yang telah menghasilkan rekod-rekod bertulis. Tulisan mereka mempunyai jurang masa antara 750-1,200 tahun di antara tarikh pencatatan dan mashafnya yang terawal(7). Hakikatnya ialah : terdapat sejumlah yang amat besar masahif awal catatan-catatan Kitab Suci Injil berbanding dengan mana-mana karya bertulis atau Kitab lama yang lain! Akibatnya situasi ini melahirkan komen daripada para ahli sejarawan seperti berikut : Jika ada kecurigaan yang serius terhadap Kitab Suci Injil hari ini, keyakinan dan penerimaan segala karya-karya bertulis zaman kuno dahulu terpaksa diketepikan dan dicurigakan juga! Kerana hakikatnya ialah tidak ada mana-mana masahif lama dari zaman dahulu yang memiliki sokongan sejarah dan pengesahan bibliografik yang boleh berbanding dengan masahif Kitab Suci Injil.(8) Maklumat diatas mengesahkan kewujudan mashaf-mashaf yang berbedza-bedza dan berlainan pada masa itu. Kita mungkin tidak dapat menghitung secara tepat jumlah segala masahif yang telah dimusnahkan oleh Uthman, oleh kerana dalil-dalil yang berkenaan sudah pun dihapuskannya! Dalih yang dikemukakan para Muslim ialah - perbedaan-perbedaan yang wujud ialah perbedzaan dari segi kata-kata vokal sahaja tetapi bukan dari segi ejaan kosonan. TETAPI, mashaf-mashaf Quran yang paling awal sekali membuktikan kata-kata vokal sungguh JARANG sekali dipakai atau dituliskan kedalam mashaf tersebut. Pada hakikatnya tanda-tanda pemisah diantara konsonan-konsonan yang berbeza pun sungguh jarang diselitkan kedalam teks-teks Quran yang terawal!(3) Jadi, ketiadaan kata-kata vokal itu sudah tentu merupakan satu sifat begitu KETARA dan jelas dalam mashaf lama al-Quran. Soalan yang seterusnya ialah : Dimanakah salinan-salinan yang telah diselaraskan oleh khalifah Uthman itu? Para Muslim lazimnya merujuk kepada dua buah mashaf 'lama', satu di Topkapi, Istanbul dan satu lagi di Tashkent Uzbekistan. Walau bagaimanapun kebanyakan para ilmuwan dan ahli sejarawan sudah mentarikhkan dokumen-dokumen ini tidak lebih awal daripada 900 tahun Masehi(4). Sebaliknya, ahli-ahli sejarawan (bukan Islam) lazimnya menganggap nashkah Quran yang paling awal ialah nashkah berhuruf al-Ma'il disimpan di Perpustakaan British, bertarikh 790 T.M. Dewasa ini, ada pengkajian keatas mashaf-mashaf yang baru ditemui di Sana'a, negeri Yaman. Kajian ini menunjukkan bahawa ada banyak lagi pindaan-pindaan yang telah dibuat keatas nas al-Quran yang wujud bagi tujuan penyelarasan lagi, selepas zaman khalifah Uthman! Manuskrip-manuskrip ini bertarikh dari abad ke-8 T.M. dan amat berbedza dengan teks Quran yang dipakai hari ini! Terdapat bahagian-bahagian besar yang hilang dan digantikan dengan bahan yang amat lewat dari zaman berkenaan! Nas-nas yang dalam teks hari ini bermula dengan 'Qul..'('Kata' Allah kepada Nabi Muhammad) sebenarnya dinampakkan sebagai bermula dengan ungkapan-ungkapan : 'dia telah berkata...' atau 'mereka berkata...'. Ini menunjukkan kemungkinan besar 'kata-kata Allah' itu pada hakikatnya adalah penggantian daripada kata-kata manusia sezaman itu sebenarnya! Lebih daripada 1,000 variasi (penyelewengan drpd.teks asal) telah dijumpai dalam 83 Surah-surah yang pertama.(5) Saya heran netters muslim ramai-ramai mempersoalkan siapa itu Yesus dan kandungan dari Alkitab.... Padahal mereka sendiri tidak belajar sejarah dan pembuktian dari "holy Quran".... Berikut kutipan dari rekan muslim malaysia: Memberi perhatian kepada nas al-Quran pula, saya kurang yakin kepada tuntutan para ulama' Muslim bahawa penghafalan al-Quran membukitkan kesahihannya. Tuntutan ini tidak membuktikan apa-apa kecuali bahawa kebanyakan orang Muslim hari ini membaca satu nas yang sama. Tetapi ini tidak mengambil kira situasi dan keadaan yang telah wujud pada abad ketujuh tahun Masehi, ataupun memberi apa-apa maklumat langsung bagi zaman itu. Hadith-hadith sahih memaklumkan bahawa Abu Bakarlah yang mula-mulanya berusaha mengumpul semua teks/nas al-Quran kepada sebuah mushaf selepas kewafatan Nabi Muhammad. Ini dikatakan telah diberi kepada kalifah Umar dan lepas itu Siti Hafsah.Pada zaman kalifah Uthman pula, kita diberitahu bahawa para Muslim di Syam dan Iraq telah berganding untuk menakluki negeri Armenia dan Azerbaijan. Ketua angkatan perang yang bertugas telah berasa takut akan pertelagahan dan perselisihan di antara Muslim-muslim di Syam yang tidak menyetujui pembacaan al-Quran para Muslim di Iraq. Jadi dia menyeru kepada khalifah Uthman untuk menolongnya. Khalifah Uthman pula telah mengambil masahif yang dimiliki Hafsah dan keluar perintah supaya beberapa catitan-catitan dibuat daripada mushaf ini. Selepas itu kita diberitahu bahawa: Uthman menghantar kepada setiap wilayah Muslim di zaman itu satu salinan Quran masing-masing. Dia perintahkan lagi supaya semua masahif dan bahan-bahan al-Quran yang lain dan yang masih wujud, walau dalam bentuk mushaf yang lengkap atau pun sebaliknya, untuk di bakar. (2) 1 Yohanes 5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. 10 Barangsiapa percaya kepada Anak Bapa, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Bapa, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Bapa tentang Anak-Nya. 11 Dan inilah kesaksian itu: Bapa telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. 13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Bapa, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal. 14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. 18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Bapa, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Bapa melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. 19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Bapa dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. 20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Bapa telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Bapa yang benar dan hidup yang kekal. 21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala. Saya pikir kalau anda membaca ini dengan hati yang terbuka, anda akan melihat bahwa KONSEP KRISTIANI itu JELAS terdapat dalam "manual booknya" alias ALKITAB...Analoginya dengan pelajaran... Ngga mungkin anda me review biologi dengan memakai referensi dari buku kalkulus.. tentu ngga nyambung..!! Bagaimana anda mau berdiskusi tentang Yesus kalau anda memakai referensi Quran, yang ditulis hampir setengah abad setelah kenaikan Yesus ke surga?? Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/