---------- forwarded message ----------
From: hartono_tjahjadi <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Apr 13, 2007 9:31 AM
Subject: KRONOLOGI AL-QURAN
To: [EMAIL PROTECTED]

---------- forwarded message ----------
 From: zebaoth_jehova99 <[EMAIL PROTECTED]>
 Date: 12 Apr 2007 23:50:06 -0700
 Subject: [debat_antar_agama] KRONOLOGI ALQURAN
 To: [EMAIL PROTECTED] .com

KRONOLOGI ALQURAN

 Jika anda membuka Alquran, anda akan menemukan bahwa 114 surat, atau
 wahyu, yang diberikan kepada Nabi Muhammad memang tidak tersusun
 menurut urutan kronologis ketika mana wahyu diturunkan. Seandainya
 telah tersusun menurut urutan kronologis, pasti Surat pertama adalah
 merupakan wahyu yang diterima Muhammad pertama pula, dan Surat
 terakhir pasti juga merupakan wahyu terakhir.

 Wahyu pertama dari Allah yang diterima Muhammad dari langit, kini di
 dunia menjadi Surat urutan yang ke-96 (Al'Alaq). Urutan kronologis
 turunnya wahyu ditiadakan, dan diganti dengan urutan acak, sehingga
 malah berubah berdasarkan sisipan ayat susulan dan panjangnya Surat!
 Surat pertama al-Fatihah yang ada sekarang ini tidak diketahui kapan
 diturunkan. Tidak seorang pakar Islam-pun yang tahu di mana posisinya
 ketika diturunkan: sebelum atau sesudah Surat apakah? Utsman
 menempatkannya sebagai Surat pertama, namun kehadirannya sebagai Surat
 wahyu ditolak oleh Ibnu Mas'ud, sahabat Muhammad yang paling
 berotoritas dalam surat surat Makkiyah).

 Alquran juga tidak disusun dengan menggunakan pola narasi sejarah
 yang runtun di mana kita dapat mengikuti kehidupan, tindakan-tindakan
 dan pengajaran-pengajaran yang dilakukan oleh Muhammad, mulai dari
 awal sampai akhir. Sebaliknya kita dihadapkan pada kumpulan
 Surat-surat yang campur baur yang tidak menggambarkan adanya pola
 penyusunan secara wajar sesuai konteksnya. Cara Alquran dibundel oleh
 penerus Nabi Muhammad setelah dia meninggal semata-mata hanya
 berdasarkan ukurannya (panjangnya/volum-nya).

 Jadi Alquran disusun mulai dari Surat yang paling panjang sampai pada
 Surat yang paling pendek, dengan tidak memperdulikan urutan
 kronologisnya turunnya wahyu. [Dan itu diklaim dengan mengatas namanya
 "Penetapan Nabi" seperti mbak Mira katakan. Berdasarkan permakluman
 Jibril. Padahal urutan ayat dan Surat tidak pernah ditetapkan oleh
 Nabi Muhammad secara baku. Lihat balik tradisi, ketika mana Nabi
 Muhammad mengadakan pengajian ayat & surat-surat Alquran dari waktu ke
 waktu.

 Adakah pembacaan/pengajian itu memastikan satu metode baku
 pengurutan? Ibnu Mas'ud dalam satu acara khusus pernah
 mendemonstrasikan mengaji hingga lebih dari 70 Surat (di mana Muhammad
 sendiri hadir dan tidak ada yang menyalahkan pengajiannya, (Sahih
 Muslim, Vol 4, hlm 1312), namun jelas pengajian ini TIDAK MENURUTI
 URUTAN SURAT YANG BAKU, terbukti Ibnu Mas'ud sendiri menolak
 Al-Fatihah dan surat 113 dan 114 sebagai wahyu Allah (lihat Al-Itqan
 dalam bab Pengumpulan Alquran).

 Kronologi urutan sebenarnya mutlak dibutuhkan karena Allah SWT
 sendiri berulang-ulang menurunkan ayat-ayat baru "nasakh" untuk
 mengganti ayat-ayat lama "mansukh" yang dibatalkan-Nya. Jadi per
 definisi, konsep dasar "nasakh-mansukh" adalah bersifat kronologis.
 Apakah mungkin Allah SWT sekali menurunkan ayat-ayat kronologis, lalu
 sengaja mengacakkan ayat-ayat-Nya, sambil sebagiannya di-Nasakh-kan
 dan dibatalkan, kemudian semuanya ditempatkan dalam Surat-surat yang
 nantinya diurut lagi berdasarkan panjangnya? Kedengarannya amat
 melecehkan Daya Cipta-Nya]

 Jejak Sidik Jari Tangan Nabi Muhammad

 Umat Muslim menyatakan bahwa Alquran "diturunkan" dari Surga dan
 bahwa Nabi Muhammad tidak dapat dipandang sebagai manusia penyusunnya.
 Tetapi menurut Concise Encyclopedia of Islam, bahasa Arab yang dipakai
 dalam Alquran itu merupakan suatu dialek dan kosakata dari salah
 seorang anggota suku Quraisy yang tinggal di kota Mekah. Jadi sidik
 jari Muhammad tercecer di seluruh Alquran.

 Jika Alquran ditulis dalam bahasa Arab surgawi yang sempurna, mengapa
 sampai terungkap dengan telak bahwa bahasa itu adalah logatnya seorang
 suku Quraisy yang bertempat tinggal di kota Mekah? (alias bahasa Arab
 Quraisy)

 Argumentasi umat Muslim yang menyatakan bahwa Alquran ditulis dalam
 bahasa Arab dari Surga sungguh tidak berdasar sama sekali. Dialek,
 kosakata, dan isi Alquran mencerminkan gaya bahasa dari penulisnya,
 yaitu Muhammad dan bukan sosok Allah dari Surga.

 KESIMPULAN: SEJARAH FAKTUAL MENGENAI PENGUMPULAN DAN PENGADAAN TEKS
 ALQURAN YANG BENAR MENUNJUKKAN BAHWA KLAIM MUSLIM TERSEBUT di atas
 (bahwa Alquran itu 100% unsur Surgawi) adalah fiktif dan tidak sesuai
 dengan kenyataan yang ada.

 Ceceran sidik-jari tangan Muhammad dapat dilihat pada setiap halaman
 Alquran sebagai saksi bahwa asal Alquran tidak murni dari Allah. Allah
 SWT sempat menyatakan bahwa Alquran itu adalah perkataan rasul belaka:
 "Innahuu qaulu rasuulin kariim - Sesungguhnya Alquran benar-benar
 perkataan rasul yang mulia."

 (Surat 69:40, dan 81:19, terjemahan Alquran oleh Yayasan Pembinaan
 Masyarakat Islam "Al Hikmah" Jakarta.

 Bandingkan dengan terjemahan Alquran lainnya, yang
 menterjemahkannya/mengartikann ya berturut-turut sebagai "wahyu Allah
 yang diturunkan kepada Rasul yang mulia" dan "firman Allah yang dibawa
 oleh Jibril".

 Memang ada ayat-ayat lain di dalam Alquran yang tidak sejalan dengan
 Surat-surat ini, seperti Surat 6"155, 10:37, 11:17 dll. namun hal
 itulah yang menunjukkan pertentangan internal di mana Alquran yang
 dipercaya diimlakan secara maha sempurna itu tidak mungkin bisa
 memikul incosistency demikian.

 Apakah mereka tidak mendalami Alquran, kalau sekiranya (Alquran) itu
 bukan dari sisi Allah, tentulah mereka dapati banyak pertentangan di
 dalamnya" (Surat 4:82.

 Satu lagi catatan tentang keaslian Quran: Tentang mekwujudan Masahif
 yang lama, Al-Kitab merupakan kekurangan mashaf-mashaf asalnya tetapi
 memiliki banyak teks variasi sebagai satu 'sumber alternatif/kedua'.
 Tetapi dengan menyelidikinya secara lebih teliti, terdapat banyak
 sebab-sebab yang wajar yang mengesahkan keadaan tersebut dan didapati
 Kitab Suci Injil mempunyai keyakinan yang terbaik sekali di antara
 kitab-kitab kuno yang lain. Ia 'lulus ujian-ujian runcing' yang
 diadakan oleh Sains Kritik Masahif keatasnya.

 Al-Quran, sebaliknya, pada mulanya merupakan tidak tercela, dengan
 ahli-ahli penghafalnya dan juga Hadis-hadis yang cuba berkesan
 kata-kata Nabi sehingga ke puncanya. Akan tetapi, apabila fenomena ini
 diselidiki dengan lebih dekat dan runcing lagi adalah didapati bahawa
 penghafalan itu sebenarnya tidak relevan dan tidak dapat memastikan
 kesahihan mana-mana nas al-Quran kerana terdapat kewujudan bukti-bukti
 kukuh adanya teks-teks, koleksi-koleksi dan masahif yang
 berbedza-bedza dan juga bertentangan secara ketara di zaman Islam yang
 terawal. Lagipun proses selarasan al-Quran telah diadakan oleh tangan
 manusia. Sememangnya mashaf-mashaf yang telah muncul di Yaman
 membuktikan kewujudan nas-nas Quran yang masih berbeda-beda pada masa
 yang lebih lewat lagi! Juga, perubahan dalam kaedah penulisan (selitan
 kata2 vokal) dan dalam bahan tulisan (papyrus, keping-keping kayu,
 tulang bahu binatang, kertas kulit, dll.) serta pencubaan kalifah
 selaraskan teks Quran melemahkan dan memudaratkan lagi posisi dan
 keberkeyakinan teks Quran yang ada hari ini.

 Matius 6 : 1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di
 hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak
 beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

 2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan
 hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat
 dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata
 kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

 3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan
 kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

 4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu
 yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

 5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
 Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat
 dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang.
 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
 pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
 Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

 7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti
 kebiasaan orang yang tidak mengenal Bapa. Mereka menyangka bahwa
 karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa
 yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

 9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga,
 Dikuduskanlah nama-Mu, dst...

 Kalau anda bisa membaca dengan hati nurani, doa ini bukan untuk diri
 Yesus, tapi doa yang Yesus ajarkan berdoa kepada para muridnya. Disini
 jelas bahwa Yesus tidak menginginkan murid2nya menjadi seperti orang
 MUNAFIK, yang mengkomersialkan agama di jalan-jalan...!! Itulah
 intinya....!!

 Tidak dapat satu pun pengajaran Nasrani Kristian (doktrin-doktrinnya)
 yang bergantung kepada mana-mana variasi yang dicurigakan secara
 sejarah atau pun Sains Kritik Masahif, juga ilmu Sains ini telah dapat
 memastikan pembacaan yang betul dan tepat pada semua kes-kes yang
 berkenaan.

 Lagipun perlu diingati bahawa iman Nasrani pada mulanya telah
 mengalami ujian yang runcing dan berat dengan penganiyaan dan
 penindasan yang besar keatasnya. Pada 300 tahun pertamanya, umat
 Kristian Nasrani tidak mendapat perlindungan daripada mana-mana pihak,
 kecuali Allah Ta'ala dan juga terbuka kepada rampasan dan pemusnahan
 keatas koleksi Kitab-kitab suci mereka.

 Sebaliknya dengan masahif al-Quran situasinya amat berbeda. Diantara
 abad-abad yang memisahkan Al-Masih 'Isa dengan Nabi Muhammad telah
 muncul penggunaan kertas kulit secara besar-besaran, bahan ini jauh
 lebih bertahan lasak daripada kertas papyrus. Koleksi-koleksi masahif
 teragung Kitab Suci Injil dalam abad ke-empat TM semuanya wujud dalam
 bentuk ini terdapat dalam keadaan yang tidak tercemar dan terpelihara
 sehingga hari ini. Adalah sungguh memalukan bagi umat Islam jika para
 ilmuan Islam tidak dapat mengemukakan mashaf-mashaf al-Quran dari
 zaman khalifah Uthman.

 Kedua, teks al-Quran yang berbeda-beda sudahpun wujud dari
 mashaf-mashaf yang terawal. Masahif dari Sana'a Yaman yang disebut di
 atas mungkin adalah manuskrip yang terawal sekali, dan sumber Hadith
 sahih juga menunjukkan kalifah Uthman bin Affan bertemu dengan banyak
 sekali koleksi-koleksi Quran yang terpaksa dihapuskan! Hari ini kita
 mungkin tidak dapat melihat mashaf-mashaf yang telah dihapuskan
 olehnya. Keadaan ini langsung tidak sama bagi koleksi teks Kitab Suci
 Injil. Bagi al-Quran pula, perbedaan-perbedaan itu semua telah
 diselaraskan dalam satu langkah!

 Ketiga, Islam telah merampas kuasa politik sehabis sahaja peristiwa
 Hijrah di tanah hijaz. Ini memastikan kelebihan bagi pengikut-pengikut
 Islam, yakni pemeliharaan berbagai-bagai masahif Quran yang telah
 wujud di zaman itu, keadaan ini amat berbeza di zaman pengikut Isa
 Al-Masih di mana mereka dianiaya dan ditindas oleh musuh-musuh yang
 seringkali merampas mashaf-mashaf Kitab Suci Injil yang dimiliki
 mereka.

 Menumpukan perhatian kita kepada Al-Kitab/Injil pula, adakah apa-apa
 perbezaan di dalamnya? Mashaf-nashaf Kitab Suci Injil yang terawal
 bertarikh dari abad ke-4 tahun Masehi, yaitu Kodeks Sinaiticus di
 Perpustakaan British dan Kodeks Vaticanus di perpustakaan Vatican,
 Roma. Kodeks Papyri Chester Beatty pula bertarikh dari 200 T.M. dan
 mengandungi sebahagian besar Kitab Suci Injil. Masahif lengkap
 Perjanjian Lama (Taurat, Zabur dan Nabi-nabi) yang paling awal ialah
 mashaf Babylonicus Petropolitanus (1000 T.M.). Walau begitu ada juga
 wujud mashaf-mashaf Al-Kitab yang lebih awal, seperti Masahif Laut
 Mati (Dead Sea Scrolls).(6).

 Terdapat satu cabang ilmu pengkajian dan kaedah penyelidikan
 dikalangan para ilmuan Nasrani Kristian yang digelar ilmu Sains Kritik
 Masahif. Pengkajian ini berupaya memastikan kesahihan sesuatu mashaf
 Kiatb Suci yang tertentu. Jadi apakah pula kata-putus tentang Kitab
 Suci Injil dan Al-Kitab ? Adakah ia boleh diyakini dan dipercayai
 pembaca-pembacanya? Apakah mana-mana ajaran Kristian didapati tercela
 akibat daripada ilmu Sains Kritik Masahif ini ? Jauh sekali! Tetapi
 sebab-sebab untuk variasi atau kurangnya jumlah masahif yang terawal
 seharusnya diselidiki dengan rapi.

 Bagi Kitab Suci Injil sebab-sebabnya adalah munasabah. Papyrus yaitu
 sejenis kertas tulisan yang wujud pada abad pertama Tahun Masehi,
 didapati bereput dengan mudah. Sebagai contoh, ada tiga tokoh-tokoh
 dan para ilmuan mashyur dari zaman yang sama yaitu Tacitus, Kaisar dan
 Pliny yang telah menghasilkan rekod-rekod bertulis. Tulisan mereka
 mempunyai jurang masa antara 750-1,200 tahun di antara tarikh
 pencatatan dan mashafnya yang terawal(7). Hakikatnya ialah : terdapat
 sejumlah yang amat besar masahif awal catatan-catatan Kitab Suci Injil
 berbanding dengan mana-mana karya bertulis atau Kitab lama yang lain!
 Akibatnya situasi ini melahirkan komen daripada para ahli sejarawan
 seperti berikut :

 Jika ada kecurigaan yang serius terhadap Kitab Suci Injil hari ini,
 keyakinan dan penerimaan segala karya-karya bertulis zaman kuno dahulu
 terpaksa diketepikan dan dicurigakan juga! Kerana hakikatnya ialah
 tidak ada mana-mana masahif lama dari zaman dahulu yang memiliki
 sokongan sejarah dan pengesahan bibliografik yang boleh berbanding
 dengan masahif Kitab Suci Injil.(8)

 Maklumat diatas mengesahkan kewujudan mashaf-mashaf yang
 berbedza-bedza dan berlainan pada masa itu. Kita mungkin tidak dapat
 menghitung secara tepat jumlah segala masahif yang telah dimusnahkan
 oleh Uthman, oleh kerana dalil-dalil yang berkenaan sudah pun
 dihapuskannya! Dalih yang dikemukakan para Muslim ialah -
 perbedaan-perbedaan yang wujud ialah perbedzaan dari segi kata-kata
 vokal sahaja tetapi bukan dari segi ejaan kosonan. TETAPI,
 mashaf-mashaf Quran yang paling awal sekali membuktikan kata-kata
 vokal sungguh JARANG sekali dipakai atau dituliskan kedalam mashaf
 tersebut. Pada hakikatnya tanda-tanda pemisah diantara
 konsonan-konsonan yang berbeza pun sungguh jarang diselitkan kedalam
 teks-teks Quran yang terawal!(3) Jadi, ketiadaan kata-kata vokal itu
 sudah tentu merupakan satu sifat begitu KETARA dan jelas dalam mashaf
 lama al-Quran.

 Soalan yang seterusnya ialah : Dimanakah salinan-salinan yang telah
 diselaraskan oleh khalifah Uthman itu? Para Muslim lazimnya merujuk
 kepada dua buah mashaf 'lama', satu di Topkapi, Istanbul dan satu lagi
 di Tashkent Uzbekistan. Walau bagaimanapun kebanyakan para ilmuwan dan
 ahli sejarawan sudah mentarikhkan dokumen-dokumen ini tidak lebih awal
 daripada 900 tahun Masehi(4). Sebaliknya, ahli-ahli sejarawan (bukan
 Islam) lazimnya menganggap nashkah Quran yang paling awal ialah
 nashkah berhuruf al-Ma'il disimpan di Perpustakaan British, bertarikh
 790 T.M.

 Dewasa ini, ada pengkajian keatas mashaf-mashaf yang baru ditemui di
 Sana'a, negeri Yaman. Kajian ini menunjukkan bahawa ada banyak lagi
 pindaan-pindaan yang telah dibuat keatas nas al-Quran yang wujud bagi
 tujuan penyelarasan lagi, selepas zaman khalifah Uthman!
 Manuskrip-manuskrip ini bertarikh dari abad ke-8 T.M. dan amat
 berbedza dengan teks Quran yang dipakai hari ini! Terdapat
 bahagian-bahagian besar yang hilang dan digantikan dengan bahan yang
 amat lewat dari zaman berkenaan! Nas-nas yang dalam teks hari ini
 bermula dengan 'Qul..'('Kata' Allah kepada Nabi Muhammad) sebenarnya
 dinampakkan sebagai bermula dengan ungkapan-ungkapan : 'dia telah
 berkata...' atau 'mereka berkata...'. Ini menunjukkan kemungkinan
 besar 'kata-kata Allah' itu pada hakikatnya adalah penggantian
 daripada kata-kata manusia sezaman itu sebenarnya! Lebih daripada
 1,000 variasi (penyelewengan drpd.teks asal) telah dijumpai dalam 83
 Surah-surah yang pertama.(5)

 Saya heran netters muslim ramai-ramai mempersoalkan siapa itu Yesus
 dan kandungan dari Alkitab.... Padahal mereka sendiri tidak belajar
 sejarah dan pembuktian dari "holy Quran".... Berikut kutipan dari
 rekan muslim malaysia:

 Memberi perhatian kepada nas al-Quran pula, saya kurang yakin kepada
 tuntutan para ulama' Muslim bahawa penghafalan al-Quran membukitkan
 kesahihannya. Tuntutan ini tidak membuktikan apa-apa kecuali bahawa
 kebanyakan orang Muslim hari ini membaca satu nas yang sama. Tetapi
 ini tidak mengambil kira situasi dan keadaan yang telah wujud pada
 abad ketujuh tahun Masehi, ataupun memberi apa-apa maklumat langsung
 bagi zaman itu.

 Hadith-hadith sahih memaklumkan bahawa Abu Bakarlah yang mula-mulanya
 berusaha mengumpul semua teks/nas al-Quran kepada sebuah mushaf
 selepas kewafatan Nabi Muhammad. Ini dikatakan telah diberi kepada
 kalifah Umar dan lepas itu Siti Hafsah.Pada zaman kalifah Uthman pula,
 kita diberitahu bahawa para Muslim di Syam dan Iraq telah berganding
 untuk menakluki negeri Armenia dan Azerbaijan. Ketua angkatan perang
 yang bertugas telah berasa takut akan pertelagahan dan perselisihan di
 antara Muslim-muslim di Syam yang tidak menyetujui pembacaan al-Quran
 para Muslim di Iraq. Jadi dia menyeru kepada khalifah Uthman untuk
 menolongnya. Khalifah Uthman pula telah mengambil masahif yang
 dimiliki Hafsah dan keluar perintah supaya beberapa catitan-catitan
 dibuat daripada mushaf ini. Selepas itu kita diberitahu bahawa:

 Uthman menghantar kepada setiap wilayah Muslim di zaman itu satu
 salinan Quran masing-masing. Dia perintahkan lagi supaya semua masahif
 dan bahan-bahan al-Quran yang lain dan yang masih wujud, walau dalam
 bentuk mushaf yang lengkap atau pun sebaliknya, untuk di bakar. (2)

 1 Yohanes 5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga:
 Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

 10 Barangsiapa percaya kepada Anak Bapa, ia mempunyai kesaksian itu
 di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Bapa, ia membuat
 Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang
 diberikan Bapa tentang Anak-Nya.

 11 Dan inilah kesaksian itu: Bapa telah mengaruniakan hidup yang
 kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

 13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya
 kepada nama Anak Bapa, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

 14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
 mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut
 kehendak-Nya.

 18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Bapa, tidak berbuat
 dosa; tetapi Dia yang lahir dari Bapa melindunginya, dan si jahat
 tidak dapat menjamahnya.

 19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Bapa dan seluruh dunia berada
 di bawah kuasa si jahat.

 20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Bapa telah datang dan telah
 mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar;
 dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia
 adalah Bapa yang benar dan hidup yang kekal.

 21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

 Saya pikir kalau anda membaca ini dengan hati yang terbuka, anda akan
 melihat bahwa KONSEP KRISTIANI itu JELAS terdapat dalam "manual
 booknya" alias ALKITAB...Analoginya dengan pelajaran... Ngga mungkin
 anda me review biologi dengan memakai referensi dari buku kalkulus..
 tentu ngga nyambung..!! Bagaimana anda mau berdiskusi tentang Yesus
 kalau anda memakai referensi Quran, yang ditulis hampir setengah abad
 setelah kenaikan Yesus ke surga??

 


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke