---------- forwarded message ---------- From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: 29 Apr 2007 07:24 Subject: [ex-islam] Raza Pehlvi's Apostasy To: [EMAIL PROTECTED]
Raza Pehlvi's Apostasy Source: http://www.news.faithfreedom.org/index.php?name=News&file=article&sid=1160 By: Raza Pehlvi Dear Sir, I am writing my testimony of leaving Islam as follows: Introduction: I am a born Muslim belonging to Shia faith of Islam . My age is XX years. I am an educated person doing a job in a multinational company in XXX, XXX. I am from a middle class back ground. My father did job throughout his life and my mother is a house wife. We are X brothers and X sisters. We all have got good education thanks to my fathers burning ambition for us to be highly qualified. I am a XXX by profession. Raza is not my real name for obvious reasons. Leaving Islam/any religion: Since my child hood, I have been an accommodative and compassionate person towards all the human beings irrespective of their religion, cast and color. I never liked compartmentalizing humanity. For last eleven months, I have been avid visitor of faith freedom.org which has given an independent platform for forming my own opinions about religions/faith etc. I have not been particularly religious all through my life; however, there were spurts in last 10-12 years when I tried to be a reasonably religious person. However, as far as I remember, there were few questions which were always in my mind since my teens which never allowed me to reconcile the theology with rationality. For example: 1) Why all the big inventions have been made in last 50-60 years and not in the era of magnificent Mohammed? 2) Why God rescinded His own scriptures and came up with new revelations as if He acquired some new knowledge about humanity afterwards! 3) When Allah is indifferent, why would He punish us for not offering prayers? 4) Why Quran (word of God) does not have any specific remedy for fatal diseases? Why we have to rush to science in finding cure? 5) Why life on Heaven is so bloody earthly? 6) Why might is right only? No miracles from God for poor and wretched. 7) Why Mohammed is convinced that apostate should be put to death? WHY? 8) Why God curse we petty humans in Quran? Similar questions never allowed me to be a perfect zombie all through my life despite my attempts. A very shocking thing for me is marital profile of Mohammed with Aisha. I read the debate of Sina with Muntazari. The weak arguments of Muntazari convinced me of pedophilic behavior of Mohammed. Secondly, the issue of bounty and slaves seem also very strange and indecent! This is all power game after all. Some body rightly said that ' life is short , nasty and brutish'. Then I decided to discuss it with my father who had at least a heart big enough to give it a patient audience. He understood what I was telling him but did not leave Islam. I think he is right in his own way as he has his own filtered version of religion which comprise of all upright traits and few healthy rituals. We concluded our debate with a resolution that Islam is a mix bag, choose only the right things from this bag. Moreover, I don't have any right to shatter the life of any one if he is leading a righteous life even with crutches of religion. However, I have probably seen too much light and am in the process to of absorbing this light. After leaving this cultish mentality, I feel myself as newborn from intellectual point of view. I am clearer in thinking and approach. I am not biased against women and I really like women to smile , work and enjoy their lives. I don't want to treat non-Muslims as my enemies. I think we all are one large family. Religious divide is one big time perception fraud created in every era of human history. What matters is spirituality which has got nothing to do with religiosity. Sprituality is purity of heart. I hope to attain this goal of spirituality without making any shadow from the past as my alibi. Regarding after death , my view is ( hopefully) that we will sleep forever but our good deeds will blossom after us and will create a legacy of happiness and prosperity. I hope we humans would start using our brains as soon as possible. The most important virtue / attribute in my view is to do good without expectation of any reward ( Heaven etc) and desist from evil without fear of Hell. Thanks and Regards, Raza Pehlvi Murtad Sumber: http://www.news.faithfreedom.org/index.php?name=News&file=article&sid=1160 By: Raza Pehlvi Bapak yang terhormat, inilah pengakuan kemurtadanku. Pendahuluan: Aku lahir sebagai Muslim Shia. Umurku adalah XX tahun (dirahasiakan). Aku adalah orang yang berpendidikan, berlatar belakang kelas menengah dan bekerja di perusahaan multinasional di XXX. Ayahku bekerja sepanjang hidupnya dan ibuku mengurus rumah tangga. Aku punya beberapa saudara laki dan perempuan. Kami semua berpendidikan tinggi karena ambisi luhur ayahku agar kami semua berpendidikan. Profesiku adalah XXX. Raza adalah nama palsuku karena alasan-alasan keamanan. Alasan meninggalkan Islam: Sejak masih kecil, au mengasihi dan menghormati orang lain sebagai sesama manusia, tidak peduli akan perbedaan agama, kelas sosial, dan warna kulit. Aku menjunjung tinggi humanitas. Selama sebelas bulan terakhir, aku menjadi pengunjung setia www.faithfreedom.org yang banyak membuka mataku tentang agama/kepercayaan. Sebenarnya aku bukanlah orang yang benar-benar relijius sepanjang hidupku. Akan tetapi, aku telah mencoba menjadi lebih relijius dalam kurun waktu 10 sampai 12 tahun hidupku. Meskipun begitu, beberapa pertanyaan theologia yang bertentangan dengan akal selalu muncul dalam benakku sejak masa remaja. Contohnya: 1) Mengapa semua penemuan-penemuan besar ditemukan di akhir 50-60 tahun belakangan ini dan bukannya di era kejayaan Muhammad? 2) Mengapa Tuhan mengganti firman-firmannya sendiri dan mendatangkan firman-firman yang baru bagaikan butuh pengetahuan baru tentang manusia! 3) Jika Allah memang tidak butuh apapun, mengapa dong dia menghukum manusia yang tidak mau menyembahnya? 4) Mengapa Qur'an (firman Tuhan) tidak punya resep mujarab untuk penyakit-penyakit yang mematikan? Mengapa kita malah harus tergantung ke ilmu pengetahuan untuk mencari obat penyakit-penyakit itu? 5) Mengapa kehidupan di surga sangat amat duniawi? 6) Mengapa yang berkuasa yang kuat saja, sedangkan tiada muzizat dari tuhan untuk kaum yang miskin dan melarat. 7) Mengapa Muhammad yakin bahwa murtadin harus dibunuh? MENGAPA? 8 ) Mengapa tuhan mengutuki umat manusia dalam Qur'an? Pertanyaan serupa lainnya menyebabkan diriku tidak pernah bisa jadi zombie yang sempurna di sepanjang hidupku betapapun besarnya usahaku. Yang paling mengagetkan adalah peristiwa perkawinan Muhammad dengan Aisha. Aku membaca debat antara Sina dengan Ayatollah Montazeri. Sanggahan lemah Montazeri meyakinkan diriku akan kelakuan pedofilia Muhammad. Masalah lain yang tidak kalah mengejutkan adalah masalah penjarahan dan perbudakan yang sungguh aneh dan tidak layak! Semua ini ternyata hanyalah perebutan kekuasaan belaka! Orang bilang: "hidup ini pendek, susah, dan kasar". Lalu aku mengambil keputusan untuk membicarakan hal ini dengan ayahku yang berjiwa besar dan sabar. Dia mengerti apa yang kusampaikan tapi dia tidak meninggalkan Islam. Kupikir dia mengambil keputusan bijaksana karena dia menyaring ajaran agama yang tidak sesuai dengan kemanusiaan. Di akhir pembicaraan, kami berdua mengambil kesimpulan bahwa Islam ternyata bagaikan sebuah tas yang berisi hal-hal yang baik dan buruk, dan kita harus pilih yang baik-baik saja. Aku tidak merasa berhak mengganggu kehidupan orang-orang baik yang beragama buruk. Akan tetapi, aku telah melihat terlalu banyak kesalahan Islam dan tidak bisa kembali lagi beriman seperti dulu. Setelah meninggalkan Islam, aku merasa seperti lahir baru secara intelektual. Aku merasa bisa berpikir dengan lebih jernih. Aku tidak lagi berprasangka terhadap kaum wanita dan aku ingin kaum wanita tersenyum, bekerja, dan menikmati kehidupan mereka. Aku tidak mau memperlakukan kaum non-Muslim sebagai musuhku. Kupikir kita semua merupakan satu keluarga besar. Perpecahan karena alasan agama merupakan penipuan yang terus terjadi di setiap zaman sejarah manusia. Yang paling penting sebenarnya adalah jiwa manusia (spiritual) dan ini tidak ada hubungannya dengan agama. Spiritualitas datang dari hati yang murni. Aku berharap bisa mengembangkan spiritualitasku tanpa dibayangi kepercayaanku yang dulu. Tentang kematian, pendapatku adalah (mungkin) kita akan tidur selamanya tapi perbuatan baik kita akan terus berkembang dan mewariskan kebahagiaan dan kemakmuran. Kuharap kita kaum manusia mau menggunakan akal kita. Yang paling penting adalah berbuat baik tanpa pamrih upah surga dan menolak kejahatan tanpa takut ancaman neraka. Terima kasih. Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/