http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007072901112316
Minggu, 29 Juli 2007 BURAS Jurus Pendekar Mabuk! H.Bambang Eka WIjaya: USAI jalan-jalan keliling Lampung, cucu dan kakek duduk santai di teras hotel. "Rumah penduduk di sekitar Gunung Rajabasa masih mengesankan dahulunya makmur!" ujar cucu. "Itu salah satu bekas kejayaan cengkih di Provinsi Lampung!" jawab kakek. "Di banyak kawasan kondisi kemakmuran cengkih dahulu juga menonjol! Tapi sejak perdagangan cengkih dimonopoli, harganya jatuh dan para petani marah lantas membabat tanamannya! Maka tamatlah riwayat kejayaan cengkih!" "Di pedalaman Lampung Utara dan Lampung Timur juga terlihat pernah jaya!" lanjut cucu. "Itu peninggalan kejayaan lada hitam yang terkenal di dunia!" tegas kakek. "Tapi kini kejayaan itu juga tinggal kenangan! Sebentar agi, kejayaan kopi juga bisa habis!" "Kenapa sampai begitu?" kejar cucu. "Bayangkan kalau di tiga kabupaten, Way Kanan, Lampung Utara dan Tanggamus, tahun ini saja penurunan produksi kopinya mencapai 50% lebih!" tegas kakek. "Berapa lama lagi produksi kopi daerah ini bertahan jika penurunan seperti itu terus berlanjut!" "Bagaimana bisa terjadi komoditas tradisional andalan perekonomian rakyat itu hancur satu per satu?" timpal cucu. "Memangnya strategi pembangunan daerah ini berorientasi ke arah mana? Berorientasi komoditas terbukti tidak, malah komoditas tradisional rakyat hancur! Berorientasi komunitas yang mengutamakan manusianya juga tidak, buktinya jumlah desa miskin sebelum tahun 2000 cuma 500-an desa, kini menjadi lebih 750 desa!" "Kayaknya tak berorientasi ke mana-mana!" tegas kakek. "Pernah disebut strateginya jurus pendekar mabuk! Jadi cenderung tanpa orientasi itulah sebuah orientasi atau tanpa strategi itulah sebuah strategi! Prakteknya, dalam strategi itu pemerintah hanya bertindak formalistis atau malah basa-basi saja dalam programnya, sedang maju mundurnya ekonomi sepenuhnya bergantung pada dinamika rakyatnya! Namun rupanya secara kualitatif teknis kemampuan rakyat dalam mengarungi hidupnya di pasar bebas belum memadai, sehingga yang terjadi cuma kemerosotan produktivitas (seperti produksi kopi sampai 50% setahun) maupun merosot kualitas hidupnya--kemiskinan meningkat! Itu juga yang menjadi jawaban, kenapa pertumbuhan ekonomi daerah ini rendah, hanya empat persen, jauh di bawah rata-rata nasional 5,6%!" "Lantas bagaimana cara mengatasinya?" tanya cucu. "Cukup dengan dua hal!" jawab kakek. "Satu, lupakan strategi jurus pendekar mabuk itu sebelum rakyat jadi lebih menderita lagi! Dua, padukan program commodity and community oriented! Artinya terapkan usaha peningkatan kuantitas dan kualitas produksi komoditas tradisional, dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup manusia dan komunitasnya! Orientasi komoditas dan komunitas itu menjadi fokus dalam strateginya, sehingga kegiatan lintas sektoral mendukung dan bertumpu pada fokus tersebut!" "Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi memang meningkatkan pendapatan, sedang peningkatan pendapatan jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat!" timpal cucu. "Asal tak sempoyongan terus akibat telanjur biasa pakai jurus pendekar mabuk!" [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/