http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007091302180616

      Kamis, 13 September 2007 
     

      BURAS 
     
     
     

Sektor Informal, 'Kere-aktif'! 


       
      H.Bambang Eka Wijaya:

      "AWAL puasa bukannya mikir cari duit buat berbuka dan Lebaran, malah 
bikin layangan!" gerutu istri, melihat suaminya meraut bambu dirangkai dengan 
benang.

      "Ini bukan layang-layang!" sambut suami. "Ini lampion kertas minyak 
warna-warni berbentuk bulan sabit dan bintang, lampu gantung di depan rumah 
saat Lebaran! Nanti diberi piting bohlam jantung dan kabel colokan listrik! 
Dahulu, lampunya ublik minyak tanah!"

      "Bulan puasa itu yang harus diutamakan cari duit untuk berbuka dan 
sahur!" entak istri. "Lampu hias Lebaran nanti-nanti saja, setelah lewat malam 
selikur!"

      "Justru pembuatan lampion ini disiapkan untuk cari duit buat beli bukaan 
dan sahur!" timpal suami. "Pasti ada orang yang nostalgis dan mau membelinya! 
Sekarang cari utangan dahulu, aku siapkan barang dagangan untuk membayarnya!"

      "Rupanya Abang kere-aktif juga!" sambut istri. "Cuma menjualnya di mana? 
Kalau di kaki lima terlalu rawan penggusuran, capek main petak umpet dengan 
petugas! Kalau kepergok tak sempat lari, lampion dari kertas itu bisa hancur 
tertimpa gerobak bakso atau lapak sayuran yang dilempar ke truk!"

      "Selain dipajang di pinggir jalan, nanti kita suruh teman menjajakan 
keliling perumahan!" tegas suami. "Sektor informal sebagai lahan kere yang 
aktif cari makan, dari zaman ke zaman digusur, digilas terus, tapi tetap hidup! 
Soalnya itu lahan penghidupan satu-satunya, sehingga kalau tidak aktif kaum 
kere seperti kita ini tak bisa makan lagi!"

      "Tapi kenapa ya, pemerintah yang secara nyata belum mampu menciptakan 
lapangan kerja sektor formal buat warganya, selalu mengudak-udak kere-aktif di 
sektor informal?" tukas istri. "Lebih mengerikan lagi di Jakarta, dibuatkan 
Perda yang mengancam dengan hukuman dan denda berat! Padahal, sepanjang 
multikrisis ekonomi sewindu lebih ini, justru sektor informal yang menjadi 
tulang punggung perekonomian nasional dengan pertumbuhan ditopang konsumsi!"

      "Itu karena angan-angan para pemimpin bangsa ini melambung setinggi 
langit, hingga lupa realitas rakyatnya masih mengais pagi di makan siang, 
mengais siang dimakan malam!" timpal suami. "Mudah-mudahan cahaya lampion bulan 
dan bintang ini menerangi hati para pemimpin, hingga tidak gelap mata menggusur 
pedagang kaki lima dan sektor informal lainnya! Terutama dalam bulan puasa ini, 
agar warga kere-aktif bisa bertahan hidup dan agak tenang menikmati Lebaran 
Idulfitri, meski serbaprihatin!"

      "Amin!" sambut istri. "Lebih bagus lagi, kalau pembinaan sektor informal 
sebagai himpunan kaum kere-aktif sesuai kata dengan tindakan para pemimpin! 
Jangan setiap bicara sok bijaksana memperhatikan nasib kere-aktif di sektor 
informal, tapi tindakannya di lapangan tak henti mengubrak-abriknya!"

      "Kita doakan saja para pemimpin mendapat hidayah Ramadan, sehingga 
sikapnya menjadi penuh kasih sayang kepada kere-aktif di sektor informal!" 
tegas suami. "Doakan, saat bulan puasa ini setan-setan dibelenggu, para 
pemimpin kembali ke hati nuraninya yang pada dasarnya baik!"
     


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to