http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/092007/16/0102.htm
Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 9 SR BANDUNG, (PR).- Masyarakat diminta waspada atas gempa dengan magnitude berkekuatan besar yang berpotensi mengguncang Pulau Jawa. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memprediksi gempa berkekuatan 9 pada Skala Richter (SR) bisa terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera. Hal itu diakui Kepala BMG Stasiun Kelas I Bandung Hendri Subakti, ketika dihubungi lewat telefon, Sabtu (15/9) malam. "Potensi gempa memang ada, termasuk prediksi kekuatannya. Namun, sampai sejauh ini kapan terjadinya, tidak dapat diprediksi," ujar Hendri Subakti. Kepala Bidang Seismologi Teknis dan Tsunami BMG, Ir. Fauzi dalam seminar "Mewaspadai Gempa Berantai di Indonesia" di Jakarta mengatakan, potensi gempa berkekuatan 9 SR itu bisa terjadi di Jawa dan Sumatera. Untuk mengantisipasi, selain membangun stasiun seismik tambahan, BMG juga akan membagi Indonesia dalam enam zona pengawasan gempa. Pembagian zona diatur berdasarkan potensi aktif gempa yang akan terjadi sampai daerah yang dianggap paling stabil, belum mengalami gempa. Misalnya, pantai barat Sumatera masuk dalam kategori zona sangat aktif, sementara Kalimantan masuk dalam kategori daerah stabil. Wilayah Papua bagian utara juga masuk dalam kategori zona seismik aktif. BMG, juga akan terus melakukan perapatan pengamatan dengan membangun 76 dari total 160 stasiun seismik yang direncanakan. "Hal itu dilakukan untuk mendeteksi gempa lebih dini, sehingga dapat meminimalisasi kerugian materi maupun korban jiwa ketika bencana alam terjadi," ungkap Fauzi. Minta naik Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah berharap, DPR dapat menyetujui kenaikan dana tanggap darurat Rp 800 miliar untuk tahun 2008 yang diajukan Depsos. Dengan dana sebesar itu, diharapkan Depsos akan lebih mampu menanggulangi bencana, termasuk gempa bumi dengan lebih baik lagi. "Kalau teman-teman DPR menyetujui Rp 800 miliar saja, maka kemampuan Depsos cukup luar biasa," ungkap Bachtiar dalam acara diskusi obrolan Sabtu, di Jakarta, Sabtu (15/9). Menurut dia, kenaikan dana tanggap darurat itu akan dialokasikan untuk melipatkan anggaran bencana di daerah-daerah yang berpotensi terkena bencana alam. "Jadi, untuk daerah-daerah yang sering terkena gempa akan dilipatkan stoknya, baik dalam pasokan makanan, maupun perlatan bantuan lainnya," ujar Bachtiar. Bachtiar mengemukakan, tahun lalu dana tanggap darurat di Depsos berkisar Rp 400 miliar. Hal itu masih kurang, karena banyaknya kejadian-kejadian bencana alam yang melanda tanah air. Ia pun mengklarifikasi bahwa Depsos mempunyai anggaran Rp 1,2 triliun untuk tanggap darurat bencana. "Anggaran Rp 1,2 triliun itu sebenarnya ada di Departemen Kesra, bukan milik Depsos," kata Bachtiar. Mensos pun meminta agar para gubernur berada di daerahnnya masing-masing jika terjadi bencana supaya proses pengambilan keputusan untuk korban bencana, bisa dilakukan cepat. "Saya bersyukur, Gubernur Bengkulu sudah kembali dari AS, sehingga koordinasi dan penaggung jawab di lapangan menjadi lebih tegas dan jelas," kata Bachtiar. Rp 2,7 triliun Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, pemerintah akan menggunakan sebagian dana pos anggaran bencana dari APBN-P 2007 yang jumlahnya sekitar Rp 2,7 triliun, untuk mengatasi dampak dari bencana yang terjadi di Bengkulu dan Sumatra Barat (Sumbar). Menurut Paskah, Presiden telah meminta Bappenas menghitung dampak kerugian yang ditimbulkan bencana berkekuatan 7,9 SR di Bengkulu itu. "Kami (Bappenas-red) meminta waktu 7-10 hari untuk membuat laporan dan evaluasi di lapangan, yang dapat dijadikan pemerintah untuk mengeluarkan anggaran," katanya. Paskah menjelaskan, penanganan korban gempa, tempat-tempat pengungsian, pengiriman bahan-bahan makanan, dan pengobatan berlangsung dengan baik. Bahkan, bahan makanan dan obat-obatan terus mengalir. Wapres Jusuf Kalla mengatakan, bencana gempa di Bengkulu tidak separah di Aceh dan Yogayakarta, sehingga tidak perlu meminta bantuan luar negeri. Selain itu, wapres menilai bahwa pemerintah masih bisa mengatasi bencana di Bengkulu dengan sumber daya yang ada. Namun, wapres pun tidak menampik jika ada pihak luar yang ingin menyumbang bantuan terhadap bencana gempa itu. "Jika ada yang mau menymbang, ya artinya terbuka saja, tapi kita tidak meminta," kata Kalla. Kalla mengatakan, gemba di Bengkulu tentu akan ditanggulangi dengan treatment yang sama. Para korban kan mendapat santunan untuk memperbaiki rumah dan lain-lain."Seperti di Yogya yang dibantu dengan perbaikan rumah, maka di Bengkulu pun sama. Hanya saja tergantung keadaannya," kata Kalla. (A-130/A-158/A-156)*** [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/