Pinjaman Bank Dunia Tak Atasi Kemiskinan 13 Desember 2007 - 13:30 WIB Kurniawan Tri Yunanto
*VHRmedia.com, Nusa Dua* - Bantuan lunak Bank Dunia dan negara donor untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia dinilai tidak efektif dan hanya menimbulkan permasalahan baru. Pinjaman itu merupakan skenario baru untuk menjebak Indonesia dalam jeratan utang. Program Officer Koalisi Anti-Utang, Dani Setiawan, menilai bantuan untuk program pemberantasan kemiskinan tidak seharusnya diberikan kepada Indonesia. Faktanya bantuan itu justru tidak efektif memberantas kemiskinan di tanah air. Bahkan menimbulkan masalah baru. "Bantuan itu tidak menyelesaikan masalah struktural kemiskinan di Indonesia. Akses masyarakat terhadap pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan segala macamnya masih jauh dari harapan," kata Dani Setiawan ketika dihubungi *VHRmedia *melalui telepon, Kamis (13/12). Seharusnya pemerintah berani bersikap tegas menolak tawaran utang luar negeri dalam bentuk apa pun. Sebab, pinjaman itu merupakan skenario baru yang menjebak Indonesia dalam lilitan utang luar negeri. Seharusnya Bank Dunia melalui skenario *Millennium Development Goals* (MDG's) menghapus utang luar negeri yang justru membebani rakyat. Selain justru menambah angka kemiskinan, masalah sosial dan ekonomi seperti korupsi dan ketimpangan sosial juga terus meningkat. Dalam catatan Koalisi Anti-Utang, jumlah utang luar negeri Indonesia saat ini mencapai US$ 78 miliar. Jika ditotal, utang swasta dan pemerintah mencapai US$ 138 miliar. Indonesia akan terjebak neokolonialisme utang. Pinjaman yang disertai syarat-syarat akan menjebak Indonesia dalam penjajahan baru. Akibatnya, Indonesia akan sangat tergantung pada produk barang dan jasa yang harus dibeli dari negara maju. "Lebih parah, Indonesia akan terus menanggung utang luar negeri yang dibebankan pada APBN," katanya. Menanggapi pernyataan pemerintah bahwa angka kemiskinan menurun mencapai 6,7 persen, Koalisi Anti-Utang menilai indikator yang digunakan pemerintah tidak jelas. Faktanya gaji buruh tetap tidak naik dan subsidi pada sektor ekonomi juga kurang. "Indikator itu tidak tampak, bagaimana bisa dikatakan angka kemiskinan menurun?" ujar Dani Setiawan. (E4) *(c)2007 VHRmedia.com* -- Yuyun Harmono Outreach Koalisi Anti Utang (KAU)/Anti Debt Coalition Indonesia Jl. Tegal Parang Utara No.14 Jakarta Selatan 12790 Indonesia Telp. 021-79193363,Fax. 021-7941673, Hp. 081807867506 website : www.kau.or.id blog : antiutang.wordpress.com [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/