Harta Soekarno ( oleh: Iman Brotoseno )
Posted by iman under: SOEKARNO .
 TD Pardede , tokoh pengusaha asal Medan jaman dulu jika masih hidup
tentu akan tercengang membaca berita majalah Tempo minggu ini :
" Dari luar ruangan, sejumlah tokoh melihat pertemuan itu berlangsung
dingin. Teh dalam cangkir berlogo Istana Presiden yang diangkut dari
rumah Soeharto, tak disentuh. Hendarman – Jaksa Agung – kata sumber
itu, lalu mengajukan konsep penyelesaian di luar pengadilan.
Diantaranya, keluarga Soeharto harus membayar 4 trilyun kepada negara.
Ini sepertiga dari tuntutan Pemerintah, yakni US $ 420 juta dan Rp 185
milyar plus ganti rugi immaterial Rp 10 trilyun atas Yayasan Supersemar .
Mbak Tutut dan adik adiknya hanya terdiam mendengar angka yang
diajukan Pemerintah ".

Si ompung yang dekat dengan Bung Karno pasti teringat saat suatu hari
dia dipanggil mendadak ke Jakarta. Mengetahui betapa miskinnya sang
Presidennya. Setelah ngobrol ngobrol bersama menteri lainnya, Presiden
Republik Indonesia itu mengajak TD Pardede ke pojok ruangan.
" Pardede, bisa kau pinjamkan aku uang ? "
Gelagapan karena langsung ditodong oleh penguasa negeri. TD Pardede
merogoh saku saku jasnya dan memberikan seribu dollar dari kantongnya.
Namun Bung Karno hanya mengambil secukupnya dan mengembalikan sisanya
kepada Pardede.

Lain cerita salah satu ajudan terakhir,Putu Sugianitri seorang bekas
Polisi wanita yang juga harus pensiun tanpa kejelasan. Suatu saat
setelah tidak menjadi presiden, Bung Karno jalan jalan keliling kota
dan tiba tiba ingin buah rambutan. " Tri , beli rambutan ".
" Uangnya mana ? " tanya si polwan asal Bali itu.
" sing ngelah pis " kata Bung Karno dalam bahasa Bali yang artinya "
saya tak punya uang ".
Jadilah sang ajudan memakai uang pribadinya untuk mantan presiden yang
tidak memiliki uang.

Ada juga cerita dari Bang Ali Sadikin.
Saat ia menjabat Menko Maritim. Ia ditanya oleh Bung karno apakah ia
bisa membantu bisnis mertua Bung Karno yang berkaitan dengan perijinan
pelabuhan. Setelah dipelajari Ali Sadikin mengatakan tidak bisa.
Peraturan mengatakan demikian.
" Ya sudah , kalau tidak bisa " kata Bung Karno.
Bang Ali berpikir. Luar biasa ini manusia. Padahal sebagai Presiden ia
bisa memaksakan memberi perintah. Yang mengagumkan Bung Karno
selanjutnya tidak pernah dendam, bahkan kelak mengangkat May.Jend KKO
Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta.

 Dari cerita tersebut diatas, kita tahu Bung Karno tidak pernah peduli
dengan uang atau harta. Ketika turun dari kekuasaan kita tak pernah
tahu bahwa Bung Karno dan keluarganya meninggalkan kekayaan yang
melimpah ruah.
Saat mendapat surat dari Jenderal Soeharto, bahwa Bung Karno harus
meninggalkan Istana Merdeka sebelum tanggal 16 Agustus 1967. Maka
teman teman Bung Karno yang mengetahui rencana itu segera menawarkan
dan menyediakan 6 rumah untuk tempat tinggal dan putera puteri Bung Karno.
Mendengar hal itu Bung Karno seketika marah, bahwa ia tidak
menghendaki rumah rumah itu. Ia menginginkan semua anak anaknya pindah
ke rumah Ibu Fatmawati.
" Semua anak anak kalau meninggalkan Istana tidak boleh membawa apa
apa, kecuali buku buku pelajaran, perhiasan sendiri dan pakaian
sendiri. Barang barang lain seperti radio , televisi dan lain lain
tidak boleh dibawa ! "
Demikian Bung Karno memerintahkan.
Guntur - putera tertua – setelah mendengar penjelasan itu merasa
kecewa, karena ia sudah terlanjur menggulung kabel antenna TV yang
akhirnya tidak boleh dibawa pergi.
Sementara Ibu Fatmawati mengeluh karena kamar di rumahnya tidak cukup.
Tak berapa lama datang truk dari Polisi yang membawa 4 tempat tidur
dari kayu yang bersusun, dengan kasur dan bantalnya tapi tanpa sprei
dan sarung bantal. Juga beras 6 karung.
" Anak anakku semua disuruh tidur di tempat tidur susun dari kayu,
tanpa sprei dan sarung bantal "
Konon Ibu Fat, marah marah kepada utusan yang membawa perlengkapan itu.
Bung Karno keluar dari istana dengan mengenakan kaos oblong cap cabe
dan celana piyama warna krem. Baju piyamanya disampirkan ke pundak,
dan ia memakai sandal bata yang sudah usang. Tangan kanannya memegang
kertas Koran yang digulung, berisi bendera pusaka merah putih. Bendera
yang dijahit oleh istrinya sendiri, ibu Fatmawati ketika masa
proklamasi kemerdekaan dahulu.
Tak ada voor ridjer, pengawalan atau penghormatan seperti ketika
Presiden Soeharto – yang diantar Jenderal Wiranto sampai ke mobil
Mercedes - meninggalkan Istana Merdeka setelah menyerahkan jabatannya
kepada Habibie.
 Ia meninggalkan istana dengan mobil vw kodok yang dikendarai seorang
supir asal kepolisian. Salah seorang anggota kawal pribadinya
membawakan ovaltine, minuman air jeruk, air teh, air putih, kue kue
serta obat obatan Bung Karno.
Itulah seluruh harta yang dimiliki Bung Karno ketika meninggalkan Istana.
Selebihnya ditinggalkan.
Kelak harta kekayaan Soekarno yang ditinggal di Istana didata oleh
pihak penguasa dengan dibuatkan berita acara. Barang barang itu mulai
dari logam emas batangan, lukisan lukisan, buku buku, pakaian, minyak
wangi, bolpen, uang dollar yang semuanya bernilai tidak sedikit. Dan
semua itu tidak pernah diserahkan kepada Bung Karno atau keluarganya.
Tidak jelas siapa yang mewarisi.
Pada akhirnya tidak penting juga mewarisi sebuah kekayaan. Karena dia
bukan berhala harta. Hanya sebuah janji yang tersisa yang wajib kita
jaga, untuk sebuah Indonesia yang bersatu dan bermartabat. Tidak ada
juga deal deal khusus. Hanya sebuah persetujuan dalam segenggam bait
puisi Chiril Anwar.
Janji itu terus melintas jaman. Sampai kapanpun.
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
( Persetujuan dengan Bung Karno – Chairil Anwar )





Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke