***Bank Dunia tidak merekomendasikan pengusutan dugaan aset-aset mantan Presiden Soeharto di luar negeri.
***Kenapa tidak ? Takut hasil pengusutan nol besar ? ***Pendekar2 milis yang selalu salahkan bangsa Indonesia begini begitu, kenapa tidak minta bantuan WNI dan ex WNI di AS, copotkan Direktur Pelaksana Bank Dunia Ngozi Okonjo-Iweala yang menolak berkomentar ketika ditanya kemungkinan Bank Dunia menggunakan Inisiatif StAR untuk mencari aset Soeharto di luar negeri. Pendekar2 di dalam negeri, minta KPU periksa apakah Direktur Pelaksana Bank Dunia Ngozi Okonjo-Iweala itu pernah ke Cendana. ***StAR ? Nanti belum apa2 minta admin fee USD 10 juta...... Bank Dunia tak sarankan Inisiatif StAR untuk lacak dugaan aset Soeharto JAKARTA: Kendati menyarankan negara-negara berkembang agar memanfaatkan Inisiatif StAR untuk menyelamatkan aset negara yang dicuri, Bank Dunia tidak merekomendasikan pengusutan dugaan aset- aset mantan Presiden Soeharto di luar negeri. Direktur Pelaksana Bank Dunia Ngozi Okonjo-Iweala bahkan menolak berkomentar ketika ditanya kemungkinan Bank Dunia menggunakan Inisiatif StAR untuk mencari aset Soeharto di luar negeri. "Dia [Soeharto] itu salah satu pendiri bangsa ini. Saya tidak bisa berkomentar," katanya dalam sebuah seminar di Jakarta, kemarin. Mantan menteri keuangan dan eks menteri luar negeri Nigeria itu hanya meyakini pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono memiliki komitmen kuat untuk memberantas korupsi di Indonesia. Menurut dia, untuk mengoptimalkan pemberantasan korupsi, pemerintah hendaknya memberikan kekuatan dan kewenangan yang luas terhadap lembaga antikorupsi yang ada. "Beri kekuatan yang besar terhadap lembaga antikorupsi karena untuk mengerem korupsi dibutuhkan kekuatan yang luar biasa." Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyiapkan inisiatif bantuan kepada negara berkembang guna mengatasi hilangnya aset negara akibat korupsi. Bantuan tersebut juga ditujukan untuk mengatasi berkurangnya aset negara akibat berbagai aktivitas kriminal. Ngozi sebelumnya menyebut praktik korupsi dan pencucian uang menyebabkan negara berkembang kehilangan dana sekitar US$20 miliar- US$40 miliar per tahun. Bank Dunia, seperti dikutip dari situs resminya, memperkirakan setiap US$100 juta aset negara yang dicuri dan dikembalikan lagi ke negara berkembang akan dapat mendanai pemberian imunisasi bagi empat juta anak-anak, pembangunan jalur air bagi 250.000 keluarga, serta pengobatan penyakit malaria bagi 50-100 juta orang. Untuk itu, Ngozi menyerukan aksi bersama memberantas korupsi. Menurutnya, negara-negara korban praktik korupsi ini telah dipermalukan serta dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan standar yang berlaku di negara-negara maju untuk pelaksanaan transparansi, akuntabilitas dan tata kelola yang baik. Padahal, lanjut dia, suatu kenyataan yang telah diabaikan adalah praktik korupsi di negara-negara berkembang sebenarnya produk situasi global yang memang membiarkan dan memungkinkan hal itu terjadi. "Seluruh negara bertanggung jawab terhadap situasi tersebut," tegasnya. Oleh Ahmad Muhibbuddin & Nana Oktavia Musliana Bisnis Indonesia http://www.bisnis.com/servlet/page? _pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A55&c date=31-JAN-2008&inw_id=576979 Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/