Kursus “Narasi”

P A N T A U
November 2008 –  Maret 2009









“Kursus
ini, memberi inspirasi bagi saya untuk mengubah bahasa medis, menjadi
bahasa sehari-hari, yang bisa dimengerti khalayak.” 
Catharine Mayung Sambo, seorang dokter anak di RS Cipto Mangunkusumo, ikut 
kursus November 2006

















“Seluruh materi menarik, membuka cakrawala berpikir, cukup komprehensif.” 
Leila Mona Ganeim, konsultan komunikasi, instruktur Sekolah 
Pengembangan Kepribadian Internasional di Jakarta, ikut
 kursus Mei 2007

”Kursus
narasi ini menyenangkan, metodenya membebaskan dan membantu saya
menemukan jalan - bagaimana menuliskan cerita dengan ringan. Dan
setelah itu, saya tak berhenti menulis.”








Siti Maemunah, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang, ikut kursus Mei 2007

Pantau
membuka kursus baru bernama “Narasi.” Kursus ini dirancang untuk orang
yang ingin belajar menulis panjang dengan memikat dan mendalam. Juga
bagi mereka yang berminat menulis esai atau buku nonfiksi.










Kursus
diadakan selama 18 sesi dengan frekuensi mingguan, petang hari (pukul
19.00-21.00), kecuali pada sesi Daoed Joesoef. Mingguan ini sengaja
dibuat agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar,
mengerjakan pekerjaan rumah serta membaca. Jumlah peserta maksimal 18
orang agar ada waktu diskusi. Kursus ini ditekankan pada banyak latihan.


Tugas
akhirnya berupa penulisan sebuah narasi sekitar 5.000 kata. Ia
dilakukan sesudah peserta berlatih melakukan riset, liputan, wawancara,
dan menulis. Jumlah kata sekadar pegangan saja. Ia bisa lebih pendek
atau panjang lagi. Kelas ini akan membaca dan membicarakan karya-karya
klasik non-fiksi di antaranya Joseph Mitchell, Truman Capote, John Hersey, Gay
Talese dan Ryszard Kapuscinski serta membaca cerita Pham Xuan An dari
Saigon.


INSTRUKTUR
Andreas Harsono wartawan
Jakarta, pernah bekerja di harian The Nation (Bangkok),The Star (Kuala
Lumpur) dan majalah Pantau (Jakarta). Ia menang beberapa penghargaan
internasional antara lain The Correspondent of the Year dari The
American Reporter (1997) serta Nieman Fellowship dari Universitas
Harvard (1999-2000). Dia co-editor buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi
Liputan Mendalam dan Memikat (2005). Kini ia sedang menyelesaikan buku
>From Sabang to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism.
www.andreasharsono.blogspot.com

Budi Setiyono wartawan Jakarta,
pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang) dan majalah Pantau
(Jakarta). Ia jadi co-editor buku Revolusi Belum Selesai yang berisi
kumpulan pidato politik Presiden Soekarno serta Jurnalisme Sastrawi:
Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Kini ia sedang menyelesaikan
buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga Kebudayaan Rakyat.
www.budisetiyono.blogspot.com

SYARAT DAN BIAYA









Peserta
terbiasa dengan dunia tulis-menulis. Entah menulis di blog, makalah,
buku harian atau media. Mereka juga terbiasa melakukan riset dan akrab
dengan internet. Latar belakang bisa dari berbagai disiplin ilmu, minat
atau profesi. Kursus ini banyak diikuti oleh kalangan aktivis,
wartawan, dokter, pengacara, mahasiswa, dosen, peneliti, manajer, NGO
dan sebagainya. Peserta juga lancar membaca naskah dalam bahasa Inggris
karena banyak materi kursus dari bahasa Inggris. Biaya Rp 4 juta, bisa
diangsur selama kursus. 



SILABUS



SESI PERTAMA (November 2008)

Perkenalan,
pembicaraan silabus dan diskusi soal jurnalisme dasar, isu tentang
“objektivitas” wartawan dengan membahas “Sembilan Elemen Jurnalisme”
dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan
praktik jurnalisme di Jakarta a.l. byline, firewall, advertorial. [Andreas 
Harsono dan
 Budi Setiyono]



Bacaan:
Sebelum kuliah dimulai, sebaiknya Anda membaca resensi buku “Sembilan
Elemen Jurnalisme” oleh Andreas Harsono (kalau tertarik baca bukunya
The Elements of Journalism atau versi Indonesia Sembilan Elemen
Jurnalisme karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). Silahkan menelusuri
www.journalism.org.



SESI KEDUA (November 2008)

Diskusi
soal jurnalisme sastrawi, bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di
Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar
Amerika mengambil elemen-elemen genre ini. Diskusi tentang
prinsip-prinsip dasar dalam melakukan reportase, membedakan mana yang
fakta dan mana yang fiksi, kriteria dari gerakan “literary journalism.” 
[Andreas Harsono]



Bacaan:
“Kegusaran Tom Wolfe” oleh Septiawan Santana Kurnia; “Ibarat Kawan Lama
Datang Bercerita” oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman Reports
edisi Spring 2002 Volume 56 No. 1 tentang narrative journalism. Bacaan
Nieman ini cukup tebal. Ini penting guna tahu sejarah dan perdebatan
soal genre ini di Barat serta bagaimana genre ini masuk dalam
cerita-cerita sehari-hari dalam suratkabar.



SESI KETIGA (November 2008)

Diskusi
soal struktur karangan dengan contoh “Hiroshima” karya John Hersey. Ini
sebuah karya klasik, dimuat majalah The New Yorker pada Agustus 1946,
yang pernah dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi Universitas
Columbia sebagai naskah terbaik jurnalisme Amerika pada abad XX.
[Andreas Harsono]



Bacaan: “Hiroshima” dalam majalah The New
Yorker edisi 31 Agustus 1946 oleh John Hersey dan “Menyusuri Jejak John
‘Hiroshima’ Hersey”oleh Bimo Nugroho. Usahakan baca John Hersey hingga
selesai. Bacaan dari Bimo Nugroho membantu memahami “Hiroshima.”



SESI KEEMPAT (November 2008)

Diskusi soal deskripsi dan dialog dengan menggunakan ”Ngak Ngik Ngok” karya 
Budi Setiyono serta contoh-contoh lain dalam
 buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat..

[Budi Setiyono]



Pekerjaan
rumah: Rekamlah pembicaraan dengan seseorang lalu buatlah satu
deskripsi pendek, sekitar 200-500 kata. Siti Maemunah dari angkatan
kedua membuat deskripsi menarik tentang ”Mbah Ndut,” seorang dukun
pijat, yang kawin beberapa kali. Kita akan membaca empat atau lima
tugas ini pada pertemuan berikutnya. Kursus ini sifatnya sukarela.
Kalau Anda lagi sibuk atau ada tugas kantor, tentu saja, Anda tak
merasa harus mengerjakannya. Kalau mau tambahan, bacalah  ”The
Riverman” karya Joseph Mitchell. Karya ini terkenal dengan deskripsinya
soal Sungai Hudson.

 

SESI KELIMA (Mei 2009)

Diskusi
membahas deskripsi serta teori soal feature. Bagaimana mencari fokus,
angle dan outline dalam menulis sebuah feature. Bacalah ”Seandainya
Saya Wartawan Tempo” karya Goenawan Mohamad

[Budi Setiyono]



Pekerjaan
rumah: Buatlah sebuah feature pendek, yang terkait dengan kehidupan
atau pekerjaan Anda sehari-hari. Ini penting agar pekerjaan rumah ini
tak terlalu membebani Anda. Carilah isu yang menarik!



SESI KEENAM (Desember 2008)

Para
peserta akan membacakan featurenya. Peserta lain menanggapi. Pekerjaan
rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta
mendapatkan selembar.

[Budi Setiyono]



Pekerjaan rumah:
Buatlah satu kumpulan profile para peserta kelas ini. Kelas akan bikin
undian. Masing-masing peserta akan mewawancarai satu peserta lain. Kami
memperkirakan dalam enam minggu, semua karya ini bisa selesai. Kalau
bagus bisa dibukukan (penjilidan sederhana).



SESI KETUJUH (Desember 2008)

Diskusi
dengan melihat karya-karya Ryszard Kapuscinski dari Warsawa.
Kapuscinski seorang koresponden perang, meliput di Afrika, Asia dan
Eropa. Perhatikan bagaimana dia memakai foto-foto lama untuk
menerangkan karakter-karakternya.

[Andreas
 Harsono]



Bacaan: ”Shah of Shahs” dan ”The Soccer War” karya Ryszard Kapuscinski.



SESI KEDELAPAN (Januari  2009)

Diskusi
struktur karangan dengan melihat lima tulisan tentang Aceh dikerjakan
empat orang berbeda. Bagaimana sebuah isu sama dikerjakan dengan sudut
pandang dan metode beda-beda? Apa masing-masing kelebihan dan
kekurangan? [Andreas Harsono]



Bacaan: “Republik Indonesia
Kilometer Nol” karya Andreas Harsono, ”Kejarlah Daku Kau Kusekolahkan”
karya Alfian Hamzah, ”Panglima, Cuak, dan RBT” dan ”Sebuah Kegilangan
di Simpang Kraft” karya Chik Rini, dan ”Orang-orang Di Tiro” karya
Linda Christanty.



SESI KESEMBILAN (Januari 2009)

Teknik
wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh
International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik
wawancara di depan kelas. Sesudahnya menonton ”Black Hawk Down” karya
Mark Bowden untuk lihat deskripsi yang berubah jadi film.

[Andreas Harsono]



Bacaan: bacalah oleh
”Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org) dan ”The Art of the
Interview” oleh Eric Nalder. Kalau sempat bacalah dulu buku Black Hawk
Down. Perhatikan beda buku dan film.



Pekerjaan rumah: Gunakan
tape recorder atau handycam untuk interview seseorang, mungkin teman,
keluarga atau lainnya. Dengarkan ulang dan catat kelebihan dan
kekurangan interview tersebut. Buatlah deskripsi dari interview itu
untuk kelas minggu depan. Bawa pula kaset rekaman untuk didengar atau
ditonton bersama.



SESI TAMBAHAN (Januari 2009 pukul 10:00-12:00)

Diskusi
dengan Daoed Joesoef tentang penulisan buku di rumahnya, Jl. Bangka
Dalam VII No. 15 telepon 7190431). Isterinya, Sri Soelastri Joesoef,
akan menemani. Diskusi akan diakhiri dengan makan siang bersama di
rumah asri keluarga Joesoef. They are a Dutch-educated couple, very
strict, please don’t be late!



Bacaan: Karya Daoed Joesoef dalam
buku Emak dan Aku dan Dia (hanya bab ”Monsieur Courazier dan Aku”).
”Orang-orang dari Salemba” karya Goenawan Mohamad dkk dalam buku
”Menyambut Indonesia” (h. 34-67). Joesoef seorang cendekiawan didikan
Sorbonne, Paris. Dia pernah jadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia dan Menteri Pendidikan rezim Presiden Soeharto.



SESI KESEPULUH (Januari 2009)

Membahas deskripsi dari hasil interview [Budi Setiyono]



Pekerjaan
rumah: Kalau Anda hendak membuat sebuah naskah panjang, isu apa yang
menarik perhatian Anda? Buatlah outline serta argumentasi mengapa
cerita itu menarik, tidak klise, bahal menyedot perhatian pembaca.



SESI KESEBELAS (Januari 2009)

Diskusi
menggali, mengembangkan dan menajamkan ide laporan serta menemukan
fokus dan angle. Bisa sharing soal bagaimana bikin biografi penyair
A.S. Dharta, yang mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat, serta
hubungannya dengan Presiden Soekarno.

[Budi Setiyono]



Bacaan: “Rangsang Detik” karya A.S. Dharta, “Selamat Jalan Sastrawan Sunda” 
karya Budi Setiyono.



SESI KEDUABELAS (Februari 2009)

Diskusi politik identitas dengan campuran agama, nasionalisme dan etnik dengan 
studi kasus etnik Tionghoa di Indonesia

[Andreas Harsono]



Bacaan:
”Hoakiao dari Jember” oleh Andreas Harsono, ”The Culture of Chinese
Minority in Indonesia” oleh Leo Suryadinata, ”The Encyclopedia of the
Chinese Overseas” bagian Indonesia oleh Mary Somers Heidhues (h.
151-168).



SESI KETIGABELAS (12 Februari 2008)

Sekali lagi
soal deskripsi. Kita akan diskusi hasil membuat profile sesama peserta
kelas serta bicara soal editing. Nonton film “Capote” tentang Truman
Capote, yang dibintangi Philip Seymour Hoffman. Situs web
http://www.sonypictures.com/classics/capote/ [Budi Setiyono]



Bacaan:
Kalau masih ada waktu, bacalah “In Cold Blood” karya Truman Capote. Ini
karya klasik dari The New Yorker. Kalau ingin tahu bagaimana
elemen-elemen narasi dipakai dalam straightnews pendek, bacalah “Ini
sebuah Kehormatan” karya Jimmy Breslin.



SESI TAMBAHAN (Februari 2009)

Diskusi
dengan Samuel Mulia, seorang kolumnis harian Kompas, serta konsultan
majalah. Samuel kelahiran Denpasar, kuliah untuk jadi seorang dokter.
Dia kolumnis yang dapat banyak komentar. Tahu banyak soal gaya hidup
metropolitan, mulai dari model pakaian hingga kesehatan.

[Budi Setiyono]



Bacaan:
Beberapa kolom Samuel Mulia dari Kompas; “Aku Tak Biasa” (Mei 207, 99
komentar),  “ATM” (April 2007, 98 komentar) dan “Juri” (Juni 2007, 85
komentar)



SESI KEEMPATBELAS (Februari 2009)

Diskusi soal
sikap terhadap kebenaran dengan independensi seorang penulis. Diskusi
soal sosok Pham Xuan An, seorang wartawan majalah Time merangkap intel
di Saigon, yang berperan dalam kemenangan Hanoi terhadap Saigon pada
1975.[Andreas Harsono]



Bacaan: “Perfect Spy” karya Larry
Berman, karya-karya Bob Shaplen dari The New Yorker soal Perang
Vietnam, surat protes Zalin Grant terhadap majalah The New Yorker. “The
Quiet Vietnamese: Journalist and Spy Pham Xuan An Led a Life of
Ambiguity” oleh Devid deVoss, “My Friend the Spy” oleh H.D.S. Greenway,
“The Journalist Who Spied” oleh Stanley Cloud, “Pham Xuan An: Vietnam
War Journalist and Spy” oleh Bruce Palling.



SESI KELIMABELAS (Maret 2009)

”The
Silent Season of A Hero” mengubah cara wartawan menulis sosok di
Amerika. Bacalah juga ”Frank Sinatra Has a Cold”  karya Gay Talese.
Situs web resmi Gay Talese adalah 
www.randomhouse.com/kvpa/talese/index.html [Andreas Harsono]



SESI KEENAMBELAS (Maret 2009)

Warna sari, tanya jawab. Penutupan. [Andreas Harsono dan Budi Setiyono]



Jika tertarik hubungi:

Siti Nurrofiqoh


P a n t a u


Jl. Raya Kebayoran Lama 

No 18 CD Jakarta Selatan 12220


Telp/Fax. 021 722-1031/021-7221055


Website. www.pantau.or.id

Mobile. 081382460455



      
___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke