Kenapa ya kok Tuhan mewajibkan orang berpuasa? Salam, Yul
--- On Thu, 4/9/08, ma_suryawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: ma_suryawan <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [proletar] "Hormatilah" yang sedang berpuasa ... To: proletar@yahoogroups.com Date: Thursday, 4 September, 2008, 7:19 PM Assalamu'alaikum, Setiap bulan Ramadhan, orang Islam (dan juga MUI) suka mengeluarkan istilah 'hormatilah orang yang sedang berpuasa' atau dengan kata lain, paling tidak setiap tahunnya orang yang sedang berpuasa minta dihormati. Saking seringnya didengungkan permintaan 'minta dihormati selama bulan puasa', maka kemudian bentuk penghormatan itu dituangkan dalam peraturan atau UU yang sistematik, yang seakan-akan berasal dari ajaran Islam yang dibawa oleh kanjeng Nabi s.a.w, padahal sesungguhnya peraturan itu hanyalah buatan para kyai/mullah/ ulama saja. Sebagai contoh adalah adanya beberapa perda atau penerapan Syari'at yang telah diimplementasikan di beberapa provinsi di Indonesia mengenai aturan serta hukuman bagi yang tidak berpuasa, aturan makan/minum, dan pelarangan berjualan makanan/minuman dan lain-lain. Ini adalah sebuah contoh dan masalah yang sedang dan terus berkembang dalam masyarakat Islam di Indonesia. Ajaran puasa yang indah di bulan suci Ramadhan pada akhirnya dinodai oleh kelakuan manusia-manusia yang merasa - sekali lagi, "merasa" sebagai pemilik bulan Ramadhan. "Merasa" sebagai penerima mandat dari Tuhan untuk melakukan hukuman atas orang yang tidak berpuasa. Sebenarnya dari mana munculnya sikap "merasa" itu? "Merasa" itu muncul, didorong dan dimulai dari para kyai/mullah/ ulama yang "merasa" mendapatkan mandat (entah dari siapa mandatnya) untuk mengatur dan mengimplementasikan syari'at Islam dalam masyarakat yang demikian heterogen. Padahal, sudah jelas menurut ajaran Islam bahwa berpuasa itu hanya karena Allah. Puasa itu hanya demi Tuhan semata. Orang yang mau puasa atau tidak mau puasa - urusannya hanya dengan Tuhan semata. Hitung- hitungannya hanya dengan Allah saja. Namun, ironisnya para pelaksana syari'at Islam atau pelaksana perda itu kemudian menghukum manusia lainnya karena tidak berpuasa atau menghukum orang karena makan/minum di tempat umum atau menghukum karena berjualan makanan/minuman di siang hari. Dari segi ruhaniah, artinya para pelaksana perda/syari' at itu menghukum orang karena tidak sedang menjalin hubungan dengan Allah Ta'ala melalui ibadah puasanya. Artinya, peran dan hak Tuhan sudah diambil alih oleh manusia. Kalau yang demikian sudah terjadi di masyarakat secara sistematik - maka hasilnya yang muncul adalah ketidak-harmonisan dan ketidak-adilan yang akan terus bergolak dalam masyarakat. Jadi, orang yang berpuasa dengan tulus, sejatinya HARUS menghargai dan menghormati orang yang tidak berpuasa dan harus menghargai, menghormati dan membantu orang yang memang harus terus berpuasa karena kemiskinannya - bukan minta dihormati karena sedang berpuasa. Salam, M. A. Suryawan Love for All - Hatred for None --- In islamliberal@ yahoogroups. com, mutha irin <[EMAIL PROTECTED] .> wrote: > > kalo mereka (MUI) merenggek minta dihormati, maukah jg mereka menghormati orang yg tidak diwajibkan berpuasa???? > > Aneh yaaa.... > > --- On Wed, 9/3/08, Muhamad Anugrah <gaga_14250@ ...> wrote: > > From: Muhamad Anugrah <gaga_14250@ ...> > Subject: <JIL> MUI Tangerang Sesalkan Restoran Buka Bulan Puasa > To: islamliberal@ yahoogroups. com > Date: Wednesday, September 3, 2008, 12:40 AM > > > > > > > Kelucuan2 bak film komedi dengan pemeran utama... > MUI > > MUI Tangerang Sesalkan Restoran Buka Bulan Puasa > Date : 03-09-2008 04:43 WIB > Source : Antara > Category : Ekonomi dan Bisnis > > ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - > ---------- > > Tangerang (ANTARA News) - Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) > Kabupaten > Tangerang, Banten, menyesalkan sikap pengelola restoran besar dan > kecil di wilayah > ini yang membuka usaha siang hari, sehingga mereka kurang menghargai > umat Islam > yang sedang menjalankan ibadah puasa. > > Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH Turmudzi dihubungi Selasa, > mengatakan, pihaknya > prihatin dan menyesalkan kepada pemilik restoran yang masih buka > siang hari > sehingga dianggap tidak menghormati mayoritas umat sedang berpuasa. > > "Bahkan ada restoran cepat saji di Serpong dan Cikupa buka sejak pagi > hari dan > terlihat dengan jelas pembeli yang sedang menikmati hidangan," > katanya. > > Menurut dia, sebaiknya pemilik restoran menghormati umat beribadah > dan membuka > restoran hanya pada sore hari menjelang berbuka puasa. > > Namun dia menghargai sikap pemilik rumah makan yang buka mulai sore > dan > mengizinkan bagi pembeli yang sengaja makan ditempat dan hanya > diperbolehkan untuk > dibungkus. > > Sementara itu, Bupati Tanerang, H. Ismet Iskandar mengeluarkan surat > himbauan > kepada pemilik restoran agar membatasi jam berjualan dan diusahakan > untuk tutup > pada siang hari, dan sore dibuka kembali. > > Iskandar mengatakan, bila ada restoran atau warung yang buka siang > hari maka > sebaiknya ditutup saja, dan untuk penertiban diserahkan sepenuhnya > kepada petugas > Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP). > > Dia menambahkan, penertiban tersebut juga berlaku kepada pemilik > tempat hiburan > dan harus tutup selama sebulan penuh, bila tidak diindahkan > dikhawatirkan terjadi > tindakan anarkis dari warga setempat dan LSM tertentu. > > Pemilik tempat hiburan juga harus menghargai penduduk yang > menjalankan ibadah > puasa, sehingga harus tutup selama bulan Ramadan, katanya. > > Bila ada pengusaha tempat hiburan yang buka selama puasa, maka izin > operasinya > akan ditutup, karena dianggap melanggar aturan, demikian Ismet > Iskandar.(*) New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/