Kenistaan dipo ini sungguh tidak ada taranya... Kesalahan yang telah diakui sebagai kesalahan dan telah pula diiringi dengan permintaan maaf yang tulus lagi khusuk masih diungkit-ungkitnya.
Dan permintaam maafpun tidak diterimanya. Jarang, sungguh jarang ada orang yang senista dan sebusuk dipo ini tabiatnya... --- In proletar@yahoogroups.com, ajegile lu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Sutan...sutan..., > menolak segala permintaan maaf sutan itu sudah jadi keputusan > (http://groups.yahoo.com/group/proletar/message/205398) > > Kalau soal ini mau sutan ungkit lagi maka pertanyaannya: kenapa sutan sampai salah baca? Karena nenggak alkohol sambil isep ganja? > > Kemungkinan paling mungkin adalah karena hati sutan itu busuk, penuh kesumat sehingga lancar berprasangka buruk. Jadi, sadarilah bahwa alkohol & hati busuk ente adalah kombinasi yang pas buat unjuk ketololan. Buktinya, percikan dendam yang membakar genangan alkohol setinggi leher menimbulkan kobaran caci-maki yang cuma boleh diucap orang tolol. > > Mencak-mencak satu kali masih bisa diterima sebagai salah baca. Tapi kalau sampai berkali-kali (lebih dari 7-8 kali) berarti menir sutan amat "menikmati" salah baca itu. Orang harus meragukan adanya intelektualitas sutan, sebab untuk satu hal saja salah-bacanya sampai berkali-kali. > > Nah, berulang-ulang menikmati salah baca seperti itu jelas jatuhnya adalah fitnah. Jadi, ente wahai Sutan Maradjo Lelo, sudah merajalela memfitnah. Bukan sekedar salah baca. Sutan ngibul. > > Sutan tukang ngibul, dan habe memang betul. Sutan nggak beruntung dapat maaf dari orang-orang karena setahu habe nggak seorangpun pernah minta maaf ke ente. Itu betul, habe nggak keliru. Dan ente lagi-lagi salah baca posting habe. Ente, sutan, adalah tukang ngibul. > > Sutan nggak perlu koar-koar udah minta maaf. Cukup unjukin sikap dengan perbuatan. Permintaan ditolak bukan berarti sutan boleh trus-trusan norak. Ente, sutan yang berhak untuk nggak beruntung. > > Jadi, sekalipun sutan muke tembok ngemis-ngemis orang minta maaf, jangan dikira semua orang setolol sutan. Kami bukan ente, dan ente bukan siapa-siapa. > > Renungkanlah. > > --- utusan.allah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Penghargaan anda terhadap "great pretender" dan juga kepada Abbas > > Amien sungguh tepat sekali. > > > > Sikap kedua orang itu mestinya dijadikan contoh oleh peserta lain, > > terutama bagi mereka yang menganut agama islam dan tukang > > fitnah.. > > > > Abbas Amien seharusnya tidak saja berlapang dada menerima > > permintaanmaaf orang, tapi dia juga kudu memeinta maaf bila > > kesalahannnya telah ditunjukkan. > > > > Meminta maaf atas kesalahanyagntelahd ibuat bukanlah perbutan > > hina, tapi bahagiandri kejujuran intelektuil.. > > > > Tapi saya koreksi sedikit tuliksan Haanbasri: > > > > Saya telah menyampaikan permintaan maaf yang tulus lagi khusuk > > ketika saya telah salah membaca tulisan hadingrh yang saya kira > > adalah tulisan dipo. > > > > Tapi beda dengan Abbas Amien yang bersedia menerima permikntaan > > maaf "great pretender" itu, dipo menolak memaafkan kesalahan > > sazya itu. > > > > Dalam hal ini, Abbas Amien lebih bersih hatianya dari dipo. > > > > Satu lagi, bukan koreksi, tapi sekedar tambahan: Suryana juga > > adalah orang yang bersedia ditunjukkan kesalahannya. > > > > > > --- Proletar2@ wrote: > > > > > "great pretender" <great.pretender2000@> wrote: > > > > > > > Buat Pak Abbas, > > > > > > > > Saya minta maaf atas kelancangan saya. Saya tidak > > > > mengulanginya lagi. > > > > Kiranya anda mau memaafkan saya. > > > > > > > > Mohon reply email ini, agar saya tau anda memaafkan saya. > > > > > > > > Salam Hormat, > > > > > > > > GP > > > > > > Tindakan yang monumental GP, makin salut sama sampeyan. > > > Jaman sekarang susah menemui orang yang berani mengaku > > > salah lalu minta maaf. > > > > > > Selama saya ngenet bertahun tahun, baru sekali ini menemukan > > > permintaan yang saya tahu dilakukan dengan perasaan ikhlas. > > > > > > Dan Abbas yang mau memaafkan anda juga tidak kalah monumental > > > kebesaran hatinya. Beruntung milis proletar memiliki mereka. > > > > > > Ironisnya Jusfiq tidak seberuntung GP yang mendapatkan maaf > > > dari abbas. > > > > > > Tidak ada seorangpun yang saya tahu pernah minta maaf pada > > > Jusfiq walaupun dia sering difitnah. Terakhir dia malah > > > terdengar ditendang dari forum apakabar. > > > > > > hb > > > > > > > ------------------------------------ Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/