Refleksi : Istana itu kosong isi hatinya, sebab kalau ada hati nurani 
berkemauan keras sudah sejak lama banyak tuntutan rakyat untuk perbaikan 
kehidupan masyarakat dari buruk menjadi lebih baik telah dilaksanakan. 

Penghuni istana adalah mahluk yang lidahnya bercabang seperti ular. Singaktnya 
seperti dikatakan dalam salah sastu bait dalam lagu keroncong klasik: " memang 
lidah tak bertulang, lain dibibir, lain di hati".  hehehehe

http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010072006122615

      Selasa, 20 Juli 2010 
     

      BURAS 
     
     
     

Ratapan Rakyat Menumpu Istana!


       
      "SENIN kemarin Istana Merdeka, singgasana Presiden SBY, jadi tumpuan 
ratapan dua janda pahlawan--Roesmini (78 tahun) dan Soetarti (79 tahun). 
Keduanya terancam pidana secara melawan hukum menempati rumah milik negara 
peninggalan rumah dinas suami mereka! Mereka melakukan aksi diam selama 65 
menit, cerminan sikap mereka pada usia 65 tahun kemerdekaan RI!" ujar Umar. 
"Lalu juga muncul di depan istana Susi Haryani, korban ledakan tabung gas 3 kg 
yang menyebabkan anaknya Ridho Januar (4,5 tahun) menderita luka bakar sekujur 
tubuhnya! Ia dengan ratap tangis, meminta Presiden SBY membantu pengobatan 
anaknya!"

      "Ratapan rakyat yang langsung menumpu istana itu jelas akibat tak 
efektifnya sistem di bawah!" sambut Amir. "Untuk kedua janda yang suaminya 
dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata berkat bintang jasanya, 
semestinya ada sistem yang mengatur penghormatan sebanding pengorbanan 
jiwa-raganya! Nyatanya, kedua nenek renta itu malah teraniaya!"

      "Juga dalam konversi dari kompor minyak tanah ke kompor gas, seharusnya 
dilengkapi sistem perlindungan buat penerima tabung gas dan kompornya yang 
terpadu dalam program!" tegas Umar. "Termasuk dalam perlindungan itu standar 
kualitas perangkat yang dibagikan! Tapi nyatanya, pemerintah tetap membagikan 
kompor dan tabung gas dengan perlengkapan yang jelas mereka ketahui cuma 
berusia aman 1,5 tahun sampai dua tahun! Itu kan sama dengan sengala mengirim 
bom waktu berdurasi 1,5 tahun ke rumah warga seantero negeri!"

      "Hari gini dalam pemerintahan modern masak kita masih bicara pentingnya 
jaminan atas risiko yang harus disiapkan pada setiap kegiatan! Konon lagi 
terkait kompor gas yang mudah meledak itu!" timpal Amir. "Rasio kecelakaan pada 
pembagian 52 juta set tabung gas sampai akhir tahun ini, dengan jumlah ledakan 
tabung gas sekitar 100-an kali, berarti cuma dua kecelakaan per sejuta tabung! 
Artinya, jaminan atas risiko yang harus ditanggung pemerintah sebenarnya 
relatif kecil, andai sistem perlindungan dari risiko disiapkan!"

      "Bangsa besar menghormati jasa pahlawannya, atau melindungi rakyat atas 
pembagian materi mudah meledak dengan asuransi kecelakaan, merupakan cara 
berpikir modern!" tegas Umar. "Tak peduli para pemimpin kita selalu merasa diri 
modern, ratapan rakyat yang menumpu istana itu membuktikan realitasnya, cara 
berpikir pemimpin kita sesungguhnya masih terbelakang! Sehingga, ikhwal yang 
tak semestinya pun sampai istana!"

      H. Bambang Eka Wijaya
     



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke