PAREWA PAREWA takut berobat.



Jadi, saya ulang: otak PAREWA PAREWA itu jelas sudah rusak...



Dia bukan manusia normal lagi.



Dia sudah gila.



Saya rentang....



PAREWA PAREWA itu adalah korban kedunguan orang tuanya yang

dungu-dungu kayak anjing dan yang tidak memberikan pendidikan yang memadai untuk

dia: dia juga dungu kayak anjing seperti mereka.



Dia tidak dilatih untuk memakai otaknya buat berfikir, dia tidak dilatih untuk

berfikir kritis.



Dia tidak dilatih untuk mempertanyakan apa yang dikatakan orang sekelilingnya.



Dia dilatih buat biasa bersikap seperti anjing budug lapar dihadapan taik angat:

diajar untuk melahap apa saja yang dikatakan orang sekelilingnya.



Makanya, dia sama-sama tidak punya harga diri seperti orang tuanya yang dungu

kayak anjing itu dan sama-sama bersedia menjadi korban kibulan orang Arab

primitif.



Lalu, berkat kemajuan teknologi, dia punya akses ke internet dan sempat melihat

kenyataan lain yang pahit lagi menyilaukan yang ditunjukkan orang lain di

internet: ajaran agama Islam yang dianutnya dan yang dikiranya berdasarkan

kebenaran dan berdasarkan wahyu dari Allah itu ternyata cuman berdasarkan omong

kosong dan kibulan hasil khayalan orang Arab primitif.



Karena dia tidak dilatih untuk memakai otaknya untuk berfikir dan untuk

mempertanyakan apa yang dia yakini selama ini maka dia bingung dihadapan

kenyataan itu: groggy.



Dia jadi gila.



Gila dan lantas kalap.



Lalu dia jadi tukang fitnah dan penyebar dusta.



Seperti halnya hampir semua peserta Islam yang hadir disini yang seperti dia

juga

tidak terlatih untuk memakai otak mereka buat berfikir, untuk berfikir secara

kritis.



Untuk kembali menemukan keseimbangan, hanya psikiater yang bisa menolongnya.



Tapi PAREWA PAREWA takut berobat.

--- In proletar@yahoogroups.com, PAREWA <parew...@...> wrote:
>
> Contoh komentar orang syaraf.
> 
> --- Pada Kam, 22/7/10, Jusfiq <kesayangan.al...@...> menulis:
> 
> Dari: Jusfiq <kesayangan.al...@...>
> Judul: [proletar] PAREWA PAREWA takut berobat.
> Kepada: proletar@yahoogroups.com
> Tanggal: Kamis, 22 Juli, 2010, 8:00 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Â 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
>     
>       
>       
>       
> 
> PAREWA PAREWA takut berobat.
> 
> 
> 
> Jadi, saya ulang: otak PAREWA PAREWA itu jelas sudah rusak...
> 
> 
> 
> Dia bukan manusia normal lagi.
> 
> 
> 
> Dia sudah gila.
> 
> 
> 
> Saya rentang....
> 
> 
> 
> PAREWA PAREWA itu adalah korban kedunguan orang tuanya yang
> 
> dungu-dungu kayak anjing dan yang tidak memberikan pendidikan yang memadai 
> untuk
> 
> dia: dia juga dungu kayak anjing seperti mereka.
> 
> 
> 
> Dia tidak dilatih untuk memakai otaknya buat berfikir, dia tidak dilatih untuk
> 
> berfikir kritis.
> 
> 
> 
> Dia tidak dilatih untuk mempertanyakan apa yang dikatakan orang sekelilingnya.
> 
> 
> 
> Dia dilatih buat biasa bersikap seperti anjing budug lapar dihadapan taik 
> angat:
> 
> diajar untuk melahap apa saja yang dikatakan orang sekelilingnya.
> 
> 
> 
> Makanya, dia sama-sama tidak punya harga diri seperti orang tuanya yang dungu
> 
> kayak anjing itu dan sama-sama bersedia menjadi korban kibulan orang Arab
> 
> primitif.
> 
> 
> 
> Lalu, berkat kemajuan teknologi, dia punya akses ke internet dan sempat 
> melihat
> 
> kenyataan lain yang pahit lagi menyilaukan yang ditunjukkan orang lain di
> 
> internet: ajaran agama Islam yang dianutnya dan yang dikiranya berdasarkan
> 
> kebenaran dan berdasarkan wahyu dari Allah itu ternyata cuman berdasarkan 
> omong
> 
> kosong dan kibulan hasil khayalan orang Arab primitif.
> 
> 
> 
> Karena dia tidak dilatih untuk memakai otaknya untuk berfikir dan untuk
> 
> mempertanyakan apa yang dia yakini selama ini maka dia bingung dihadapan
> 
> kenyataan itu: groggy.
> 
> 
> 
> Dia jadi gila.
> 
> 
> 
> Gila dan lantas kalap.
> 
> 
> 
> Lalu dia jadi tukang fitnah dan penyebar dusta.
> 
> 
> 
> Seperti halnya hampir semua peserta Islam yang hadir disini yang seperti dia
> 
> juga
> 
> tidak terlatih untuk memakai otak mereka buat berfikir, untuk berfikir secara
> 
> kritis.
> 
> 
> 
> Untuk kembali menemukan keseimbangan, hanya psikiater yang bisa menolongnya.
> 
> 
> 
> Tapi PAREWA PAREWA takut berobat.
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>      
> 
>     
>     
> 
> 
>  
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke