Yang bilang 'bencana' kan manusia. Itupun kebanyakan wong Barat. 
Sebagian lainnya bilang itu 'irama alam'. Persis seperti global warm 
sekarang ini, ada yang bilang bencana (akibat ulah manusia) ada 
yang ngotot ini bencana (akibat badai matahari yang kemungkinan periodik). 

Yang pasti, masyarakat Timur umumnya menyikapi "bencana" alam 
dengan kesadaran tinggi bahwa itu sebuah koreksi dari dinamika alam. 
Gunung meletus misalnya, pasti (setelah terkoreksi) akan bawa kesuburan buat 
tanah sekitarnya. Bayangin kalo gunung-gunung nggak pada meletus 
padahal di bawah sana alam terus bergolak. 

Yes, I do know how I survive 
Yes, I do know why I'm alive 
kata si anderson 

Nah, penggede-penggede yang geblek itu nggak ngerti soal ini. 

Padahal, udah hampir setengah abad orang bilang suara anderson 
adalah suara malekat.. 

hehe.. 

--- liver_duke <endyonis...@...> wrote:
    
> posting ini kok bisa liwat yag?
> indonesia dalam konteks 'state of independence' hmmm ..
> 
> ini menarik, bahwa nama indonesia (berikut siam dan nepal)
> disebut anderson sbg keajaiban dunia ketiga. anderson yg
> sudah lama dan terkenal gandrung kepada asia timur.
> 
> spirit 'state of independence' dlm lagu ini sebetulnya
> ironis.
> gak murni mengenai kejayaan terhadap sesuatu, namun lebih
> kepada retorika 'seberapa mahalkah harga untuk sesuatu kejayaan'.
> 
> tadi pagi gw diundang jadi pembicara mengenai badan
> pengelola bencana, dipimpin langsung si kepala badan (eselon dua)
> berikut tamu dari selevel dirjen mitigasi pusat. mereka asik
> berbicara mengenai mitigasi dan bencana, mengacu kepada uu 24 /
> 2007.
> 
> maka semua bicara dlm pendekatan yg sama, bab 1 pasal 1:
> 
> "bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yg
> mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yg
> disebabkan, baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam maupun
> faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
> manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
> psikologis"
> 
> mereka terlampau sibuk dgn pemaparan: ".. yg disebabkan,
> baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam maupun faktor
> manusia sehingga mengakibatkan .."
> 
> sehingga ketika banyak pertanyaan apa saja faktor alam,
> penetapan faktor non alam, kriteria manusia sbg bencana, dst ..
> subjektif.
> 
> ketika mitigasi dan bencana ditinjau dalam pendekatan
> proyek, maka wacana berikut pelaksana dan pelaksanaannya jg sbg
> proyek.
> 
> giliranku bicara, sama mengacu kepada pasal itu, tapi sbg
> perencana lebih memilih baris awal: ".. adalah peristiwa
> atau *rangkaian peristiwa* yg mengancam .."
> 
> sehingga dalam konteks ini akan lebih jelas menerapkan
> kriteria perencanaan dan penanganan berupa pra, saat, dan pasca
> bencana.
> yg harus diutamakan tentulah pra, bisa diambil berdasarkan
> time series, infentarisasi, hingga prediksi serta melibatkan
> manusia sbg subjeknya. karena manusia itulah yg berperan dlm
> bencana, bukan alam atau kondisinya. bagaimana membuat mind set
> manusia sbg 'akrab bencana'. contoh saat gempa, korban berjatuhan
> bukan lantaran gempanya, melainkan tertimpa bangunan atau panik,
> dst.
> 
> maka kembali ke 'state of independence', anderson malah
> lagi nyindir jika 'dunia ketiga' adalah komoditas, bukan
> kejayaan.
> apalagi dalam konteks 3 negara yg disebutkan, meski
> ketiganya 'pernah' punya sejarah mengagumkan (angkor, borobudur,
> tibet yg selalu eksotis plus dalai). semua hanya masa lalu yg
> coba didagangkan melalui baju baru bernama 'kekuatan dunia
> ketiga'.
> 
> lagu ginian kan gak asing lagi, misalnya 'kok dalam dua
> periode terakhir ini justru yg namanya tsunami dan gempa malah
> makin menggila?' ada yg salah dgn sang pemimpin, yg (selalu)
> butuh citra sbg 'yg terzolimi' bahkan oleh alamnya sendiri?
> betapa gampangnya apbn mendadak 'berbelok' ke arah tsunami,
> sementara daerah lain sudah mencanangkan lama pembangunan yg
> seharusnya sudah di approved? "maaf, semua dana terpaksa harus
> menangani musibah di tempat anu .. ini bukan kehendak kita, tapi
> cobaan".
> berarti kalimantan mesti di bomb dulu (karena gak punya
> gempa atau tsunami, biar pusat bisa menoleh) agar apbn lancar
> datang.
> 
> ketika 'state of independence' menjadi komoditas yg secara
> pilu dinyanyikan anderson, nadanya bisa indah ataukah
> menohok.
> mungkin perlu dengerin pula nada lain agar boleh jelas.
> 
> timor .. who's your fancy friend, indonesia?
> 
> http://www.youtube.com/watch?v=ny1IEJXmShY
> 
> --- ajeg <ajegil...@...> wrote:
> 
> > Apa di sini ada yang belum dengar bahwa 
> > nama 'Indonesia' pernah menggetarkan dunia? 
> > Dihormati kawan, disegani lawan? 
> > 
> > Rasanya semua sudah pada dengar. 
> > 
> > Kalau betul begitu, bisa dong kasih pendapat 
> > kira-kira apa gerangan sebabnya. 
> > 
> > Trims, 
> > dan selamat berakhir pekan.. 
> > 
> > http://www.youtube.com/watch?v=vZ5SsxCHOI4 
> > 
> > siamese, indonese, to tibet treat the life 
> > as a game, if you please..  
> > such a freedom derives from a meditative state 
> > that's it, call it magic third world, it is 
> > 
> > Yes, I do know how I survive 
> > Yes, I do know why I'm alive 
> > 
> > this truth will abound the land 
> > this state of independence shall be
> 




      


------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to