Dialektika.....

***

Mencoba memahami analisa SWOT dari sosial masyarakat di Timur dan Barat, maka 
saya berasumsi bahwa masing-masing tentunya punya keunggulan dan kelemahan.
Berlatar belakang dari berpikir dialektis materialisme, maka disini kiranya 
saya perlu merekonstruksi ulang tentang ideologi. 

Sampai saya menulis ini di tahun 2010, kiranya boleh dikatakan negeri timur itu 
masih ketinggalan dengan negeri barat, dan masih menjadi "bola sepaknya" negeri 
barat.

Disini kiranya perlu dilakukan analisa cermat kedalam socio history masyarakat 
timur, mengapa masyarakat timur sulit sekali untuk melepaskan dirinya dari 
nasib "bola sepaknya" negeri barat.

Dari kacamata saya, saya melihat negeri timur "terlalu asyik" dengan 
gagasan-gagasan spiritual dan gagasan-gagasan mistis. Sedangkan negeri barat 
terlalu asyik dengan gagasan rasionalistis terutama setelah terjadi era "Age of 
enlightenment" dimulai dari mazhab kantian, descartes, sampai filsafat 
materialisme yang ditarik dari penemuan-penemuan natural science terutama dari 
munculnya "Darwinisme" sampai "Oparinisme".

Saya tidak melihat keduanya sebagai sesuatu yang buruk dan masing-masing harus 
dikalahkan, saya kira tidak demikian, tapi akan lebih bijaksana jika kita 
sebaiknya mengukur dahulu di tingkat mana kondisi sosial masyarakat Indonesia 
berada. Pengukuran ini tentunya dari analisis "Materialisme Dialektika 
History", atau pelacakan sejarah Indonesia.

Sekilas, dari pelacakan, Indonesia bermula dari kerajaan, bermacam budaya, 
bermacam kepercayaan, dari dinamisme, animisme, sampai kepada kepercayaan 
modern seperti hindu, buddha, kristian dan Islam.

Disini kiranya ahli-ahli sosiologi perlu melakukan analisis mendalam terhadap 
budaya Indonesia, dan mengukur level "alam bawah sadar/ideologi" masyarakat 
Indonesia.

***

Di tahun 2010 ini, saya melihat Indonesia sebagai negeri yang lebih kuat 
tradisi "spiritualis". Apakah ini jelek? ya tidak...tapi keunggulan akan 
berakibat sekaligus kelemahan. Disini kiranya mengapa saya mencoba mendalami 
filsafat barat yang rasionalis, karena saya melihat bahwa justru keunggulan 
masyarakat Indonesia yang "spiritualis" itulah sekaligus kelemahannya, dan 
disini saya melihat bahwa tradisi "rasionalis" belum tercipta di Indonesia. 
Jadi, dalam analisa saya, Indonesia perlu untuk dimasukan ideologi-ideologi 
rasionalis sebagai opposan/antithesa terhadap ideologinya yang secara history 
materi ...sejak jaman dahulu berada di level ideologi "spiritualis"

Disini kiranya hanyalah masalah pengukuran saja, kalau terlalu "spiritualis" 
maka tidak baik, kalau terlalu rasionalis juga tidak baik, contohnya negeri 
Russia yang sejak 1920 sampai saat ini, berideologi sangat "rasionalis" karena 
mereka secara resmi memberlakukan ideologi dialektika materialis dan Atheis. 
(Tapi menertawakan negeri Russia yang ingin memasukan ideologi agama di tahun 
2012 sama saja dengan ketololan berpikir anak TK, mereka sudah 90 tahun lebih 
berada di level tinggi dari filsafat rasionalis). Implementasi agama di negeri 
Russia-pun tidak lepas dari kritik berbagai kalangan, mereka khawatir agama 
bisa memecah belah persatuan negeri Russia. Dan yang terjadi saat ini 
implementasi agama di negeri Russia tidak dilakukan dengan serta merta, tapi di 
ujicobakan dulu di beberapa sekolah sambil dievaluasi hasilnya. Dari sini bisa 
ditarik kesimpulan bahwa negeri Russia memandang agama tidak dengan 
absolutisme-nya, tapi juga dipandang dampak baik dan buruknya, dampak buruknya 
dikhawatirkan memecah persatuan, dampak baiknya ditujukan untuk mengatasi 
krisis moral di negeri Russia.

Jadi semuanya tergantung kebutuhan, kalau saat ini dirasa kondisi "alam bawah 
sadar" masyarakat Indonesia masih terlalu "spiritualis", maka perlu dimasukan 
atau dikencangkan ideologi Rasionalis, kalau suatu saat mencapai kondisi yang 
sangat rasionalis, maka perlu dikencangkan ideologi yang "spiritualis"

Sekali lagi, dialektika-lah yang mendorong perkembangan masyarakat, dan 
mengharamkan "dialektika" sama saja membiarkan stagnasi perkembangan masyarakat.

So silakan bagi para ahli-ahli politik, sosial, para sarjana yang mempunyai 
gelar bejibun, untuk mengidentifikasi "penyakit" masyarakat indonesia, maka 
yang perlu dilakukan adalah

1. Proses identifikasi level "alam bawah sadar/ideologi" masyarakat indonesia
2. Melakukan proses dialektika ideologi, apakah kini saatnya untuk lebih 
mengencangkan paham "rasionalis", atau saatnya lebih mengencangkan paham 
"spiritualis". Demikian juga dengan ekonomi, akan ditarik ke mazhab yang lebih 
liberalis atau sosialis.

Keputusan akan mengencangkan paham "rasionalis" atau "spiritualis" itu hanya 
bisa dicapai dengan suatu tinjauan "material dialektika history" yang mendalam 
dari masyarakat Indonesia.


***
Bagaimana Dialektika mendorong perkembangan suatu negeri.

Mengamati dialektika negeri Russia sangat menarik, boleh saya katakan negeri 
ini punya tradisi yang kental dengan Dialektika pemikiran. Dari si besar Russia 
Plekhanov vs VI Lenin, kemudian pemikiran Lenin yang diantithesa oleh Joseph 
Stalin, kemudian Khruschev melakukan de-stalinisasi. Sampai di era ambruknya 
komunisme, USSR pecah dan dipimpin oleh Boris Yeltsin yang sangat pro liberal 
barat. Aset-aset negara banyak dijual oleh Boris Yeltsin kepada klan-klan 
Yahudi Internasional, sebelum akhirnya ketika Vladimir Putin naik, secara 
perlahan tapi pasti aset-aset itu dikembalikan kepada negara, seperti Gazprom, 
Rosneft, dan lain sebagainya. Beberapa klan yang pernah mengambil aset negara 
seperti Khodorkovsky dipenjarakan, dan juga Boris Berezovsky kabur ke London. 
Tapi Vladimir Putin tegas kembali ke "pasal 33 UUD 1945", bahwa kekayaan alam 
dan aset vital harus dikuasai oleh negara, dan ini kiranya yang membawa 
kemakmuran saat ini di negeri Russia. Jadi dari pemerintahan Boris Yeltsin ke 
Vladimir Putin terjadi perubahan yang sangat drastis, dimana Yeltsin melakukan 
privatisasi sedangkan Putin melakukan Nasionalisasi. Bagi para analys Russia, 
ini merupakan suatu hal yang menarik, karena tradisi dialektika itu sangat 
kencang berlaku di masyarakat Russia. Yeltsin tidak bisa disalahkan begitu saja 
akibat melakukan privatisasi dan liberalisasi, tapi akibat adanya privatisasi 
dan liberalisasi Yeltsin, dan dilakukan de-Yeltsinisasi oleh Putin, maka 
Presiden Russia saat ini, Dmitry Medvedev menjalankan tugasnya untuk 
meng-adjust...dititik mana ekonomi Russia harus dibawa. Pilar-pilar kekuatan 
ekonomi Russia saat ini masih digerakan oleh komponen-komponen BUMN, tapi 
Medvedev juga punya rencana untuk melepas saham BUMN kepada privat. Gazprom, 
Rosneft, ataupun Sberbank, sebagai BUMN sahamnya bisa dibeli di pasar saham 
mereka di MICEX atau RTS.

Negeri yang saya lihat melakukan dialektika yang menarik lainnya adalah Amerika 
Serikat. Meski negeri ini terkenal sebagai negeri liberal dengan mazhab Adam 
Smith yang mempunyai tangan-tangan setan yang menyetabilkan secara otomatis 
kekuatan ekonominya, tapi saya kira keambrukan mazhab adam smith pada oktober 
2008 telah membawa dampak besar bagi seluruh negara untuk menengok kembali 
ekonomi ala marxisme. Presiden Obama sendiri membawa Amerika berdandan lebih 
sosialis, selain membawa program perbaikan kesehatan bagi masyarakat Amerika, 
Presiden Obama juga suka menggebrak pasar saham dimana disitulah sarang para 
"kapitalis kakap" memainkan gamenya. Amerika sendiri (sesuai info yang saya 
dapatkan) adalah negeri yang fleksibel/dialektis, sebenarnya mazhab liberalisme 
ekonomi ala adam smith pernah ambruk di era Great Depression 1, dan kemudian 
mereka konon menggunakan mazhab Keynesian, sebelum kembali lagi ke adam smith 
setelah perang dunia kedua. Jadi negeri Amerika juga merupakan negeri yang 
fleksibel dalam menggunakan mazhab ekonominya. 


***
Rindu Marxisme...

Saya melihat bahwa saat ini banyak orang akan merindukan mazhab sosialis atau 
marxisme, tapi hal ini tak lain dipicu karena runtuhnya mazhab adam smith 
Amerika pada oktober 2008. Komunisme telah ambruk, demikian juga Liberalisme 
murni. Dengan demikian tidak ada suatu mazhab yang bisa benar 100% di segala 
zaman. Ambruknya mazhab Adam Smith di Amerika telah membawa bencana besar 
ekonomi dunia, dan suatu hal yang wajar jika banyak yang mulai berpikir balik 
lagi ke mazhab marxisme sosialisme.

Secara ideologi, Marxisme orthodoks sangat sulit tercapai karena, Marxisme 
orthodox merupakan puncak tertinggi dari kesetaraan manusia, anti kolonialisme, 
dan anti kapitalisme. Kapitalisme dianggap sebagai tingkat tertinggi dari 
adanya imperialisme, sehingga harus dihilangkan, dan tentunya banyak orang dari 
borjuisme besar sampai borjuisme kecil sangat tidak diuntungkan terhadap 
ideologi Marxisme Orthodox.

Mencapai level Marxisme orthodoks sangatlah sulit meski tidak mustahil hal 
tersebut bisa tercapai, tapi kiranya di tahun 2010, dari kacamata saya, lebih 
baik memasukan ideologi dialektika terlebih dahulu agar kelak menjadi tradisi 
berpikir di masyarakat Indonesia. Dialektika di zaman orde lama tentu sudah 
ada, tapi tradisi dialektika yang berada pada ideologi Marxisme-Leninisme telah 
tercerabut habis oleh orde baru, dan kiranya inilah yang menyebabkan stagnasi 
perkembangan masyarakat di Indonesia.

***

Dari poin-poin diatas, kiranya kita ditinggalkan oleh pendiri bangsa Indonesia, 
yaitu pemimpin besar Revolusi Soekarno, bahwa ada 3 ideologi mendasar yang 
ditinggalkannya, yaitu nasionalisme, agama, dan komunisme. Masing-masing tentu 
punya dampai baik dan buruk, dan tidak ada absolutisme. Dominasi satu ideologi 
akan membawa stagnasi perkembangan masyarakat, karena hal tersebut bertentangan 
dengan proses "dialektis". Soekarno sebenarnya juga mengenalkan ideologi 
Internasionalisme, tapi dalam filsafat pancasila Soekarno menempatkannya di 
nomor 2 setelah Nasionalisme (agama di nomor 5).

***

Mengapa dengan dialektika?

Mengapa saya ngotot bahwa perkembangan terjadi akibat proses dialektika?
Dari manakah dialektika ini berasal?

Dialektika tak lain berasal dari alam itu sendiri, jadi dialektika adalah 
proses perkembangan alamiah selain juga proses logika yang penuh dengan 
stagnasi. Alam juga mengenal evolusi dan revolusi. Semua pemikiran manusia dari 
pandangan dialektika materialisme adalah berasal dari alam. Jadi melihat 
bagaimana alam tumbuh dengan cepat dan revolusioner dengan cara dialektika, 
maka dialektika dipandang sebagai suatu methode yang mendorong kemajuan dengan 
level revolusioner. Berpikir dialektika tak lain adalah sebagai juga berpikir 
revolusioner. Berpikir logika tak lain merupakan berpikir stagnasi.

Namun tidak ada yang salah dengan keduanya, keduanya adalah alat saja demi 
kepentingan manusia. Keduanya hanyalah alat sesuai tujuan yang diinginkan, 
apakah sudah waktunya berubah secara revolusioner, atau waktunya untuk 
berstagnasi.

Sebagai contoh, negeri Russia setelah mengalami revolusi paling besar/perubahan 
sangat drastis di dunia pada oktober 1917 yang dipimpin oleh VI Lenin dan Lev 
Trotsky, revolusi tsb dihentikan oleh Joseph Stalin, kira-kira pada tahun 1924 
sampai tahun 1954, sampai Khruschev melakukan proses dialektika lagi buat 
negeri Russia. Di masa Joseph Stalin, Komunisme mengalami proses stagnasi dan 
dogmatisme yang sangat hebat, tapi saya tidak bisa menyalahkan Stalin, karena 
Stalin juga seorang jagoan dialektika materialisme, Stalin mampu membaca 
kebutuhan yang ada untuk negeri Russia pada masa itu terutama ketika Soviet 
diinvasi oleh Nazi Jerman. Dalam perang dunia kedua, Soviet hampir menyerah 
kepada Jerman, sampai di batas kota Stalingrad/Volgograd, dan musim dingin 
tiba, tentara Soviet mampu membalik keadaan dan memukul mundur tentara nazi 
jerman dan merangsek sampai ke negeri jerman sehingga mengakibatkan Hitler 
bunuh diri. Sebagai simbol kemenangan Soviet, tengkorak Hitler masih disimpan 
di museum di Moscow dan perang dunia kedua diperingati berakhir pada 9 May 
1945. Ini artinya kemenangan sekutu atas jepang itu tidak dianggap sebagai 
berakhirnya perang dunia kedua, tapi perang dunia kedua diperingati pada hari 
menyerahnya Jerman kepada tentara merah Soviet. Korban di pihak Soviet 
merupakan korban terbesar di dunia, dan Soviet membentuk tentara merah juga 
berasal dari kalangan sipil. Banyak ide Stalin juga yang diadopsi oleh banyak 
negeri, dipersenjatainya warga sipil merupakan gagasan Stalin ketika perang 
dunia kedua, dan perencanaan pembangunan bertahap 5 tahun (repelita) juga 
banyak dilakukan oleh Stalin yang berjasa memajukan negeri Soviet dari negeri 
Industry nomor 8 di dunia, menjadi negeri Industry nomor 2 didunia dan leading 
dalam hal teknologi luar angkasa. Dari pengalaman Soviet yang pernah akan jatuh 
kedalam invasi Nazi Jerman, konsep Stalin yang lebih ngotot "Russia" yang 
menjadi benteng Komunisme tidak bisa dipersalahkan, dan karena Stalin lebih 
mementingkan menguatkan benteng Komunisme negeri Russia, maka perkembangan 
ideologi Marxisme Internasionalisme untuk sementara kendur bisa dipahami secara 
historikal.

***
Implementasi proses revolusioner

Sesuai dengan apa yang saya baca dari beberapa sumber, bahwa media merupakan 
garda terdepan bagi terciptanya "alam bawah sadar/ideologi" masyarakat. Peran 
media sangatlah besar bagi cara berpikir masyarakat. Apabila media masih sering 
menayangkan tontonan-tontonan ghaib dan yang tidak ada gunanya bagi masyarakat, 
atau media yang lebih mementingkan komersial, atau media yang sengaja berpihak 
kepada kekuasaan, maka saya kira yang terjadi adalah stagnasi perkembangan 
masyarakat. Perubahan revolusioner itu akan terjadi apabila garda depannnya 
adalah media informasi.







------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke