Refleksi : Bukan saja jajanan mengandung bahan berbahaya, tetapi juga makanan, 
misalnya di Indonesia, ada yang nakal ingin laba besar, tahu dan tempe 
begitupun untuk mengawetkan ikan dengan es ditaruh formalin.

http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/read/30-persen-jajanan-mengandung-bahan-berbahaya/

Kamis 29. of Juli 2010 13:31 
30 Persen Jajanan Mengandung Bahan Berbahaya 
OLEH: HERU GUNTORO




      SH/Job Palar

     
Jakarta - Orang tua maupun sekolah harus ikut membantu mengawasi anak-anak agar 
tidak mengonsumsi jajanan yang berbahaya. Dari penelitian yang dilakukan Badan 
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terungkap bahwa 30 persen jajanan dari 150 
sekolah yang diteliti ternyata mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti 
formalin, boraks, dan pewarna tekstil.

Hal ini terkuak dalam acara Ngopi Sore Bareng Sinar Harapan yang bertajuk 
"Mengawasi Jajanan Anak Menyelamatkan Masa Depan" di Jakarta, Rabu (28/7).

Menanggapi masih banyaknya jajanan di sekolah yang berbahaya bagi kesehatan 
siswa, Pelaksana Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya 
BPOM Hayati Amal ­mengakui bahwa BPOM selaku ­pengawas peredaran makanan tidak 
dapat bekerja sendiri dalam melakukan pengawasan peredaran makanan di semua 
sekolah. "Orang tua dan sekolah diharapkan berpe­ran penting untuk menjaga anak 
dari jajanan tidak sehat ini," sahutnya. 

BPOM, lanjutnya, tetap melaku­kan sosialisasi kepada para siswa mengenai bahaya 
jajan sembarangan. Pihaknya juga menghimbau agar para siswa lebih teliti saat 
membeli jajanan jenis apa pun.

Mantan Kepala BPOM Sampurno menjelaskan bahwa zat-zat berbahaya tersebut bila 
­dikonsumsi sekali saja belum terasa efeknya. Namun, lambat laun organ-organ 
dalam tubuh menjadi rusak jika terus me­ngonsumsi makan yang mengandung zat-zat 
berbahaya tersebut. 

"Efek dari makanan yang sudah mengandung zat berbahaya tidak dirasakan 
sekarang, tetapi 5-10 tahun menda­tang," ungkap Sampurno. Setidaknya, dalam 
­jangka pendek zat-zat ­berba­haya itu dapat menyebabkan penya­kit seperti 
tifus, sementara dalam ­jangka ­panjang bisa menyebabkan penyakit kanker.

Sampurno menambahkan, beberapa tahun terakhir ini, di Yogyakarta, banyak anak 
muda yang sudah mengalami gagal ginjal hingga cuci darah. Sampurno menduga 
kejadian tersebut karena makanan yang dikonsumsi mengandung bahan-bahan 
berbahaya. 

Itu sebabnya, perlu upaya ber­sama untuk mencegah anak-anak mengonsumsi jajanan 
berbahya. Apa yang dilakukan Kepala Sekolah SDN 12 Bendungan Hilir, Murliati, 
patut dicontoh. Murliati menuturkan, ia mewajibkan kepada anak muridnya untuk 
membawa makanan dari rumah. "Anak-anak wajib membawa makanan dari rumah," tegas 
Murliati.

Bahkan, Murliati berani memberikan denda kepada muridnya jika tetap membeli 
jajanan di luar ­sekolah. Meski demikian, tetap saja masih ada beberapa murid 
yang membandel.

Sampurno juga memberikan beberapa trik yang cukup efektif untuk mengantisipasi 
anak me­ngonsumsi jajanan berbahaya. Misalnya, sekolah dapat mengawasi para 
pedagang kaki lima dengan cara memberikan izin khusus berjualan di lingkungan 
sekolah, termasuk me­mantau proses pem­buatan makanan.

Yang kedua adalah memberikan penyadaran kepada anak-anak murid agar hati-hati 
memilih jajanan. "Saya pikir dengan dua cara tersebut dapat meningkatkan 
kesadaran akan jajanan berbahaya daripada mengharapkan BPOM," pungkas Sampurno.n


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke