Refleksi : Syarat terbaik kepada siapa saja yang mau melakukan sesuatu pelanggaran hukum yaitu sebaiknya terlebih dulu cari atau mempunyai pangkat tinggi dalam aparatur kekuasaan negara, sebab kalau cuma tetap krocok dan melakukan pelanggaran kemudian tertangkap, hukumannya bisa jauh lebih berat bahkan sering langsung dihukum mati oleh masyarakat. Pencuri ayam untuk bikin sup buat anaknya yang sakit, kalau tertangkap oleh penduduk kampung, bila tidak dipermak sampai mati. Pasti menjadi peot. Jika dibandingkan dengan petinggi negara yang korupsi, paling-paling dia dipanggil oleh polisi ditanya-tanya dan kalau dihadapkan ke pengadilan dan dihukum penjara. Di penjara dia bisa punya sel tersendiri, bisa weekend ke isteri atau gundik, makanan didatangakan dari rumah atau restauran, bukan makanan campur aduk seadanya yang biasa diberikan kepada penghuni penjara. Duit korupsi didepositkan di bank, bunga berbunga jadi bermamak biak menjadi kekayaan berlipat ganda menunggu untuk dinikmati setelah bebas hukuman penjara. Kalau krocok keluar penjara, kantong kosong, semuanya serba nol besar.
Dalam kasus perkosaan pun sama halnya, krocok bisa mencret-menret lagi peot dihantam, tetapi kalau pemerkosa berpangkat atau berkedudukan tinggi selalu disolusikan damai dan aman. http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/08/08/724061/kasus-perkosaan-spg-pernah-diselesaikan-secara-damai/ 08/08/2010 - 21:02 Oknum Anggota DPR Perkosa SPG Kasus Perkosaan SPG Pernah Diselesaikan Secara Damai MA Hailuki INILAH.COM, Jakarta - Kasus dugaan pemerkosaan terhadap SPG berinisial 'D' di Bandung sudah pernah diselesaikan secara kekeluargaan. Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menerangkan, ketika masih menjabat sebagai Plt Sekjen Partai Demokrat dirinya telah memerintahkan kepada panitia kongres untuk menyelesaikan kasus perkosaan SPG. "Waktu itu saya dilaporkan sudah clear, katanya itu hanya salah pengertian karena ada sesuatu janji saja. Saya kaget kalau sekarang ternyata muncul lagi," ujar Amir kepada INILAH.COM Minggu (8/8). Sebagaimana diberitakan, seorang oknum anggota DPR berinisial 'N' diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang Sales Promotion Girl (SPG) berinisial 'D' di hotel 'A' di Bandung. Peristiwa itu tak jauh berselang dengan penyelenggaraan acara partai 'Mr N' pada bulan Mei. Seorang petugas polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek Kota Sukasari, Bandung, membenarkan bahwa pernah ada laporan seorang SPG korban perkosaan seorang Anggota DPR. "Dulu sih bikin laporannya di sini, tapi sekarang semua berkasnya sudah diserahkan di Polresta Bandung Barat," ujarnya kepada INILAH.COM, Jumat (6/8) sore. [mah] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/