http://www.serambinews.com/news/view/36868/hendak-turunkan-bendera-gam-kapolsek-madat-dibacok-pemuda
Tue, Aug 10th 2010, 11:33 Hendak Turunkan Bendera GAM, Kapolsek Madat Dibacok Pemuda * Polisi Tembak Pelaku Utama Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman menjenguk Kapolsek Madat Aceh Timur Iptu M Hasyem Ibrahim yang dirawat di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Senin (9/8). Kapolsek Madat dibacok oleh Rusli Basyah di Desa Lueng, Kecamatan Madat, Aceh Timur saat hendak menurunkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipasang di kawasan tersebut.SERAMBI/MASRIADI LHOKSUKON - Kapolsek Madat, Kecamatan Aceh Timur, Iptu M Hasyem Ibrahim (48) dibacok Rusli Basyah (30), pemuda yang diduga kurang waras, menggunakan parang panjang di Desa Lueng Sa, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Senin (9/8) sekitar pukul 13.30 WIB. Akibatnya, kelingking tangan kiri korban putus dan lengan kirinya nyaris terlepas. Peristiwa itu terjadi saat Iptu M Hasyem melintas di sebuah jembatan yang menguhubungkan Desa Lueng Sa dan Matang Guru. Kapolsek saat itu hendak meminta agar Rusli segera menurunkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dia pasang sejak tiga hari lalu di pekarangan rumah ibunya. Tiba-tiba, Rusli yang menyembunyikan parang di punggungnya langsung membacok Kapolsek Madat yang mendekatinya seturun dari mobil dinas. Kapolsek Iptu M Hasyem langsung dilarikan ke Puskesmas Pantonlabu, Aceh Utara. Namun, karena tidak sanggup ditangani dokter di puskesmas itu, korban diboyong ke Rumah Sakit PMI Lhokseumawe. Setelah mendapat perawatan sementara, korban dirujuk ke Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe untuk dioperasi. Iptu M Hasyem, kepada Serambi kemarin menyebutkan awalnya ia menerima informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang mengibarkan tiga lembar bendera GAM di Desa Pante Bayam, kecamatan yang sama. Pengibar bendera bulan bintang bergaris putih hitam itu dipastikan Rusli Basyah, warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. "Saat itu kami mau melihat dan ingin menurunkan bendera GAM yang dia kibarkan. Ketika sampai di jembatan Desa Lueng Sa, pelaku ternyata sudah menunggu sambil menyembunyikan parang di belakang punggungnya. Begitu saya turun dari mobil, langsung dibacoknya," ujar Kapolsek sambil meringis menahan sakit. Saat bacokan pertama, Kapolsek berhasil menangkis sehingga jari kelingking tangan kirinya putus. Tersangka membacok lagi dan mengenai lengan kiri Kapolsek. "Saat pembacokan kedua, langsung saya tarik pistol dan menembak ke atas. Saya juga perintahkan anggota saya untuk menembak pelaku. Saat dia hendak membacok lagi, barulah saya tembak kakinya. Selain itu, satu peluru anggota saya mengenai pinggang pelaku," sebut Kapolsek. Belum pasti gila Sekitar pukul 17.30 WIB, Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman datang menjenguk Kapolsek Iptu M Hasyem di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe. Kepada wartawan, Kapolres menjelaskan, pelaku belum bisa dipastikan gila atau tidak waras. "Soalnya saat kejadian, pelaku dalam keadaan sehat. Berpakaian rapi. Bahkan dia bilang, siapa pun yang datang ke situ, akan ditebasnya," sebut Kapolres. AKBP Ridwan Usman sangat menyesalkan insiden itu. "Di tengah kondisi damai seperti ini, hendaknya jangan ada lagi warga sipil yang menghalangi-halangi tugas kepolisian menjaga kamtibmas. Saya sangat menyesalkan insiden ini," ujarnya. Kapolres berjanji akan memeriksa intensif pelaku pembacokan itu sesuai prosedur hukum yang berlaku. "Termasuk untuk memastikan kondisi jiwanya, apakah gila atau memang waras," tukas Kapolres. Menurut Kapolres, tindakan yang diambil Kapolsek Madat bersama personelnya itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kapolsek saya membela diri. Ini sesuai dengan hukum," tegas Kapolres seraya menambahkan bahwa biaya pengobatan Kapolsek ditanggung seluruhnya oleh Polres Aceh Timur. Rusli kritis Sementara itu, tersangka pembacok, Rusli Basyah, kini dirawat di Puskesmas Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye. Rusli mengalami luka tembak di bagian lutut dan paha kiri. Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi di Puskesmas Pantonlabu, Rusli dalam keadaan kritis dan tidak bisa diajak bicara. Kini, ia ditangani tim dokter di Puskesmas Lhoksukon. Sampai berita ini dikirim dari Lhokseumawe tadi malam, belum satu pun keluarga Rusli yang datang ke puskesmas menemaninya. Sementara itu, Polsek Madat telah mengamankan barang bukti berupa satu buah pedang dan jari kelingking tangan kiri Kapolsek Iptu M Hasyem yang putus. Naikkan bendera Keuchik Pante Bayam, Muslim yang dihubungi terpisah mengatakan, berdasarkan kesaksian warga tersangka memang menaikkan bendera GAM sejak tiga hari lalu di rumah ibunya di desa itu. Dalam kesehariannya, menurut Muslim, Rusli memang sering menyendiri. Apalagi masih lajang. Ia bahkan hanya tinggal sementara di Pante Bayan. "Dia hanya bolak-balik ke rumah ibunya. Terkadang ia kembali ke kampungnya di Desa Pante Panah, Kecamatan Lhoknibong," ujar Keuchik Muslim. Keuchik menambahkan, warga yang coba menurunkan bendera GAM yang dikibarkan tersangka selalu dia halang-halangi dengan sebilah parang. "Dia juga selalu membawa parang," tambah Muslim. Masih menurut Keuchik Muslim, karena warga tak berani melarang, akhirnya beberapa personel Komite Peralihan Aceh (KPA)--tempat bernaungnya eks kombatan GAM--melaporkan kasus penaikan bendera itu ke Mapolsek Madat. "Saat Kapolsek hendak menanyakan tentang pengibaran bendera itulah, Rusli langsung menebas tangan kanan Kapolsek hingga putus," demikian Keuchik Muslim. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk ibu tersangka. "Semua saksi sudah diperiksa. Ibunya juga sudah dibawa polisi ke Mapolsek Madat," ujar Keuchik Muslim. (yuh/c46) Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/