Menurut budayawan Franz Magnis Suseno: ".........kesejahteraan, 
dan keadilan di Indonesia memiliki tingkat kepuasan tinggi."

http://news.okezone.com/read/2010/08/18/337/364271/banyak-kekurangan-tingkat-kepuasan-rakyat-tinggi

(Rabu, 18 Agustus 2010 - 19:36 wib)

--- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <am...@...> wrote:
>
> http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010081907141416
> 
>       Kamis, 19 Agustus 2010 
>      
> 
>       BURAS 
>      
>      
>      
> 
> Puasa, Pencoleng Merampok Rakyat!
> 
> 
>        
>       IBU kembali dari pasar tanpa bawa belanjaan, "Pusing melihat orang 
> ramai sekali di pasar!"
> 
>       "Bulan puasa orang ramai ke pasar cari yang lebih lengkap!" timpal pria 
> di angkot. "Harga pun naik!"
> 
>       "Logikanya mayoritas orang berpuasa, konsumsi turun!" timpal ibu. "Tapi 
> yang terjadi sebaliknya! Ragam kebutuhan dan konsumsinya justru naik!"
> 
>       "Anehnya, kata ustaz, saat Ramadan semua setan dibelenggu! Orang hanya 
> diuji kendali nafsunya!" timpal pria. "Peningkatan konsumsi saat Ramadan 
> menunjukkan orang lebih tak kuasa mengatasi nafsu sendiri, lebih buruk dari 
> saat setan bebas!"
> 
>       "Jauh lebih aneh, perilaku masif tak terkendali yang 
> konvensional-berulang setiap Ramadan-mendorong kenaikan harga barang itu, tak 
> pernah bisa diatasi pemerintah, baik lewat mekanisme pasar, hukum, maupun 
> cara lain!" tegas ibu. "Pihak yang berwenang mengendalikan harga malah lepas 
> tangan, menyatakan kenaikan harga saat Ramadan wajar! Tak peduli negara wajib 
> melindungi seluruh warganya, tanpa kecuali dari perampokan atas nilai riil 
> pendapatan rakyat oleh kenaikan harga barang yang laten menjadi inflasi 
> tinggi! Terlalu naif penguasa menyatakan perampokan terus-terusan nilai 
> pendapatan rakyatnya yang justru membuktikan kegagalan dirinya melindungi 
> rakyat itu, dia sebut wajar!"
> 
>       "Berarti dia anggap wajar pula dirinya gagal menjalankan fungsi 
> melindungi rakyat!" timpal pria. "Padahal dua abad lalu Adam Smith telah 
> menghadirkan invisible hands-tangan tak terlihat-dalam mekanisme pasar, salah 
> satunya intervensi pemerintah! Jadi, sebelum Ramadan pemerintah seharusnya 
> lebih dulu siap dengan penawaran (persediaan) yang tinggi sebelum permintaan 
> bergerak naik, agar naik setinggi apa pun permintaan selalu di bawah 
> penawaran!"
> 
>       "Lalu, jika stok penawaran itu dikuasai pencoleng yang menimbun barang 
> agar harga naik dan dia dapat untung besar, ada hukum (UU) yang bisa menjerat 
> penjahat itu dengan hukuman berat-subversi ekonomi!" tegas ibu. "Tapi semua 
> 'turf card' pemerintah itu tak dimainkan! Tak peduli perampokan nilai 
> pendapatan rakyat berlanjut-dilakukan oleh pencoleng penimbun barang!"
> 
>       "Lebih parah lagi, sudahlah pemerintah tak efektif menjalankan 
> fungsinya mengendalikan harga, kebijakan pemerintah justru memicu kenaikan 
> harga lebih signifikan!" tukas pria. "Contohnya kebijakan daging sapi yang 
> kacau! (Kompas, [14-8]) Harga daging sapi naik sampai di atas 50 persen! 
> Jadi, boro-boro menstabilkan harga, kebijakan pemerintah sendiri malah 
> menyulut kenaikan harga jadi lebih spektakuler!"
> 
>       H. Bambang Eka Wijaya
>      
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke