http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=260086


AKADEMI
Pengumuman Penerimaan Taruna Akpol Diwarnai Protes 


Kamis, 19 Agustus 2010

SEMARANG (Suara Karya): Pengumuman penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian 
(Akpol) Semarang tahun 2010 yang berlangsung di Auditorium Cendrawasih kompleks 
Akpol, Rabu, diwarnai aksi protes dari salah satu orang tua calon taruna yang 
tidak lolos seleksi. 

Orangtua calon taruna yang mengaku adalah Kapolres Wamena tersebut melakukan 
protes langsung kepada Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Yusuf Manggabarani 
karena anaknya gagal diterima sebagai taruna Akpol meski sudah mengikuti 
seleksi penerimaan hingga tiga kali. 

"Saya yang mendamaikan perang suku di Papua. Mana keadilan itu, masak anak saya 
tiga kali ikut tes, tapi tetap tidak bisa masuk (Akpol)," kata Kapolres Wamena. 

Dia bersedia dipecat dari jabatannya, asalkan anaknya diterima masuk Akpol. 
"Saya siap dipecat asal anak saya diterima sebagai taruna," kata Kapolres 
Wamena yang tidak diketahui namanya tersebut kepada Wakapolri yang terlihat 
enggan melayani aksi protes tersebut. 

Mengetahui aksi protes tersebut, sejumlah polisi segera berusaha menenangkan 
dan memberi penjelasan kepada yang bersangkutan yang akhirnya mau mengerti. 

Selain dihadiri oleh Wakapolri Komjen Pol. Yusuf Manggabarani, sidang penetapan 
dan pengumuman kelulusan tahap akhir penerimaan taruna Akpol tahun ajaran 2010 
ini juga dihadiri Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo serta 
sejumlah pejabat penting dari Mabes Polri dan Akpol Semarang. 

Menanggapi aksi protes salah satu orangtua calon taruna yang tidak lolos 
seleksi, Deputi Sumber Daya Manusia Mabes Polri, Irjen Pol. Edi Sunarno, 
mengatakan di dalam suatu proses seleksi pasti ada pihak yang puas dan tidak. 

"Saya sendiri pernah mengalami hal seperti itu, namun kemudian dapat saya 
terima dan memahami kalau proses seleksi yang melalui beberapa tahap agar dapat 
berjalan transparan serta akuntabel," katanya. 

Ia mengakui salah seorang anaknya pernah mendaftar seleksi penerimaan taruna 
kepolisian namun gagal karena yang bersangkutan tidak memenuhi persyaratan yang 
telah ditentukan. 

Pada penerimaan taruna tahun ini Akpol Semarang hanya menerima 300 peserta 
didik yang terdiri dari 250 taruna dan 50 taruni, sedangkan yang lolos pada 
seleksi tahap sebelumnya berjumlah 410 orang. 

Menurut dia, minat dari masyarakat di seluruh Indonesia untuk diterima menjadi 
taruna Akpol Semarang cukup tinggi yang dilihat dari adanya sekitar 23.000 
pendaftar. "Dari puluhan ribu pendaftar tersebut kemudian panitia penerimaan 
melakukan seleksi ketat baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat," 
ujarnya. 

Menurut dia, seleksi yang ketat dan dilakukan secara transparan serta diawasi 
langsung baik dari eksternal dan internal Polri serta sejumlah elemen 
masyarakat ini menunjukkan bahwa penerimaan dilakukan taruna Akpol berjalan 
secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. (Ant/Pudyo Saptono) 










[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to