Tawang,

Kamu jangan terlalu tahan lapar bisa bikin bingung pikiran,  lama kelamaan bisa 
linglung, karena otak tidak menerima zat-zat yang dibutuhkan dari makanan, 
akibatnya  tidak melihat berita dari kantor berita Antara, ataukah karena usia 
tambah mundur cara penilainmu?

Selamat Idulfitri untuk kamu bersama isteri-isteri mudamu.

Wass


  ----- Original Message ----- 
  From: Tawangalun 
  To: proletar@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 09, 2010 1:02 AM
  Subject: [proletar] Re: Tim "Rukyat" Gagal Melihat Bulan + Penghitungan Hisab 
Awal ...+Hilal di Kupang


    
  Memang penanggalan Islam itu apik yang namanya tgl 15 Syawl atau setiap tgl 
15 pasti rembulan sedang bunder kepleng,itu artinya konsisten.Coba kalau 15 
januari atu setiap tgl 15 rembulannya kadang sedang bulan sabit itu kurang 
konsisten.Jadi jangan do ngenyek penanggalan lunar.

  Shalom,
  Tawangalun.

  --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <am...@...> wrote:
  >
  > http://www.antaranews.com/berita/1283949916/tim-rukyat-gagal-melihat-bulan
  > 
  > Tim "Rukyat" Gagal Melihat Bulan
  > Rabu, 8 September 2010 19:45 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | 
  > 
  > Seorang petugas rukyat meneropong posisi hilal (bulan) untuk menentukan 1 
Syawal 1431 H, di Pantai Ambat, Pamekasan, Madura, Jatim, Rabu (8/9). Tim 
rukyat di kabupaten itu tidak dapat melihat hilal karena tertutup awan. (Foto 
ANTARA/Saiful Bahri)
  > 
  > Pamekasan (ANTARA News) - Tim "rukyatul hilal" kantor Kementerian Agama 
(Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu gagal melihat bulan.
  > "Bulan tidak terlihat, karena berdasarkan perhitungan posisi bulan berada 
di bawah ufuk -3 derajat sampai -1 derajat," kata Ketua Tim Rukyatul Hilal 
Kantor Kemenang Pamekasan, Makbul.
  > 
  > "Rukyatul hilal" yang dilakukan kantor Kemenag Pamekasan bersama Kemenag 
Sumenep, Sampang dan perwakilan organisasi massa Islam itu yang digelar di 
pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan itu dibagi dalam dua kelompok.
  > 
  > Kelompok pertama dari tim rukyat Kemenag dan perwakilan organisasi Islam di 
bagian utara pantai, sedang kelompok kedua yang terdiri atas para dosen dan 
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan di bagian selatan.
  > 
  > Namun dari dua kelompok tersebut tak satupun yang berhasil melihat bulan.
  > 
  > Menurut Makbul, berdasarkan perhitungan (hisab), ijtimak di lokasi pantai 
Ambat, tempat tim melakukan `rukyat` terjadi pada pukul 17.29 menit 56 detik 
dan matahari terbenam pada pukul 15.24 menit 52 detik, selisih 8 menit 28 detik 
dari `ghurub` bulan. 
  > 
  > Sementara posisi bulan sendiri berada pada 1 derajat di titik barat sebelah 
selatan matahari dengan posisi 4 derajat di bawah ufuk.
  > 
  > Makbul menambahkan, karena keberadaan bulan lambat hampir 9 menit dari 
posisi matahari terbenam itu, maka sulit untuk bisa dilihat, sekalipun pihaknya 
sudah menggunakan teropong bintang.
  > 
  > "Kalau posisi bulan berada di atas ufuk, maka kemungkinan bulan bisa 
terlihat dengan mata telanjang sekalipun," kata Makbul menjelaskan.
  > 
  > "Rukyatul hilal" untuk menentukan 1 Syawal 1431 Hijriyah yang dilakukan 
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Madura di lakukan di dua lokasi, yakni di 
pantai Desa Ambat, Pamekasan dan di pantai Kembang, Bangkalan.
  > 
  > Di pantai Ambat rukyat dilakukan oleh tiga Kemenag di Madura, yakni Kemenag 
Pamekasan, Sampang dan Kemenang Sumenep, serta perwakilan berbagai organisasi 
masa Islam di wilayah tersebut.
  > 
  > Sedang di pantai Kembang, Bangkalan hanya oleh Kemenang Bangkalan dan 
perwakilan organisasi Islam di wilayah tersebut. Hasil `rukyat` di Bangkalan, 
juga sama dengan tim `rukyat` Kemenang Pamekasan, yakni tidak melihat bulan.
  > 
  > Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan Abd Wahid, karena bulan 
tidak terlihat pada hari ke-29 Ramadhan ini, maka pelaksanaan ibadah puasa akan 
disempurnakan selama 30 hari, sambil menunggu hasil sidang `istbat` Menteri 
Agama RI.
  > 
  > "Kami berharap pelaksanaan hari raya Idul Fitri kali ini sama, sehingga 
terkesan kompak," kata Abd Wahid berharap.(*)
  > 
  > 
  > 
  > 
http://www.antaranews.com/berita/1283955756/penghitungan-hisab-awal-syawal-pada-10-september
  > 
  > Penghitungan Hisab Awal Syawal Pada 10 September
  > Rabu, 8 September 2010 21:22 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | 
  > Palembang (ANTARA News) - Berdasarkan penghitungan hisab awal Syawal 1431 
Hijriyah jatuh pada 10 September 2010, karena tinggi hilal minus dua derajat. 
Rukyatul hilal yang dilakukan pada sore ini bulan tidak terlihat, karena masih 
minus dua derajat, kata Kasubag Humas Kementerian Agama Kantor Wilayah Sumatera 
Selatan, Saefuddin di Palembang, Rabu.
  > 
  > Menurut dia, untuk rukyatul hilal itu dilakukan di tempat tertinggi di 
Palembang dengan menggunakan alat teropong, teleskop dan theodolit.
  > 
  > Ia menyatakan, hasil rukyatul hilal itu akan dikirim ke Kementerian Agama 
RI untuk sidang isbat penentuan satu Syawal 1431 Hijriyah.
  > 
  > Nanti, dari seluruh wilayah Indonesia akan memberikan laporan hasil 
rukyatul hilal masing-masing ke Kementerian Agama, ujarnya.
  > 
  > Kementerian Agama RI yang akan mengumumkan kapan satu Syawal 1431 Hijriyah.
  > 
  > Ia mengakui, rukyatul hilal yang dilakukan di Palembang bulan belum pernah 
terlihat, karena posisi kota "pempek" itu jauh dari pantai, berbeda dengan 
daerah dekat pantai.
  > 
  > Kalau daerah yang dekat pantai maka mereka bisa melihat bulan, paparnya 
pula.
  > 
  > Sementara apakah di Sumatera Selatan ada umat Islam yang melaksanakan Idul 
Fitri 1431 Hijriyah lebih dahulu atau 9 September, ia menyatakan, kalau di 
provinsi itu belum ada laporan mengenai hal tersebut.(*)
  > 
  > ++++
  > 
  > 
http://www.antaranews.com/berita/1283949785/hilal-di-kupang-terlihat-minus-dua-derajad
  > 
  > Hilal di Kupang Terlihat Minus Dua Derajad
  > Rabu, 8 September 2010 19:43 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | 
  > Kupang (ANTARA News) - Pengamatan tim Bosscha Institut Teknologi Bandung 
bersama Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur dan pihak terkait, berhasil 
melihat hilal atau sabit bulan-baru karena ketinggiannya minus dua derajat 17 
menit 33 detik atau berada dibawah horizon atau ufuk.
  > 
  > Kepala Seksi Produk Halal dan Kemitraan Umat Kementerian Agama Nusa 
Tenggara Timur Masdriasa di Kupang, Rabu, mengatakan dengan ketinggian seperti 
itu, maka dapat dikatakan bahwa besok belum 1 Syawal 1431 Hijriah. Artinya, 
usai waktu pelaksanaan bulan Ramadhan menjadi 30 hari.
  > 
  > Ia mengatakan sekalipun hilal di Kupang, Nusa Tenggara Timur , nampak 
seperti itu namun apabila daerah lain yang melakukan rukyat atau pengamatan di 
wilayah barat seperti di Aceh berhasil melihat hilal, maka awal Idulfitri atau 
1 Syahwal 1431 Hijiriah bisa dilangsungkan mulai besok.
  > 
  > Artinya, kata dia, apabila di tempat lain dapat melihat hilal, maka dapat 
disimpulkan bawha awal dimulainya 1 Syawal dapat dilaksanakan pada tanggal 10 
September 2010.
  > 
  > "Untuk memastikan apakah awal 1 Syawal berlangsung besok atau lusa, akan 
diputuskan malam ini dalam rapat bersama di Jakarta dan hasilnya diumumkan 
kemudian setelah rapat itu digelar," katanya.
  > 
  > Menurut Madriasa, rapat penentuan akan merujuk pada rukyat hilal yang 
dilakukan di 12 titik di Indonesia, salah satunya di Kota Kupang, NTT.
  > 
  > "Apabila dalam rapat tersebut semua tim di 12 titik yang diamati tidak 
berhasil melihat hilal dengan teropong, maka perkiraan bahwa awal Idulfitri 
1431 Hijriah dimulai tanggal 10 September akan menjadi kenyataan," katanya.
  > 
  > Masdriasa yang saat itu didampingi Tim Observatorium Bosscha ITB Bandung, 
Mahasena, pihak Kominfo Dr Hasyim Gautama lebih lanjut mengatakan, hasil 
hitungan yang diperoleh menunjukkan tenggelamnya matahari pada 17 menit 33 
detik dengan tinggi hilal minus dua derajat pada asimut matahari 282 derajat 29 
menit lima detik.
  > 
  > Sebelumnya, pihak observatorium Bosscha bersama instansi terkait 
diantaranya Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), melakukan 
pengamatan hilal untuk awal Idulfitri 1431 H, di 12 titik lokasi yang tersebar 
di seluruh Indonesia. 
  > 
  > Ketua Tim Observatorium Bosscha untuk wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur 
Dr Mahasena Putra mengatakan ke-12 titik pengamatan hilal diantaranya adalah, 
SPD LAPAN Biak - Papua, Pantai Barat Kupang - Nusa Tenggara Timur, Mataram - 
Nusa Tenggara Barat.
  > 
  > Berikutnya, lantai atas MTB Makasar - Sulawesi Selatan, Tenggarong 
Kalimantan Timur, Condrodipo Gresik - Jawa Timur, Pos Observasi Bulan, Bukit 
Belabelu - Yogyakarta, Observatorium Bosscha - Bandung.(*)
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >



  

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke