Refleksi : Koq operasinya ke Sumatera. Apakah tidak sinting untuk latihan ke Aceh? Bukankah di Aceh itu banyak tentara yang lagi ngintip GAM. Jauh dari rumah mudah amblas menjadi mayat.
Kalau mau latihan dekat rumah saja, bisa pulang istirahat di rumah, main-main dengan kekasih pun dekat. Sama halnya kalau mau action atau melakukan operasi pun dekat rumah paling cocok, sebab lingkunganya di kenal baik dan juga soal bahasa serta adat istiadat dikuasai, jadi mudah menyelinap di kalangan masa, seperti kata orang: "hidup seperti ikan dalam air". Kalau membuat kegiatan dekat rumah saja, seperti main kelereng tidak perlu ke pulau di seberang laut. :-))) Hehehehe http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/pemulangan-jenazah-teroris-polda-jateng-siapkan-pengamanan-khusus/ Cetak Jumat, 24 September 2010 13:54 Pemulangan Jenazah Teroris Polda Jateng Siapkan Pengamanan Khusus OLEH: SU HERDJOKO/YUYUK SUGARMAN Semarang - Jajaran Polda Jawa Tengah menyiapkan pengamanan khusus untuk pemulangan salah satu jenazah yang diduga kuat jenazah anggota teroris asal Solo, Jawa Tengah (Jateng). Anggota teroris itu tewas ditembak dalam sebuah penggerebekan di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Hal ini sudah sesuai prosedur, dan tidak tertutup kemungkinan Polda Jateng juga akan melokalisasi suatu wilayah terkait dengan hal tersebut.Menurut Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang, di Semarang, Kamis (23/9), hingga saat ini Polda Jateng masih menunggu hasil penyidikan dari Mabes Polri terkait kebenaran salah satu jenazah yang diduga anggota teroris dari Solo tersebut. Di sisi lain, ia meminta agar seluruh jajaran Polda Jateng meningkatkan kewaspadaan terkait kasus penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, Rabu (22/9) dini hari, yang menyebabkan tiga anggota polisi tewas tertembak."Instruksi tersebut telah disampaikan langsung ke masing-masing kapolres dan kapolsek agar kasus serupa tidak terjadi di wilayah Polda Jateng," kata Edward yang didampingi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Djoko Erwanto. Kalahkan Teroris Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar bangsa Indonesia jangan sampai kalah dengan teroris. "Kita adalah negara yang paling banyak menangkap para teroris, itu adalah bukti ketegasan," ujarnya usai menghadiri acara Lustrum XI Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), di Hyatt Regency Hotel, Yogyakarta, Kamis (23/9). Hanya saja, lanjut Kalla, teroris selalu muncul terus, sehingga pemerintah harus jeli mendalami soal teroris. Dalam pandangan Kalla, terorisme bisa muncul subur di Indonesia karena tipologi masyarakat yang sangat terbuka. Oleh karenanya, masyarakat harus proaktif dan selalu melaporkan ke pihak yang berwajib setiap kali melihat sesuatu yang mencurigakan di wilayahnya. Namun, yang paling penting, pemerintah harus bisa menumpas ideologi para teroris itu, mengingat teroris berangkat dari pemikiran, yakni ideologi. Untuk itu, Kalla berpendapat bahwa penumpasan teroris dapat dilakukan dengan dua cara. Yakni, terus mengejar para pelakunya baik secara fisik maupun ideologis, dan memperbaiki segala pemahaman yang salah di tengah masyarakat. "Cara yang kedua ini yang menjadi tanggung jawab kita, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal," tegas Kalla. Seperti diketahui, dalam kasus penggerebekan terhadap pelaku perampokan Bank CIMB Medan, polisi menembak mati tiga orang di Belawan dan Tanjung Balai, Sumatera Utara, Minggu (19/9) sekitar pukul 19.00 WIB. Perampok itu diduga kuat sebagai anggota jaringan teroris. Mereka yang tewas adalah Dani alias Ajo, Yuki Wantoro alias Deni alias Rojak, dan Ridwan alias Iwan. Yuki Wantoro diketahui merupakan warga RT 04/RW 02, Kelurahan Tempen, Kecamatan Joyosuran, Solo, Jawa Tengah. Perampokan itu terjadi 18 Agustus 2010 di Kantor Cabang Pembantu Bank Cimb Niaga di Jalan Aksara Medan, yang menewaskan personel Satuan Brimob Polda Sumut Briptu Immanuel Simanjuntak. Perampok yang berjumlah 16 orang itu juga menembak dua anggota Saptam Bank CIMB Niaga, M Fahmi (28) dan Muchdiantoro (30), yang mengalami luka serius dan dirawat intensif di RSU Permata Bunda dan RS Gleni Medan. Para perampok berhasil membawa uang dari Bank CIMB Niaga Medan sekitar Rp 400 juta [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/