http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/kejawen/2010/10/18/506/Keris-Mpu-Gandring



 Pringgitan 
18 Oktober 2010 | 08:00 wib
Keris Mpu Gandring

Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya 
Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal 
karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk 
pendiri dan pemakainya, ken Arok.

Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang 
bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang 
menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan 
keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan 
pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai 
logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya 
dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" 
kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris 
tersebut.

Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan 
memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa 
itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. 
Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil 
keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan haris diambil. Kemudian Ken 
Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu 
Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu 
belum selesai dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris 
tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru disimpan 
dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan sekarat, Mpu 
Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa 
tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam 
perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yakni :

Terbunuhnya Tunggul Ametung

Tunggul Ametung, kepala daerah Tumapel (cikal bakal Singhasari) yang saat itu 
adalah bawahan dari Kerajaan Kadiri yang saat itu diperintah oleh Kertajaya 
yang bergelar "Dandang Gendis" (raja terakhir kerajaan ini). Tumapel sendiri 
adalah pecahan dari sebuah kerajaan besar yang dulunya adalah Kerajaan Jenggala 
yang dihancurkan Kadiri, dimana kedua-duanya awalnya adalah satu wilayah yang 
dipimpin oleh Airlangga.

Ken Arok membunuh Tunggul Ametung untuk mendapatkan istrinya yang cantik, Ken 
Dedes. Ken Arok sendiri saat itu adalah pegawai kepercayaan dari Tunggul 
Ametung yang sangat dipercaya. Latar belakang pembunuhan ini adalah karena Ken 
Arok mendengar dari Brahmana Lohgawe bahwa "barang siapa yang memperistri Ken 
Dedes akan menjadi Raja Dunia".

Sebelum Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, keris ini dipinjamkan kepada rekan 
kerjanya, yang bernama Kebo Ijo yang tertarik dengan keris itu dan selalu 
dibawa-bawanya kemana mana untuk menarik perhatian umum. Bagi Ken Arok sendiri, 
peminjaman keris itu adalah sebagai siasat agar nanti yang dituduh oleh publik 
Tumapel adalah Kebo Ijo dalam kasus pembunuhan yang dirancang sendiri oleh Ken 
Arok. Siasatnya berhasil dan hampir seluruh publik Tumapel termasuk beberapa 
pejabat percaya bahwa Kebo Ijo adalah tersangka pembunuhan Tunggul Ametung. Ken 
Arok yang saat itu adalah orang kepercayaan Tunggul Ametung langsung membunuh 
Kebo Ijo yang konon, dengan keris pusaka itu.

Terbunuhnya Ken Arok

Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok mengambil jabatannya, memperistri 
Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung dan memperluas pengaruh Tumapel 
sehingga akhirnya mampu menghancurkan Kerajaan Kediri. Ken Arok sendiri 
akhirnya mendirikan kerajaan Singhasari.

Rupanya kasus pembunuhan ini tercium oleh Anusapati, anak Ken Dedes dengan ayah 
Tunggul Ametung. Anusapati, yang diangkat anak oleh Ken Arok mengetahui semua 
kejadian itu dari ibunya, Ken Dedes dan bertekat untuk menuntut balas. 
Anusapati akhirnya merancang pembalasan pembunuhan itu dengan menyuruh seorang 
pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan.

Pada saat menyendiri di kamar pusaka kerajaan, Ken Arok mengamati pusaka 
kerajaan yang dimilikinya. Salah satu pusaka yang dimilikinya adalah keris 
tanpa sarung buatan Mpu Gandring yang dikenal sebagai Keris Mpu Gandring. 
Melihat ceceran darah pada keris tersebut, ia merasa ketakutan terlebih lebih 
terdengar suara ghaib dari dalam keris tersebut yang meminta tumbal. Ia ingat 
kutukan Mpu Gandring yang dibunuhnya, dan serta merta mebantingnya ke tanah 
sampai hancur berkeping-keping. Ia bermaksud memusnahkannya. Namun ternyata 
keris tersebut melayang dan menghilang. Sementara Anusapati dan Ki Pengalasan 
merancang pembunuhan tersebut, tiba-tiba keris tersebut berada di tangan 
Anusapati. Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan yang menurut bahasa 
sekarang, bertugas sebagai "eksekutor" terhadap Ken Arok. Tugas itu 
dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki 
Pengalasan dengan keris itu.

Terbunuhnya Anusapati

Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, namun tidak lama. Karena 
Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan 
itu. Dan Tohjaya pun menuntut balas.

Tohjaya mengadakan acara Sabung Ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. 
Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Mpu Gandring tersebut dan 
langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman dimana 
Anusapati diyakini membunuh Ken Arok. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya 
mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati.

Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik 
dikalangan rakyat dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya 
dan saudaranya sendiri, diantaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal. 
Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang 
menyebabkan tewasnya Tohjaya. Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan 
akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama dan dikatakan 
adalah masa damai kerajaan Singashari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, Keris Mpu 
Gandring hilang tidak diketahui rimbanya.

(Blog Entry/smcn) 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke