http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010112300452215

      Selasa, 23 November 2010 
     

      BURAS 
     
     
     

'Poverty-Drain', Bukan Sekadar Masalah Perut!


       
      "KENAPA setiap pemulangan TKI ilegal setelah menjalani hukuman di 
Malaysia, beritanya selalu menonjolkan perempuan bawa anak dan pria teruk 
membuktikan beratnya siksaan yang mereka alami?" tanya Umar.

      "Sebenarnya bukan ditonjolkan! Tapi karena pria sakit dan perempuan bawa 
anak ribet ketika berlari kucing-kucingan dengan polisi Malaysia itu yang lebih 
mudah tertangkap!" jawab Amir. "Sedang pria dan wanita sehat tanpa diribeti 
anak, sejak dari desanya siap fisik-mental jadi pendatang haram, lain cerita!"

      "Lain cerita bagaimana?" potong Umar.

      "Maksudnya, mayoritas dari mereka berhasil mendapat izin kerja sementara, 
kemudian jadi izin tetap! Usaha untuk itu dengan tertangkap sebagai risiko 
terburuk dan penyiksaan di penjara Malaysia telah deja vu-berita basi hingga 
tak lagi bertubi-tubi diberitakan media massa kita-pekerja migran justru 
menunjukkan poverty-drain-pelarian kemiskinan ke luar negeri-bukan sekadar 
masalah perut!" tegas Amir. "Pertama, mereka nekat menempuh risiko seserius itu 
demi mengaktualisasikan kodrat dirinya sebagai homofaber-makhluk pekerja! Untuk 
itu, putusan ke luar negeri bisa dipastikan jadi pilihan terakhir setelah gagal 
dari segala usaha mendapatkan pekerjaan di negeri sendiri!" ujar Umar. "Kedua, 
untuk ke luar negeri butuh keberanian-lebih-lebih lewat jalur ilegal! Pilihan 
terberat itu keberaniannya untuk lebih dahulu menarik kesimpulan, tak lagi 
yakin dan percaya pemerintah mampu menyiapkan satu tempat kerja buat dirinya!"

      "Kalau masih yakin dan percaya pemerintah bisa menciptakan satu pekerjaan 
buat dirinya, apalagi yang layak bagi kemanusiaan sesuai janji konstitusi, tak 
mungkin memilih jalan yang berisiko maut itu!" timpal Umar. "Risiko yang 
dihargai setara pahlawan-syuhada yang berkorban jiwa-dengan digelari pahlawan 
devisa, dengan bukti banyak yang harus berkorban jiwa! Kesiapan menempuh risiko 
seberat itu pasti pilihan terakhir setelah di dalam negeri tak lagi ada yang 
bisa mereka harapkan!"

      "Maka itu, dengan kondisi kritis nasib pekerja kita di luar negeri hingga 
Presiden mengirim tim yang terdiri dari sejumlah menteri, menjadi momentum bagi 
pemerintah meningkatkan kapasitasnya memenuhi harapan massa miskin secara lebih 
realistis, guna menumbuhkan kembali keyakinan dan kepercayaan bahwa pemerintah 
mampu menyiapkan satu kesempatan kerja buat setiap mereka!" tegas Amir. "Tanpa 
itu, makin masifnya poverty-drain, bisa lebih kewalahan pemerintah menghadapi 
konsekuensi logisnya-akan kian masif pula masalah yang timbul!" ***

      H. Bambang Eka Wijaya
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke