Timah di Selat Malaka berkatagori "infrastruktur
penting dan sumber daya kunci," bagi AS



Renne R.A Kawilarang 
 




VIVAnews
- Tambang dan pabrik timah di dekat Selat Malaka, Indonesia, dianggap
vital bagi kepentingan Amerika Serikat (AS). Selain itu, Washington
juga menandai sejumlah sumber daya dan lokasi strategis lainnya di
mancanegara yang patut diperhatikan bagi kepentingan Negeri Paman Sam. 



Demikian
menurut suatu memo berkatagori rahasia yang dikeluarkan oleh Departemen
Luar Negeri AS. Memo itu dibuat pada 18 Februari 2009 dan berkatagori
rahasia, yang akhirnya bocor di laman WikiLeaks pada 5 Desember 2010. 



Bernomor
referensi STATE 015113, memo diplomatik itu menginstruksikan
kedutaan-kedutaan besar AS di mancanegara untuk menyusun daftar
infrastruktur yang dianggap vital bagi kesehatan publik,
keberlangsungan ekonomi dan keamanan AS. 



Tambang dan pabrik
timah di Selat Malaka, Indonesia, termasuk dalam ratusan aset yang
berkatagori "infrastruktur penting dan sumber daya kunci," bagi AS.
Daftar itu dimuat dalam "Critical Foreign Dependencies Initiative
2008," yang bertujuan untuk mendata sejumlah aset vital di luar negeri
untuk melindungi kepentingan AS dari berbagai ancaman, baik terorisme
maupun bencana alam.   



Memo itu tidak menyebutkan lokasi
spesifik tambang timah di Indonesia yang dianggap penting bagi AS.
Namun, sejumlah wilayah di Kepulauan Riau, yang terletak di dekat Selat
Malaka, dikenal sebagai penghasil timah. 



Menurut penelusuran VIVAnews, dan juga laman harian New
Zealand Herald, dokumen itu bertanda Menteri Luar Negeri Hillary
Clinton.  



"Ketidakmampuan
atau penghancuran sistem dan aset-aset itu akan melemahkan keamanan,
daya tahan ekonomi nasional, kesehatan atau keselamatan publik
nasional, atau gabungan dari elemen-elemen itu," demikian tulis memo
tersebut, seperti yang dipantau New Zealand Herald.  

 

Bersama
Indonesia dan negara-negara lain, sejumlah wilayah di Selandia Baru
turut menjadi kepentingan AS. Wilayah yang dimaksud adalah jalur kabel
bawah laut di Takapuna dan Whenuapai.
Sebelumnya, 4 Desember 201, WikiLeaks mulai membocorkan laporan dari
kantor perwakilan Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Laporan itu
menyinggung kemungkinan serangan balasan teroris terkait eksekusi mati
atas para pelaku Bom Bali pada 2008 lalu.  (Selengkapnya baca WikiLeaks: AS 
Singgung Eksekusi Amrozi cs)
• VIVAnews



http://dunia.vivanews.com/news/read/192313-wikileaks--as-berkepentingan-atas-timah-ri

Berbagi berita untuk semua
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to