Blundernya Sultan Yang Melebur Kerajaannya Dalam NKRI !!!
                                       
Semua raja dan semua kerajaan asal mulanya juga adalah kapitalis yang 
mempraktekan ideology "capitalisme."  Jadi punahnya berbagai kerajaan didunia 
memang pada dasarnya terkait dengan "anti-capitalisme".

Lahirnya Indonesia sejak pertama dulu sudah berbentuk REPUBLIK INDONESIA 
SERIKAT dimana Republik Indonesia hanya mencakup Jawa Tengah dan Sumatra.

Namun secara sepihak tanpa persetujuan UN, Belanda, Inggris dan Amerika; 
Sukarno yang disponsori oleh Sultant Jogya melebur RIS menjadi NKRI sehingga 
ludes-lah kekayaan raja begug dari Jogya ini.  Untuk mengecoh raja begug ini, 
Sukarno merekayasa istilah "Daerah Istimewa" yang keistimewaannya hanya sebatas 
memberi hak kepada Sukarno untuk menunjuk raja begug menjadi Gubernur secara 
periodik.

Enggak ada hubungannya dengan kepentingan kapitalist dalam kasus Jogya ini.  
Pada hakekatnya semua raja didunia adalah kapitalis karena pemilik tanah dan 
negara.

> Bambang Tribuono <bambang_tribu...@...> wrote:
> Budayawan Emha Ainun Nadjib mensinyalir
> adanya kepentingan kapitalisme nasional
> dan global dibalik polemik Rancangan
> Undang-undang keistimewaan (RUUK) Daerah
> Istimewa Yogyakarta (DIY) antara
> pemerintah pusat dan masyarakat
> Yogyakarta.


Dasar kekuasaan raja2 dimanapun adalah menuntut kewajiban rakyatnya dalam 
mensejahterakan raja, keluarganya, dan kekuasaannya.

Berbeda dengan negara sekarang yang Demokratis dimana kewajiban pemimpin yang 
terpilih justru memberi kesejahteraan kepada rakyatnya bukan mensejahterakan 
atau memperkaya diri pemimpinnya.

Konsekuensinya, feodalisme yang merupakan budaya kerajaan yang membebankan 
rakyat untuk mensejahterakan rajanya sudah ditolak oleh mayoritas rakyat 
didunia, dan hal itulah yang mendasari dorongan pemerintah RI dan rakyatnya 
untuk menghapuskan kerajaan Jogya maupun membasmi habis praktek2 feodalisme 
ini.\

Jadi jelas sekali, feodalisme Jogya bertentangan atau bertolak belakang dengan 
falsafah Pancasila dan melanggar UU negara.

Namun kita juga tidak bisa menyangkal, bahwa beberapa kerajaan2 didunia tetap 
dilestarikan karena terkait pelestarian budaya bangsa itu dimasa lalunya 
seperti halnya Kerajaan Thailand, Kerajaan Inggris, Kerajaan Jepang, Kerajaan 
Arab Saudia, dan meskipun pada kenyataan kerajaan2 ini ada yang tetap 
memperbudak rakyatnya dalam praktek feodalisme Islam seperti Arab Saudia, namun 
secara bertahap akan dikurangi hingga dihilangkan dimasa depannya.

Tidak beda seharusnya kerajaan Jogya juga seharusnya sang raja mendapatkan 
privilegenya dalam bentuk pelestarian kerajaannya seperti kerajaan2 lain 
didunia sekarang ini.  Namun patut disayangkan dan disesali, sang raja Jogya 
karena bodohnya telah menjerumuskan diri sendiri bersama kerajaannya untuk 
menyerahkan dan dilebur menyatu sebagai Republik Indonesia.  Memang benar ada 
UU tentang daerah Istimewa waktu itu, namun UU disemua negara setiap saat bisa 
berubah dimana perubahaan UU itu adalah hak suara rakyat melalui voting dan 
tidak mengakui privilege hak kerajaan.

Status Daerah Istimewa yang diberikan Bung Karno kepada sultan Jogya tidaklah 
terikat dengan waktu karena setiap saat bisa berubah dan bisa diubah sesuai 
yang diberlakukan diwilayah propinsi lainnya.

Status Daerah Istimewa dalam Per-Undang2an negara RI hanyalah memberi privelege 
atau hak prerogative presiden dalam menunjuk atau mengangkat Gubernur didaerah 
istimewa itu yang dalam hal ini adalah raja.

Tetapi sekarang Per-Undang2an negara RI telah mencabut privelege presiden dalam 
menunjuk dan mengangkat Gubernur sehingga penetapan Gubernus harus melalui 
Pemilu.  Sehingga otomatis dengan berubahnya UU-negara itu maka status Daerah 
Istimewa itupun tidak lagi seperti yang berlaku dulu hari.  Hal ini erat 
kaitannya perubahan system negara dari centralisasi menjadi otonomi.

Adalah kesalahan Sultan Jogya sendiri yang menjerumuskan kerajaannya dalam 
negara kesatuan, padahal semua persetujuan yang berlangsung dalam pembentukan 
negara Republik Indonesia hanyalah merupakan kumpulan negara2 bagian bukan 
negara kesatuan, dan atas kemauan dan desakan Sultan Jogya sendiri untuk 
melebur kerajaannya kedalam negara kesatuan RI.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to