> "Tawangalun" <tawanga...@...> wrote:
> Yo membunuhpun kadang2 diperlukan.
> Gimana jadinya nek Densus 88 gak
> boleh membunuh.Jadi Nabi membunuh
> musuh itu rapopo.

Anda itu stupid dan idiot, kapan pernah saya tulis bahwa membunuh itu enggak 
penting atau enggak diperlukan????  Bahkan Tuhan dan Allah sekalipun juga 
adalah pembunuh.  Yang saya katakan itu membunuh merupakan instinct setiap 
mahluk hidup.

Namun setelah itu saya juga tulis, karena akal manusia itu makin berkembang 
maju, maka dorongan instinctual itu sudah bisa dikontrol sehingga tak perlu 
takut dibunuh dan juga tak perlu harus membunuh karena budaya manusia yang 
berkembang telah melengkapi kemampuan manusia untuk mengaturnya.

Itulah saya bilang kitab suci enggak bisa diberlakukan lagi karena situasinya 
sekarang sudah bisa mengontrol instinct tidak lagi seperti dimasa dulu.  Karena 
nilai2 instinctual itu biadab, tak perlu Injil atau Quran se-mata2 untuk 
mengumbar instinctual.

Anda sangat rendah kemampuan pemahamannya melalui bacaan, oleh karena itu type 
orang seperti anda susah bisa berkembang pikirannya dan selalu dipengaruhi oleh 
instinct biadab tadi dari buku2 suci.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


















Dulu Ali Sadikin
> kadang menempeleng sopir truk yg
> jalan pelan2 dijalur cepat.Malah rakyat DKI do seneng.
> 
> Shalom,
> Tawangalun.
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "muskitawati" <muskitawati@> wrote:
> >
> > Yesus dan Muhammad Sama2 Merupakan Pembunuh !!!
> >                                  
> > Pembunuh itu pekerjaannya adalah membunuh, apapun jabatan si pembunuh, 
> > sebagai pembunuh tetap membunuh meskipun dia dinamakan Tuhan, dinamakan 
> > Allah, dinamakan Nabi Muhammad, atau bernama Tuhan Yesus.
> > 
> > Tidak ada yang wajib marah atau menyangkal dengan kenyataan bahwa Yesus 
> > dalam hidupnya sama seperti Nabi Muhammad yaitu sama2 melakukan pembunuhan2 
> > terhadap musuh2nya.
> > 
> > Terserah kepada anda masing2 untuk menilainya apakah membunuh itu buruk 
> > atau baik, yang pasti Allah dan Tuhan juga membunuh manusia, baik manusia 
> > itu udah tua sehingga harus mati dibunuhnya ataupun masih muda yang juga 
> > harus dibunuhnya.
> > 
> > Kalo manusia seperti Yesus dan Muhammad dizaman dulu membunuh dengan 
> > pedangnya, maka manusia dizaman sekarang membunuh dengan racun, dengan 
> > pedang, ditambah lagi ada senjata api, bomb, dll.
> > 
> > Tentu Tuhan dan Allah tidak mungkin membunuhnya dengan tank atau pesawat 
> > pembomb, dia membunuhnya dengan penyakit kanker, dengan serangan jantung, 
> > dengan gempa bumi, dengan tsunami dll.
> > 
> > Tetap aja membunuh dinamakan pembunuh siapapun pelaku2nya baik Yesus, 
> > Muhammad, nabi, Allah atau Tuhan karena sama2 membunuh maka juga sama2 
> > dinamakan pembunuh.
> > 
> > Jadi kita harus pegang dulu hakekatnya, apa artinya membunuh dan apa 
> > artinya pembunuh.
> > 
> > Juga sifat2 manusia dimanapun sama dari dulu hingga sekarangpun juga sama 
> > bahkan juga dasarnya sama dengan binatang atau makhluk lainnya.  Dalam ilmu 
> > Psikiatri dikatakan setiap individu, setiap makhluk selalu memberi response 
> > terhadap stimulus untuk membela diri baik itu untuk mendapatkan makananya 
> > sebagai predator atau untuk mempertahankan diri menghadapi serangan.  Oleh 
> > karena itu prinsip utamanya yang sama adalah:
> > 
> > To Fight or To Flight !!!!
> > 
> > Artinya, "perangi (bunuh) atau kabur (selamatkan diri mu" dimana setiap 
> > individu dalam mempertahankan hidupnya termasuk merebut makanan atau 
> > mempertahankan sumber makanannya atau sumber hidupnya akan selalu memberi 
> > response "to fight" yang bisa berarti memerangi, berperang atau mengadu 
> > kekuatan.
> > 
> > Kalo posisi individu sudah jelas kalah kuat, maka untuk "fight" tentunya 
> > sia2 sama dengan bunuh diri, oleh karena itu pada mahluk yang lebih tinggi 
> > tentunya akan dilengkapi sensor mengenali musuhnya apakah lebih kuat atau 
> > lebih lemah.  Untuk menghadapi musuh yang lebih kuat mereka sia2 melawan 
> > lebih baik lari menyelamatkan diri.  Berperang atau memerangi hanyalah 
> > berlaku kalo lebih kuat atau terjepit tidak bisa lari.
> > 
> > Demikianlah, prinsip ini berlaku bagi Yesus dan juga Muhammad !!!
> > 
> > Pengawal Yesus yaitu Petrus, waktu mau ditangkap disuatu taman tengah malam 
> > oleh dua serdadu Romawi, Petrus menghunus pedangnya mau melawan karena 
> > dikiranya cuma ada dua serdadu Romawi saja.  Karena yang mau ditangkap itu 
> > adalah Yesus, maka sebelumnya juga Yesus sudah tahu.  Oleh karena itu Yesus 
> > memberi tanda kepada Petrus agar jangan melawan dan menyarungkan kembali 
> > pedangnya.  Ternyata diluar taman sudah dikepung oleh ratusan serdadu 
> > Romawi yang bersembunyi.
> > 
> > Inilah pertimbangan Yesus, kalo melawan pasti mati konyol, kalo menyerah 
> > dan diadili ada kemungkinan bisa dibebaskan.
> > 
> > Sama seperti Yesus, Muhammad juga sewaktu belum punya pengikut, dia sering 
> > mengajari pendengar khotbah2nya agar menyayangi dan mengasihi musuhmu.
> > 
> > Keduanya Yesus dan Muhammad berasal dari bawah yang bermimpi naik keatas 
> > menjadi penguasa.
> > 
> > Sewaktu belum berkuasa sebelum punya kekuatan, keduanya baik Yesus dan 
> > Muhammad atau juga Suharto, sama2 harus mencari pengikut, mencari 
> > pendukung, mencari anak buah sebagai kekuatan yang bisa bertempur atau 
> > menempur.
> > 
> > Sewaktu kita lemah belum punya kekuatan, jangan cari gara2, jangan mau 
> > diajak adu kekuatan oleh yang lebih kuat, tapi mengalahlah, kalo perlu lari 
> > dulu kabur bersembunyi menyelamatkan diri sambil tunggu waktu yang tepat 
> > untuk setelah kuat nantinya balik lagi menyerang, menghancurkan dan 
> > membasmi musuh2 yang dulu menantang itu.  Itu pula yang dilakukan Muhammad 
> > dengan kabur ke Madinah menyusun kekuatan dan kembali lagi menghancurkan 
> > dan membantai seluruh penduduk di Mekah.
> > 
> > Begitulah rumusnya dulu, bukan cuma Islam, bukan cuma Kristen tetapi 
> > semuanya memiliki prinsip survival yang sama yang tak perlu belajar dari 
> > agama, tidak perlu belajar dari kitab suci, melainkan cukup dari 
> > instinctual.
> > 
> > Yesus-pun mula2 sebelum punya pengikut berkhotbah bahwa dia datang kebumi 
> > ini untuk membawa damai, mengasihi sesama manusia seperti mengasihi dirinya 
> > sendiri, mengasihi musuh seperti juga bukan musuhnya.  Waktu dia sudah 
> > punya sedikit pengikut maka dia mengajarkan bahwa dia datang kebumi ini 
> > bukan membawa damai tetapi membawa pedang !!!
> > 
> > Meskipun Yesus dan Muhammad bermimpi menjadi penguasa, ternyata Yesus gagal 
> > menjadi raja orang Yahudi dan dia mati masih muda sebelum berhasil 
> > mewujudkan cita2nya menjadi raja orang Yahudi.  Bahkan menjadi ketua RT 
> > perkampungan Yahudi sekalipun dia belum berhasil.  Karena itu kita belum 
> > bisa menyaksikan sikap Yesus waktu dia berkuasa, tapi meskipun kita tidak 
> > menyaksikan tidak mungkin beda dari yang lainnya, sebagai penguasa pasti 
> > harus dholim mendholimi mereka yang tidak berkuasa, dan itu sudah rumus 
> > kehidupan.
> > 
> > Lain nasibnya Muhammad, dia berhasil menjadi penguasa, berhasil memiliki 
> > banyak anak buahnya, dan juga berhasil menjadi pembantai suku2 
> > disekitarnya, dengan kekuatan dia mendholimi orang2 kafir, mendholimi 
> > penyembah berhala, menghancurkan patung2 berhala dan dia sanggup dan 
> > musuh2nya kalah.  Sebaliknya Yesus tidak sanggup dan dianya yang kalah.  
> > Prinsipnya kalo sudah begitu powerful hanya dua yaitu: membunuh atau 
> > dibunuh.  Dan muhammad dengan angkara murka membunuh meskipun juga akhirnya 
> > dia dibunuh.
> > 
> > Jadi demikianlah saudara2ku yang terkasih dalam Muhammad dan Yesus, anda 
> > tak perlu baca Quran atau Bible, tak perlu teladan Muhammad atau Yesus, dan 
> > anda semua sudah bisa bersikap sama seperti Muhammad dan Yesus dan tak 
> > perlu menamakannya Sunnah nabi atau Sunnah Yesus, karena perbuatan itu 
> > bukanlah perbuatan mulia melainkan bisa kita temukan kalo anda berminat 
> > dalam study Psikiatri yang dinamakan "stimulus dan response" yang merupakan 
> > alat beladiri setiap mahluk sebagai instinctual response.
> > 
> > Kita manusia modern yang berhasil mengembangkan cara berpikir, 
> > mengembangkan pertimbangan2, tentunya cara2 instinctual berupa "to fight or 
> > to flight" belum tentu kita adopsikan dalam hidup kita.  Kita sekarang 
> > belum tentu lari kalo lemah, dan belum tentu jadi penindas meskipun kita 
> > kuat.  Secara global kita sekarang terlindung oleh HAM, oleh UU negara 
> > bukan UU agama, dan yang paling penting kita dilindungi oleh dunia 
> > Internasional apabila menghadapi bencana alam atau didholimi penguasa yang 
> > tyrani.
> > 
> > Dalam dunia modern sekarang ini kita tidak perlu lagi mempelajari kitab2 
> > suci yang sudah sama sekali tidak cocok dengan situasi dunia sekarang.  
> > Apabila anda aplikasikan apa yang tertulis dalam kitab suci yang anda 
> > percaya, maka hasilnya cuma teror yang hanya akan merugikan anda sendiri 
> > dan masyarakat lingkungan anda termasuk keluarga anda, anak isteri, maupun 
> > ayah bunda yang cuma bisa menangisi anda yang jadi korban peluru2 Densus 88 
> > yang dilatih dan dibiayai oleh orang2 seluruh dunia.
> > 
> > Ny. Muslim binti Muskitawati.
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to