Ninik Setrawati - detikFinance



Jakarta - Pemerintah dinilai tak pernah memperhatikan nasib petani di

Indonesia yang tahun lalu ditimpa kegagalan panen akibat cuaca ekstrem

dan gangguan hama. Nasib petani saat ini sudah sampai taraf sengsara.



Demikian disampaikan oleh Pemilik CV Alamakmur Ayong Winata yang

merupakan agen penjual beras kepada detikFinance, Rabu (19/1/2011).



"Petani kita dibiarkan begitu saja oleh pemerintah untuk mengatasi

masalah di lapangan. Padahal kita tahu sendiri bahwa petani kita itu

pengetahuannya kurang dan dananya juga terbatas. Petani kia bukan

hanya miskin, tapi sudah sampai taraf sengsara," imbuhnya.



Ayong meminta agar pemerintah turun ke lapangan untuk membantu petani.

Apa yang dibutuhkan oleh petani, misal pupuk atau obat-obatan, harus

disiapkan oleh pemerintah. Selain itu juga harus ada program bunga

murah dan tanpa pinjaman yang dapat membantu keuangan petani.



Selain itu, Ayong juga mengatakan soal kebijakan pembebasan bea masuk

beras yang dilakukan pemerintah untuk mempermudah impor beras guna

mengamankan pasokan dalam negeri. Menurut Ayong tidak apa-apa bea

masuk dibebaskan, asalkan t‎idak selamanya.



"Pembebasan bea masuk untuk beras hanya berlaku sampai Maret atau

hanya sampai petani kita mulai panen. Mulai 1 April bea masuk mulai

dikenakan lagi ke beras, yaitu Rp 450/kg, jadi pembebasan bea masuk

ini tidak berlaku selamanya," jelas Ayong.



Ayong juga menambahkan bahwa pola seperti ini dinilai cukup bagus

mengingat harga beras di dunia juga mahal.



Ia menilai bahwa dengan pembebasan bea masuk ini maka pemerintah telah

berusaha untuk menjaga harga beras di dalam negeri supaya tidak

melonjak terlalu tinggi. Namun, jika pembebasan bea masuk diberlakukan

selamanya, maka akan merugikan petani kita.



Disinggung mengenai konsumsi masyarakat sejak harga beras melambung,

Ayong mengatakan jumlah konsumsi masyarakat tidak berkurang.



Namun, pelanggan yang sebelumnya membeli beras kualitas tinggi atau

sedang, kini mereka terpaksa membeli beras yang kualitasnya sedang

atau rendah.



(nin/dnl)



http://us.detikfinance.com/read/2011/01/19/145313/1549928/4/nasib-petani-indonesia-sudah-sampai-taraf-sengsara?f9911023



Berbagi berita untuk semua
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke