Refleksi : Opo si? Opo si? Kalau datang berkat rejeki bukan lagi oposisi, tetapi positif.
http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=23620 Kamis, 10 Februari 2011 POLITIK Pengamat: PDIP Oposisi kok Mau Masuk Kabinet? JAKARTA (LampostOnline): Kesediaan PDIP bahwa kadernya siap masuk Kabinet Indonesia Bersatu II bisa diapresiasi sebagai bentuk keterbukaan. Di sisi lain kesediaan itu menunjukkan tidak teguhnya PDIP terhadap komitmen awal menjadi kekuatan oposisi pemerintahan SBY-Boediono. "Jika benar ingin masuk kabinet, maka semakin jelas PDIP bukan oposisi. Partai oposisi kok mau masuk kabinet?" ujar M Umar Syadat Hasibuan, pengamat dari dari Indonesia Political Institute, Kamis (10-2). Pernyataannya menanggapi keyakinan Ketua Dewan Pengarah Pusat PDIP Taufiq Kiemas bahwa Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tidak keberatan kader PDIP direkrut Presiden SBY masuk KIB II. Sepanjang kader yang bersangkutan berasal dari kalangan profesional dan tujuannya adalah menolong rakyat. Di mata Umar, sikap terbuka PDIP terhadap isu peluang mendapatkan 'berkah' dari reshuffle KIB II patut diapresiasi. Yaitu dalam konteks keberanian berterus terang mengungkapkan jati diri sesungguhnya mereka kepada masyarakat. "PDIP kian menunjukkan wataknya yang pragmatis terhadap kekuasaan dan tidak konsisten menjalankan aturan main bagi perannya dalam sistem demokrasi. Jadi partai oposisi tapi di tengah jalan tiba-tiba mau masuk kabinet, jelas sekali tidak konsisten," kata dosen Ilmu Politik di Universitas Indonesia itu. Menurutnya, langkah PDIP akan berimplikasi serius terhadap dinamika demokrasi di masa mendatang. Peran sebagai partai oposisi harusnya terus dijalani konsisten yakni dengan tidak menjadi bagian dari pemerintahan sehingga bisa bisa memberi masukan kritis terhadap kebijakan pemerintahan. Bila kelak dinamika politik reshuffle kabinet berbuah duduknya seorang kader PDIP dalam KIB II, maka mekanisme check and balances dalam demokrasi Indonesia akan musnah. Jargon andalan 'Partainya Wong Cilik' juga tak pantas lagi PDIP kenakan. "Jika partai oposisi sudah gila kekuasaan, maka tidak ada lagi yang bisa benar-benar memperjuangkan 'wong cilik' dan 'partainya wong cilik' tinggal kenangan," ujar Umar. DTC/L-1 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/