http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2011031300184014

      Minggu, 13 Maret 2011 
     
      BURAS 
     
     
     
Pers Australia Serang SBY! 

       
      H. Bambang Eka Wijaya



      "PERS Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, menyerang Presiden 
SBY pada hari kunjungan Wapres Boediono ke negeri itu, Jumat!" ujar Umar. 
"Harian The Age menyebut SBY abused power-menyalahgunakan kekuasaan, 
mengintervensi jaksa dan hakim untuk melindungi tokoh politisi korup dan 
menekan musuh-musuhnya! Juga menggunakan intel untuk memata-matai 
rival-rivalnya, termasuk menteri seniornya!"

      "Tulisan pers Australia bersumber bocoran WikiLeaks atas kawat-kawat 
diplomatik laporan Kedubes AS Jakarta ke Washington!" sambut Amir. "Sydney 
Morning Herald dalam tulisan di halaman 17 (Focus) menuduh Ibu Negara Ani 
Yudhoyono memperkaya diri melalui koneksi politik! Sedang M. Jusuf Kalla 
dituding menghabiskan jutaan dolar untuk mengambil alih kendali atas partai 
terkuat di Indonesia (pasca-Pemilu 2004), Golkar!"

      "Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Luar Negeri menyampaikan 
bantahan melalui Kedubes Australia di Jakarta!" timpal Umar. "Sedang Jusuf 
Kalla, yang saat berita itu tersiar berada di Jepang, lewat wawancara Radio 
Elshinta membantah soal jumlah uang yang dikeluarkan! Tak sampai jutaan dolar, 
kata Kalla, tapi hanya membayari tagihan kamar hotel peserta kongres dari 
daerah yang di luar tanggungan panitia! Tapi, tegas Kalla, hal-hal begitu biasa 
dalam partai politik di Indonesia!"

      "Pernyataan Jusuf Kalla itu bisa dipercaya!" tegas Amir. "Artinya, ada 
hal-hal yang di Indonesia dianggap biasa, di negeri lain seperti Australia-home 
base Wikileaks-dianggap aneh! Atau di Jepang, Menlunya baru saja mundur karena 
menerima sumbangan dana politik yang dianggap ilegal setara Rp5 juta!"

      "Dari situ tampak, atas isi kawat yang oleh Kedubes AS di Jakarta disebut 
laporan mentah, belum dikonfirmasi, terjadi perbedaan nilai dalam memahaminya!" 
timpal Umar. "Hal-hal yang dalam nilai-nilai Indonesia dianggap wajar, dalam 
persepsi negeri lain bisa terlihat aneh, bahkan abuse of power!"

      "Beda rasa atas fakta antara kita dan bangsa-bangsa lain itu bukan hal 
baru!" tukas Amir. "Jelas terasa kurang enak ketika yang kita rasa biasa-biasa 
saja, oleh mereka dianggap buruk! Seperti abused power, realitasnya dalam 
masyarakat kita sebatas apakah aparat penegak hukum bisa mencium dan 
membuktikan! Tanpa keberhasilan pembuktian itu, bangsa Indonesia justru punya 
kesadaran hukum tinggi dengan menjunjung asas praduga tak bersalah!"

      "Maka itu, paling tepat respons Jusuf Kalla, yang penting tonjolkan 
substansinya dengan ekspresi dan intonasi merasa tak bersalah!" timpal Umar. 
"Sisanya, biarkan orang menikmati kemerdekaannya menilai sendiri!" ***
     



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to