Dalam budaya UUD'45, partai-partai DPR itulah yang "berkoalisi" menjadi oposisi bagi pemerintah.
Kalau perbedaan bentuk saja bikin kita kagok terhadap pola, silakan oposisi dilembagakan dan DPR dibubarkan. Sebagaimana DPA dibubarkan lalu diganti segerombol 'staf-khusus presiden' yang juga tidak jelas apa kerjanya selain ma'em gaji buta. Kerangka pikir neocon inilah yang mau diteruskan SBY, orang hanya terpaku pada bentuk; material; kasatmata; dan hal-hal yang resmi kendati sekedar retorika. Itu sebabnya ketika jadi penggede mereka gagal membaca pola-pola di masyarakat, sekumpulan orang yang sesungguhnya bermakna 'oposisi' bagi pemerintahan, setiap pemerintahan, yang koplo. --- From: > oposisi dibutuhkan untuk mengawasi kekuasaan yang cenderung > koruptif. Lebih jauh, oposisi diperlukan karena yang baik dan benar > dalam politik harus diperjuangkan dalam kontestasi dan diuji dalam > wacana terbuka. Politik oposisi berfungsi sebagai alat kontrol dan > penyeimbang kekuasaan. Jika ini dipraktikkan, demokrasi di > Indonesia tak lagi sebatas retorika politik. ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/