mana ada makan siang gratis...yga ada kayak pepatah "seperti belanda minta tanah"
--- Pada Jum, 25/3/11, wawan <selarasmi...@yahoo.com> menulis: Dari: wawan <selarasmi...@yahoo.com> Judul: [proletar] Hugo Chavez: Pemboman Ngawur demi Minyak Kepada: proletar@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 25 Maret, 2011, 9:02 PM CARACAS, KOMPAS.com — Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengutuk dua kali serbuan pasukan Barat di bawah komando Amerika Serikat, terhadap Libyaa pada Sabtu (19/3/2011) dan Minggu (20/3/2011). Chavez menyebutnya sebagai "pemboman ngawur", dan mengakibatkan jatuhnya korban sipil. Chavez yang memang menjalin hubungan lama dengan pemimpin Libya Moammar Khadafy itu menuntut agar serangan serupa dihentikan. Ia juga menggemakan klaim pemerintah Libya bahwa korban tewas akibat serangan Barat itu mencapai 48 jiwa. "Korban sipil sudah mulai berjatuhan karena bom yang diluncurkan --sekitar 200 sampai 400 bom dari laut-- dan bom-bom itu jatuh di mana saja," ujar Chavez dalam amanat mingguannya di stasiun televisi dan radio. "Libya berada di bawah serbuan imperialis. Tidak ada yang membenarkan hal ini," kecam Chavez sembari menunjukkan halaman muka koran yang memuat foto ledakan di Libya. "Pemboman ngawur," kecamnya. "Siapa yang memberi hak kepada negara-negara (Barat) itu? Baik Amerika Serikat, Perancis, Inggris atau negara mana pun tidak berhak menjatuhkan bom-bom itu." Menurut Chavez, kini para pemimpin Uni Afrika sedang bertemu di Mauritania untuk membahas konflik tersebut. "Itulah yang memang seharusnya dikerjakan, pergi ke sana untuk berbicara dengan para pihak yang terlibat konflik, bukan justru menjatuhkan bom. Semakin banyak bom, semakin banyak kematian," ujar Chavez. "Kita berdoa kepada Tuhan untuk perdamaian di Libya." Chavez juga mengulang lagi kecamannya terhadap motif serangan pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat terhadap Libya. "Kami mengulang lagi pesan kami dari Venezuela, dari ALBA: Kami menuntut dihentikannya serbuan terhadap Libya. "Sangat gila. Ini kegilaan imperialis." Chavez berkali-kali menyebut Amerika Serikat sebagai "negara kerajaan". ALBA adalah kelompok delapan negara berhaluan kiri dari Amerika Latin dan Karibia. Chavez bersama para delegasi dari tujuh negara anggota ALBA menuduh Barat sesungguhnya sedang berusaha menguasai ladang-ladang minyak Libya. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/