Badut yang satu ini fasis pula?"kelihatan bodoh 
oleh pendapat nya sendiri melarang orang mencari hiburan apa saja
dengan uang yang ia miliki dari hasil kerja nya sendiri
dengan apa-apa yang ia sukai,anda tukang kritik bodoh rupanya.
jangan bicara HAM,jangan bicara kebebasan,jangan bicara kesetaraan.

--- On Sat, 4/16/11, item abu <item...@yahoo.com> wrote:

From: item abu <item...@yahoo.com>
Subject: Re: [proletar] Empat Balita di Tanjung Duren Gizi Buruk
To: proletar@yahoogroups.com
Date: Saturday, April 16, 2011, 4:05 PM







 



  


    
      
      
      Peduli amat, mendingan nonton kitaro, bukan?



________________________________

From: sunny <am...@tele2.se>

To: undisclosed-recipi...@yahoo.com

Sent: Sun, April 17, 2011 3:29:20 AM

Subject: [proletar] Empat Balita di Tanjung Duren Gizi Buruk



Refleksi : Apakah Istana  sang Presiden dan pusat administrasi negara terletak 

di Jakarta?  Kalau di Jakarta  diketahui 4 balita bergizi buruk. Berapa banyak 

jumlah  balita bergizi buruk yang tidak atau belum diketahui di Jakarta atau di 

daerah-daerah luar Jakarta? 



http://www.suarapembaruan.com/home/empat-balita-di-tanjung-duren-gizi-buruk/5749



Empat Balita di Tanjung Duren Gizi Buruk

Sabtu, 16 April 2011 | 11:44

Balita gizi buruk 



Berita Terkait



a.. Anak-anak Pakistan Derita Gizi Buruk 

[JAKARTA] Empat orang batita (bawah tiga tahun), warga Jalan Kali Sekretaris I, 

RT 15, RW 07, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogolpetamburan, 
Jakarta 

Barat menderita gizi buruk. Keempatnya menjalani perawatan di Pusat Pemulihan 

Gizi Buruk di Puskesmas Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, sejak Jumat (15/4).



Keempat penderita gizi buruk ini, yaitu Salimatun Hasanah (2,3), Tirta (2,8), 

Damar (1,2), dan Bintang (10 bulan). Para batita ini berasal dari keluarga 

berekonomi lemah. Kakak beradik, Tirta dan Damar masing-masing hanya memiliki 

berat badan 9 kilogram dan 6,1 kilogram. Sedangkan Bintang berat badannya hanya 

mencapai 6,4 kilogram.



Kondisi terparah dialami Salimatun, dengan tinggi 77 sentimeter dia hanya 

memiliki berat badan 6,2 kilogram, atau setengah dari berat anak-anak normal 

seusianya. Tak hanya menderita gizi buruk, Salimatun juga menderita berbagai 

penyakit seperti paru-paru. Tubuhnya yang kurus tampak lemah, kedua kakinya 

terlihat hanya bisa menjuntai lemah.

Menurut ayahnya, Saefullah ketika ditemui di Puskemas Kalideres, meski telah 

berusia lebih dari 2 tahun, putri keduanya ini belum mampu berjalan maupun 

merangkak. Sehari-hari Salimatun hanya mampu tidur ataupun tengkurap.

"Padahal kakaknya yang berusia 5 tahun dulu tumbuh normal. Pada saat usia satu 

tahun sudah bisa berjalan," tuturnya.



Saefullah menuturkan, putrinya ini baru satu bulan yang lalu keluar dari Rumah 

Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat. Di rumah sakit tersebut Salimatun 

dirawat selama dua minggu, karena menderita gizi buruk dan penyakit lainnya.



Hampir satu bulan di rumah setelah dirawat di rumah sakit, kata Saefullah, 
putri 

kecilnya tidak mampu makan maupun minum susu. Terpaksa selang dipasang lewat 

hidungnya sebagai jalan masuk bagi makanan yang telah dihaluskan maupun susu.



"Salimatun juga mendapat banyak bantuan obat-obatan. Tapi beberapa obat tidak 

dapat saya tebus karena tidak ada di RSUD Tarakan, sehingga saya diminta 
menebus 

di apotik luar. Saya tidak punya uang untuk menebusnya, jadi beberapa resep 
obat 

hanya saya simpan di rumah," tuturnya.



Sehari-hari, Saefullah bekerja sebagai buruh serabutan. Jika ada panggilan 

menjadi kuli bangunan ia lakoni. Tapi jika panggilan tak kunjung datang demi 

memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya, ia bekerja sebagai penjual remote 

kontrol, keset, dan lain-lain dengan berkeliling dari kampung ke kampung.



Saefullah dan keluarga tinggal di sebuah kamar berlantai dan berdinding kayu. 

Baru empat bulan ia memboyong keluarganya di sana.Kamar berukuran 2x3 meter ini 

disewanya sebesar Rp200.000 per bulan. Tidak ada barang berharga terlihat di 

sana, kecuali sehelai kasur dan lemari. Ruangannya pun terlihat pengap dan 

gelap.



Sementara itu ibu Damar dan Tirta, bernama Sisca (27) yang tinggal hanya 

berjarak beberapa meter dari tempat tinggal Saefullah mengaku anaknya menderita 

gizi buruk sejak satu tahun yang lalu. Suaminya yang bernama Hendra (31) 
bekerja 

sebagai juru parkir dengan pendapatan per hari Rp40.000-Rp50.000. "Hanya hari 

Minggu suami saya bisa bawa pulang uang sampai Rp70.000," urainya.



Wulan (23) ibu dari Bintang mengaku suaminya tak memiliki pekerjaan tetap. 

Sementara ia hanya seorang buruh cuci dengan penghasilan sekitar Rp300.000 

perbulan. Kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan membuat Wulan tak mampu 

memperhatikan asupan gizi bagi putranya.



Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, dr.Agung Sagung Parwanthi mengatakan, kasus 

gizi buruk yang menimpa Salimatun anak kedua dari pasangan Syaefullah (30) dan 

Djubaedah (21) ditemukan pertama kali pada tanggal 3 Mei 2010 ketika sang anak 

dibawa ibunya ke Posyandu.



"Salimatun kemudian dirujuk petugas ke Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan 
dan 

melakukan konfirmasi ulang dengan menggunakan metode WHO NCHS dan anak tersebut 

termasuk ke dalam kategori kurus sekali. Petugas puskemas memberikan terapi 

diantaranya memberikan konsultasi gizi dan memberikan paket PMT pemulihan 
berupa 

Pan Enternal, serta setiap 2 minggu sekali petugas mengontrol anak tersebut," 

jelasnya.



Namun selanjutnya, jelas parwanthi, orangtua Salimatun tidak pernah membawa 

anaknya ke puskesmas. Bahkan saat petugas datang ke rumahnya mereka sudah 
pindah 

tidak bertempat tinggal dialamat yang lama. Baru tanggal 9 Desember 2010, 

orangtua Salimatun datang ke Puskesmas dengan kondisi yang sama namun berat 

badan naik menjadi 6,7 Kg dengan tinggi badan 77 cm.  [Y-6]



[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]





    
     

    
    


 



  





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke