Refleksi : Apakah kewarasan Hatta Rajasa terganggu? Kalau hanya cukup waras 
berarti kewarasannya masih tidak spenuhnya sempurna!

http://majalah.tempointeraktif.com//id/arsip/2011/04/18/LU/mbm.20110418.LU136485.id.html#

  a.. 18 April 2011 
  Hatta Rajasa: 
  Saya Masih Cukup Waras 
  DISERET ke pusaran perkara korupsi pengadaan kereta api bekas dari Jepang, 
Hatta Rajasa meradang. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian ini, perkara 
itu tidak berkaitan dengan dia. Pada 2006, ketika pengadaan dijalankan, Hatta 
merupakan Menteri Perhubungan. Kepada Tempo, yang menemuinya Kamis malam pekan 
lalu di rumah dinas menteri, Hatta mengatakan justru menyetop proyek ketika 
mulai tercium ada kejanggalan. "Saya minta diaudit," ujar Ketua Umum Partai 
Amanat Nasional ini. 

  Bagaimana pengadaan kereta bekas dari Jepang dilakukan? 


    Saya tak ikut sama sekali. Sampai kemudian ada permintaan Pak Soemino, 1 
November 2006, untuk menunjuk langsung Sumitomo Corporation sebagai rekanan. 
Saya bilang ke Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan, menteri tak bisa 
menunjuk langsung. Saya minta ini ditelaah.
  Lalu? 


    Pada 13 November, Sekjen menelaah. Kesimpulannya, menteri tidak bisa 
menunjuk langsung rekanan (Hatta menunjukkan surat). Di tengah jalan, 
Inspektorat Jenderal bilang pengangkutan kereta ini berbeda dengan hibah G to 
G. Perbedaan dalam proses pengangkutan mengakibatkan kemungkinan ada selisih 
biaya. Saya bilang stop proses ini. Panggil Badan Pengawasan Keuangan dan 
Pembangunan. Saya tidak tahu proses selanjutnya karena pada 2007 saya 
dipindahkan menjadi Menteri-Sekretaris Negara. Yang saya tahu, BPKP bilang ini 
enggak ada yang salah. Tapi ini bukan hibah, melainkan pembelian.
  Hibah kan harus lewat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.... 


    Itulah kenapa saya stop. Saya minta ini diaudit semuanya. Saya minta Badan 
Pengawasan masuk.
  Artinya, ini kesalahan Soemino, Direktur Jenderal Perkeretaapian ketika itu? 


    Kesalahan Soemino, sebelum surat saya turun, dia memerintahkan anak buahnya 
dengan bilang duluan bahwa Pak Menteri sudah setuju. Lalu, kalaupun Komisi 
Pemberantasan Korupsi bilang ada kerugian negara, itu karena biaya pengangkutan 
Jepang lebih mahal daripada biaya pengangkutan Djakarta Lloyd (perusahaan 
pengangkutan).
  Hibah ini lebih mahal ketimbang pembelian sebelumnya? 


    Pada 2004, saat saya jadi menteri, enggak ada pembelian. Sebelum 2004, ada 
hibah kereta, tapi itu G to G. Kalau G to G, barangnya diantar ke pelabuhan 
sehingga biaya pengangkutannya lebih murah.
  Soal disposisi Bapak yang dianggap menyetujui Soemino? 


    Disposisi saya selalu ke Sekjen. Saya setuju agar diproses sesuai dengan 
ketentuan yang ada. Tidak ada surat saya ke Soemino. Disposisi ini untuk 
Sekjen. 
  Soemino mengatakan pernah Anda panggil, dan di ruang kerja Anda ada adik 
Anda, Achmad Hafisz Tohir; adik ipar SBY, Hartanto Edhie Wibowo; Bendahara PAN 
Jon Erizal; dan Dicky Tjokrosaputro? 


    Enggak betul. Hafisz itu urusan telekomunikasi, enggak ada hubungannya. 
Bukan rekanan perhubungan, tak ada pekerjaan di perhubungan. Dia ke Jepang 
untuk urusan telekomunikasi. That's it. Karena dia adik saya, terus 
dikait-kaitkan.
  Pernah Soemino ke ruangan Anda sebelum ia ke Jepang? 


    Enggak ada sama sekali.
  Soemino mengaku diperintah Bapak untuk survei ke Jepang.... 


    Enggak betul. Wong Dirjen masak diperintah seperti itu. Enggak betul. Saya 
masih cukup waras untuk memerintahkan orang.
  Kalau soal Jon Erizal, Bendahara PAN? 


    Enggak ada kaitannya. Sepanjang sepuluh tahun lebih jadi menteri, saya tak 
pernah men-touch hal-hal seperti itu. Itu prinsip saya. Insya Allah.
  Anda pernah ikut ke Jepang? 


    Saya ke Jepang enggak ada urusannya dengan ini. Saya ke Jepang diutus 
Presiden untuk urusan mass rapid transportation yang dibatalkan Pak Jusuf 
Kalla, lalu diminta agar dihidupkan lagi?yang sampai sekarang enggak 
jalan-jalan juga. Waktu keberangkatannya pun berbeda.
  Soemino bilang penandatanganan kontrak dengan Sumitomo setelah ditelepon 
Hafisz dan kawan-kawan? 


    Itu kan lucu sekali. Masak, Pak Mino sebagai seorang direktur jenderal 
diatur-atur seperti itu. Sangat enggak masuk akal.
  Bagaimana penunjukan Sumitomo sebagai rekanan? 


    Itu proses di sana. Saya enggak ikut proses apa pun. Laporan Soemino ada 
bila menyangkut kewenangan saya. Tapi itu bukan kewenangan Dirjen, tapi Satuan 
Kerja. Saya enggak mau menuduh. Saya meyakini Pak Mino enggak main uang. Tapi 
prosedurnya dia salahi.



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke