http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2011042323113114

      Minggu, 24 April 2011 
     
      BURAS
     
     
     
     
Nah, Jaringan Baru Teroris Terpelajar! 

       
      H. Bambang Eka Wijaya



      "DARI 21 tersangka teroris terkait bom buku dan bom gereja Christ 
Cathedral Gading Serpong, Tangerang, 11 di antaranya menurut polisi punya gelar 
sarjana, alias kaum terpelajar!" ujar Umar. "Lebih menarik lagi, kelompok yang 
terdiri dari kaum muda itu disebut polisi jaringan baru! Bahkan, mereka belajar 
membuat bom bukan dari Dr. Azhari atau Noordin M. Top seperti generasi teroris 
terdahulu, melainkan justru dari internet!"

      "Semakin tinggi pendidikan terorisnya, semakin tinggi pula ancaman bahaya 
bagi masyarakat! Karena, semakin terpelajar semakin rasional dan banyak akal, 
mampu bermain strategis ketimbang sekadar taktis!" timpal Amir. "Untuk itu kita 
salut pada polisi, khususnya Densus 88, yang meringkus mereka saat baru mulai 
belajar jadi teroris! Coba kalau mereka lolos di awal 'karier'-nya ini, 
sehingga saluran gas dekat gereja Christ Cathedral meledak oleh bom 140 kg yang 
mereka pasang pada pukul 09.00 di Hari Paskah, berapa banyak jemaah bisa jadi 
korban? Juga warga masyarakat yang relatif ramai di sekitar lokasi!"

      "Penting disimak pada jaringan baru teroris yang lebih 'intelek' lewat 
kasus bom buku dan Serpong, ada kecenderungan untuk meninggalkan gaya 
pendahulunya yang memilih bom bunuh diri!" tukas Umar. "Itu bisa jadi karena 
jaringan baru ini belum punya kemampuan merekrut pengantin-pembawa bom bunuh 
diri! Memang tak mudah meyakinkan orang untuk siap melakukan serangan dengan 
membawa bom bunuh diri!"

      "Bukan masalah jaringan baru berganti model serangan dibanding 
pendahulunya!" timpal Amir."Tapi, kenapa kaum muda terpelajar-yang tak layak 
lagi disebut picik atau fanatik buta-kian mudah terseret dalam terorisme?"

      "Justru orang terpelajar saat merasa menemukan sendiri kebenaran yang 
dianggapnya hakiki, bisa menjadi lebih militan dari orang yang sekadar 
ikut-ikutan ataupun hasil rekayasa cuci otak!" tegas Umar. "Dalam negara yang 
standar nilai-nilainya sedang kacau, apalagi ditopang hukum yang tak punya 
kepastian, peluang orang terpelajar menemukan kebenaran sendiri makin besar, 
kemungkinan barisan teroris terpelajar kian panjang juga bukan mustahil!"

      "Berarti, berbiaknya jaringan baru teroris tak bisa dilepaskan oleh 
lemahnya kepemimpinan bangsa yang tak bisa membuat kebijakan dan keputusan 
tegas untuk dijadikan standar nilai!" sambut Amir. "Sebaliknya, jika keraguan 
yang ditonjolkan pada setiap masalah timbul-seperti terkait perompak 
Somalia-kebutuhan atas standar nilai juga kian sukar dipenuhi!" ***
     



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to