Komisi VIII bahkan tidak menjadwalkan untuk bertemu secara resmi
dengan parlemen federal maupun negara bagian di Australia.
KOMISI
VIII Dewan Per wakilan Rakyat (DPR) asal-asalan membuat jadwal
kunjungan kerja ke Australia pada 26 April-2 Mei mendatang.
Akibatnya, kunjungan Komisi VIII ke Australia lebih menyerupai
kunjungan wisata jika dibandingkan dengan maksud dan tujuan awalnya
sebagai kunjungan kerja.
 Hal itu diungkapkan Persatuan Pelajar
Indonesia di Australia dalam surat terbukanya kepada Ketua Komisi VIII
DPR Abdul Kadir Karding, yang dimuat pada situs http://www.

ppi-australia.org.
Surat terbuka itu dibuat Mochamad Subhan Zein dan Dirgayuza Setiawan
selaku ketua umum dan wakil ketua umum PPI Australia.
Berdasarkan jadwal yang diterima PPI Australia, delegasi Komisi VIII
tidak dijadwalkan untuk melihat langsung penanganan warga miskin
Australia di Sydney, Canberra, dan Melbourne. Misalnya kunjungan ke
rumah bersama (shared/public housing), kantor pelayanan Centerlink, dan
pusat pelayanan komunitas tertinggal. Delegasi Komisi VIII juga tidak
dijadwalkan untuk mengadakan diskusi dengan akademisi serta mahasiswa
Indonesia di Australia, dengan topik diskusi yang relevan dengan maksud
dan tujuan kunjungan kerja. 
Bahkan,
karena jadwal kunjungan kerja Komisi VIII ke Australia bertepatan
dengan masa reses Paskah Parlemen Australia serta Parlemen Negara
Bagian New South Wales dan Victoria, tidak ada jadwal pertemuan dengan
perumus dan pengambil kebijakan pada tingkat federal dan negara bagian
di Australia pada jadwal tentatif kunjungan kerja itu. 
Komisi
VIII yang diagendakan akan mengunjungi sekolah Malek Fadh Islamic
School dan Federation of Islamic Councils juga dinilai tidak terkait
dengan 
kerjanya dalam pembahasan RUU Penanganan Fakir Miskin.
Lebih
parah lagi, berdasarkan informasi yang didapatkan PPI dari Senayan,
delegasi Komisi VIII itu juga membawa anak dan istri, dan menghabiskan
uang negara Rp811,8 juta. 
Pada surat terbuka itu, PPI Australia
mengusulkan agar rombongan Komisi VIII DPR mengunjungi daerah khusus
Northern Territory untuk melihat secara langsung langkah pemerintah
Australia dalam memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan,
dan keamanan untuk 15 komunitas paling miskin dan termarginalkan di
Australia. Termasuk mengunjungi kantor-kantor pelayanan Centerlink,
shared community housing, dan inisiatif lain pemerintah Australia untuk
warga miskin di Sydney dan Melbourne untuk melihat sendiri bagaimana
pelayanan untuk unlucky Australians dilakukan di kota-kota besar. 
Komisi VIII juga disarankan 
mengadakan diskusi dengan Australian permanent residency yang menerima
bantuan secara reguler dari Centerlink/ pemerintah Australia untuk
melanjutkan hidup karena pemutusan hubungan kerja, cacat fi sik, dan
alasan lainnya. Tidak optimal Anggota Komisi VIII dari Fraksi PKS Iskan
Qolba Lubis tidak memungkiri bahwa saat ini masih ada anggota dewan
yang mengajak anggota keluarganya saat melakukan kunjungan kerja ke
luar negeri.
"Memang sebetulnya jangan ikut. Tidak merugikan negara karena bayar
sendiri. Tetapi ini membuat kerja tidak optimal," ujarnya. Iskan
sendiri tidak ikut ke Australia.
Wakil Ketua Komisi VIII Gondo Radityo Gambiro tidak bersedia memberikan
penjelasan. "Jangan ditanyakan ke saya." (*/P-5)



http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2011/04/26/ArticleHtmls/26_04_2011_002_018.shtml?Mode=0Berbagi
 berita untuk semua
 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke