Refleksi : Apakah tidak lebih praktis jika NKRI menjadi negara bahagian dari USA, supaya investasinya bisa bukan saja lancar tetapi juga lebih banyak lagi?
http://us.detikfinance.com/read/2011/05/04/150524/1632354/4/ri-ingin-as-rutin-tanamkan-us--2-miliar-per-tahun Rabu, 04/05/2011 15:05 WIB RI Ingin AS Rutin 'Tanamkan' US$ 2 Miliar per Tahun Whery Enggo Prayogi - detikFinance Jakarta - Pengusaha AS secara nyata memilih Indonesia sebagai tempat berinvestasi. Tidak hanya sektor mining, namun didorong masuk ke manufaktur. Indonesia ingin nilai investasi AS ke dalam negeri mencapai US$ 1-2 miliar per tahun. Hal ini disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan di sela-sela forum Overseas Private Investment Corporation (OPIC) tema 'Access to Opportunity in Southeast Asia' di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (4/5/2011). "(Investasi dari AS) Insya Allah naik. Ini kan long term ya. Saya maunya steady stage (stabil) minimal US$ 1-2 miliar per tahun ke depannya," katanya. Ia menjelaskan, cukup banyak perusahaan besar asal AS yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Sebagai contoh, Coca Cola siap menginvestasikan dana US$ 500 juta untuk pengembangan pabrik baru. Coca Cola yang kini memiliki pangsa pasar 80 juta konsumen di Indonesia, diharapkan akan naik double. "Kan masih ada 160 juta lagi. Mereka siapkan investasi US$ 500 juta. Kalau Coca Cola lebih immediate," ucapnya. Selain Coca Cola, masih ada Caterpillar dengan nilai investasi US$ 300-500 juta. Perseroan masih menunggu kebijakan insentif pajak, sebelum akhirnya mereka memutuskan masuk Indonesia. "Caterpillar belum punya pabrik sama sekali di Indonesia. Mereka sudah lama mengeliat, mau bangun, karena mereka sudah bangun di Thailand. Kalau mereka dapat insentif fiskal, sudah pasti mereka ngebangun disini," tambahnya. Gita menilai, ekonomi AS sudah mulai tumbuh usai krisis 2008. Potensi pertumbuhan ekonomi disana diperkirakan mencapai 3,5-4%. Khusus untuk kawasan Eropa, Gita tidak terlalu berharap karena mereka masih proses perbaikan ekonomi. "Kita nggak terlalu berharap dari Eropa lebih dari level-level yang sudah ada. Kita harus sadarlah Eropa lagi ngalamin recovery dibanding US. Lebih ke arah sosialisasi, sebelum mereka recovery. Penjajakan sejak awal. Potensi ke depan, mereka msh tinggi. Inggris aja skrg sudah nomor dua," tutur Gita. Duta besar Indonesia AS, Dino Pati Djalal menambahkan, banyak sekali investor AS tertarik akan Indonesia sebagai tempat investasi. Dino menyebut Caterpillar sebagai salah satu perusahaan bagus. "Ada beberapa lagi ke depan. Caterpillar is good development. Ada lagi Cargill (Cargill dan Mars). Detilnya belum. Selama saya di AS, cukup banyak yang serius menjajaki pasar Indonesia. Tapi belum mau announce (diumumkan). Memang kita dilihat sebagai pasar yang sangat promising," imbuhnya. "Selama ini merka investasi di mining. Kita akan coba invite mereka di manufacturing, ritel dan services. Kan banyak labour intensif yang akan masuk ke Asia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada yang terealisasi," pungkas Dino. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/