Refleksi : Bukan hal aneh bin ajaib apabila masyarakat Yordania menganggap Indonesia negara, karena mereka melihat puluhan bahkan ratusan ribu, karena pekerjaan yang dilakukan dimata masyarakat dinilai rendah, istilah kasarnya "babu" dan "jongos". Anggapan ini bukan saja di Yordania, tetapi banyak negeri, teristimewa negeri-negeri yang disebut oleh pemerintah Indonesia, negeri-negeri sahabat [Timur Tengah]. Umumnya orang miskin itu rendah dan hina, maka oleh karena itu mereka disana sebut "bagar" dan "hamal".
Bila jumlah penderita TBC sesuatu negeri tinggi angkanya, hal ini menunjukan negeri miskin, Faktor-faktor yng berpengaruh antara lain: kekurangan gizi, masalah higenis (kkekurang air besih dan kesehatan lingkungan) dan pelayanan kesehatan kepada rakyat tidak adekwat. http://www.vivaborneo.com/masyarakat-yordania-anggap-indonesia-negara-miskin.htm Masyarakat Yordania Anggap Indonesia Negara Miskin May 12, 2011 by admin SAMARINDA - vivaborneo.com - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Yordania Zainulbahar Noor mengatakan mayoritas masyarakat Yordania menganggap Negara Indonesia hanyalah sebuah Negara miskin yang hanya bisa mengirim Pembantu Rumah Tangga (PRT). Hal ini dikarenakan banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mayoritas bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang memiliki pendidikan dan keterampilan rendah. "Karena dianggap sebagai Negara pembantu, maka Indoensia hanya dikenal sebagai Negara miskin, kumuh, dan tidak memiliki sumber daya alam dan kelebihan-kelebihan lainnya. Pandangan inilah yang harus kita ubah dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Indonesia," ujarnya. Zainul menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia memberlakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja sejak 29 Juli 2009. Namun, akibat dari moratorium ini, banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang datang ke Yordania secara illegal. Tenaga kerja ilegal inilah yang banyak menjadi sumber masalah. Betapa tidak, dengan pendidikan dan keterampilan yang rendah, seluruh dokumen kerja mereka sebagian besar palsu dan banyak yang tidak mendapat upah layak. "Upah tenaga kerja di Timur Tengah khususnya Yordania itu paling rendah, karena hanya sebesar US 125 dolar per bulan dan banyak yang tidak dibayar karena illegal. Upah yang lebih tinggi untuk TKI yang berasal dari Hongkong, Korea Selatan dan Tokyo yang mencapai US 500 dolar," jelasnya. Lanjut Zainul, diperkirakannya saat ini ada 50-60 ribu TKI illegal yang berada di Yordania. Selain dianggap sebagai pengekspor TKI dengan pendidikan dan keterampilan rendah, tenaga kerja Indonesia juga dianggap sebagai pembawa penyakit Tuberculosis (TBC). "Ini yang menyakitkan, TKI kita juga dianggap sebagai pembawa penyakit TBC karena dokumen kesehatan yang dibawa oleh para TKI illegal, umumnya dipalsukan. Semua dibilang sehat, padahal tidak melalui pemeriksaan kesehatan yang semestinya," tegasnya.(vb/yul) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/