http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2011051523343314

      Senin, 16 Mei 2011 
     
      BURAS 
     
     
     
Teroris dengan Nama Grup Baru! 

       
      H. Bambang Eka Wijaya

      "BERIRINGAN dengan kematian Osama bin Laden, balas dendam Taliban atas 
kematian Osama dengan bom ganda yang menewaskan lebih 80 orang di Pakistan, dua 
teroris dengan nama grup baru (Tauhid wal Jihad) tewas ditembak mati Densus 88 
di Sukoharjo, Jawa Tengah!" ujar Umar. "Dua teroris yang tewas itu Sigit 
Qurdhowi dan Hendro Yunianto! Dari persembunyian mereka ditangkap sejumlah 
tersangka teroris, bersama aneka senjata api dan ratusan butir peluru!"

      "Sekali lagi salut buat Densus 88 yang berhasil membongkar jaringan 
teroris sebelum beraksi!" sambut Amir. "Bahwa Sigit adalah tokoh senior di 
kalangan teroris, guru pembuatan bom teroris bunuh diri di Cirebon, memberi 
bukti keefektifan kerja Densus 88. Untuk itu, sebagian besar tugas operasinya 
dari pengintaian (intel) sampai penggerebekan dilakukan sendiri oleh Densus 88!"

      "Jadi tidak seperti operasi yang dilakukan secara bersama-sama berbagai 
pihak, saat dilakukan yang dicari sudah tak ada karena bocor duluan!" tukas 
Umar. "Karena itu, penajaman kemampuan Densus 88 harus lebih diutamakan 
daripada repot membuat UU intelijen baru yang membuat tugas mengatasi teroris 
dibagi-bagi tahapannya, yang malah bisa jadi celah terjadinya kebocoran info! 
Banyak kejadian yang bisa dijadikan contoh untuk semakin banyak pihak 
dilibatkan, semakin rentan kebocoran informasi!"

      "Apalagi seperti masa lampau, yang namanya badan intelijen itu justru 
perekayasa kelompok-kelompok teroris seperti halnya Komando Jihad yang justru 
ditumbuhkan oleh kalangan intelijen sendiri dari sel DI-TII, organ NII," timpal 
Amir. "Karena itu, di tengah perang melawan teror yang serius dewasa ini, usaha 
membuat UU intelijen yang cuma membangkitkan trauma pada kerja intel masa lalu, 
amatlah tidak tepat! Apalagi hasilnya cuma rekayasa seperti masa lalu pula, 
cuma merepotkan semua seksi aparat keamanan dengan korban rakyat tak berdosa!"

      "Memang, meningkatkan kemampuan kesatuan antiteror yang ada dengan 
melengkapi peralatan semutakhir mungkin, jelas lebih berguna daripada 
mereproduksi dengan UU lembaga-lembaga intel baru yang masih harus diuji lagi 
kapasitas dan kebenaran cara kerjanya!" tegas Umar. "Konon lagi kalau dengan 
superioritas UU baru dan kelembagaan intelnya itu nanti malah mengurangi atau 
membatasi kebebasan badan dan detasemen yang telah ada dan terbukti efektif 
kerjanya! Belajar dari pengalaman, kian banyak yang ikut menangani, kian banyak 
kepentingan terlibat, kian rawan kebocoran!" ***
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke