Untuk apa kondom? Bukankah  YM Kalla bila biar nanti punya banyak turunan 
bintang film. Bukankah kalau pakai kondom nanti tidak ada turunan bintang 
bintang film.

  ----- Original Message ----- 
  From: Richan S 
  To: indonesia-ris...@yahoogroups.com ; proletar@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, June 24, 2011 8:54 AM
  Subject: [proletar] Re: [Indonesia-Rising] TKI: Saya Dijadikan Budak Seks


    
  harusnya para TKW itu diperlengkapi kondom bertaring yang dibagikan 
  diafrika selatan waktu lalu.

  
http://4.bp.blogspot.com/_eclAfQWa8MU/SwQeW1UWXbI/AAAAAAAAABw/ExfEGxdGys8/s1600/image001.png

  atau :

  
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=Sonette%20Ehlers&biw=1255&bih=639&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi

  **
  Kondom Bertaring adalah penemuan Sonette Ehlers, seorang wanita dari 
  Afrika Selatan untuk mencegah tindak permerkosaan terhadap wanita. 
  Pemerkosaan dicegah dengan cara menjepit penis penyerang, melukai dan 
  membuatnya tidak berdaya.

  Alat ini berbentuk kantong dari latex yang diberi duri-duri logam 
  mikroskopis yang mengarah ke dalam, dan dipakai di dalam vagina seorang 
  wanita seperti layaknya sebuah tampon. Bila seorang pemerkosa berusaha 
  memperkosa wanita pemakai, penis pemerkosa akan terluka oleh duri 
  mikroskopis di dalam kondom tadi dan menyebabkan rasa sakit. Ini 
  dianggap akan menyebabkan sang pemerkosa mengurungkan niatnya untuk 
  memerkosa dan memberikan waktu yang memadai buat korban untuk melarikan 
  diri.

  Setelah itu, kondom akan tetap melekat pada tubuh si penyerang dan hanya 
  dapat dilepaskan dengan operasi kecil.

  Selain fungsi khusus di atas, kondom wanita ini juga akan berfungsi 
  seperti kondom wanita biasa, mencegah kehamilan dan penularan penyakit 
  menular.

  Kondom ini diperkenalkan pada tanggal 31 Agustus 2005 di Afrika Selatan, 
  di mana banyak kasus perkosaan terjadi. Produksi akan mulai tahun 
  berikutnya bila kritik dapat diredam. Sang penemu berharap produk ini 
  akan dipasarkan pada akhir 2006 dengan nama dagang Rapex.

  On 24/06/2011 10:38 AM, Lasma siregar wrote:
  >
  > Hello SBY dkk, selamat siang MUI/FPI, apa kabar Pak/Bu?
  > Kini sudah berbaris 28 orang TKI yang akan dijatuhi hukuman mati 
  > (pancung?)!
  > Apakah kalian sudi berbuat sesuatu buat "pahlawan devisa" ini?
  > SBY dkk, MUI/FPI dkk beranilah berbuat sesuatu yang bermutu walau sampai
  > ke tanah suci (Arab)!
  > Jangan lari, sembunyi, tiarap, dijadikan hobby Pak/Bu!
  > Hadapilah kenyataan yang terjadi di depan mata!
  > (Hidup adalah keberanian menghadapi segala yang tanda tanya: Soe Hok Gie)
  > Salam
  > Las
  >
  > --- On *Fri, 24/6/11, liman PAP /<liman_...@yahoo.com>/* wrote:
  >
  >
  > From: liman PAP <liman_...@yahoo.com>
  > Subject: [Indonesia-Rising] TKI: Saya Dijadikan Budak Seks
  > To: "Indonesia Rising" <indonesia-ris...@yahoogroups.com>, "Koran
  > Digital" <koran-digi...@googlegroups.com>
  > Received: Friday, 24 June, 2011, 11:50 AM
  >
  > 
http://forum.detik.com/tki-saya-dijadikan-budak-seks-t270714.html?nd991103frm
  > http://nasional.kompas.com/read/2011...kan.Budak.Seks
  >
  > JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didesak
  > segera melakukan langkah pembelaan terhadap 28 tenaga kerja
  > Indonesia (TKI) yang kini menunggu hukuman mati di Arab Saudi.
  >
  > Desakan disampaikan Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah,
  > yang ditemui di kantornya, Rabu (22/6/2011). "Hentikan saling
  > tuding dan berpolemik soal kematian Ruyati yang dihukum mati.
  > Lakukan langkah membela dan melindungi 28 TKI lainnya yang bakal
  > bernasib sama dengan Ruyati," tandas Anis.
  >
  > Ia mendesak Presiden segera melakukan langkah nyata. "Jangan cuma
  > sibuk beretorika dan membela diri dari tudingan. Bayarlah
  > kesalahan yang menyebabkan kematian Ruyati dengan menyelamatkan 28
  > TKI lainnya," kata Anis.
  >
  > Menurut dia, ke-28 TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi
  > adalah Sulaimah, Siti Zaenab Duhri Rupa, Muhammad Zaini asal
  > Madura. Dwi Mardiyah, Nurfadilah, Suwarni, Hafidz Bin Kholil
  > Sulam, Nursiyati asal Jawa Timur.
  >
  > Eti Thoyib Anwar, Yanti Irianti, Karsih, Ruyati, Darsem, Emi,
  > Nesi, Rosita Siti, Saadah, Jamilah asal Jawa Barat serta Satinah
  > asal Jawa Tengah.
  >
  > Dari Kalimantan Selatan tercatat Aminah Budi, Darmawati Tarjani,
  > Muhammad Niyan, Abdul Aziz Supiyani, Muhammad Mursyidi, dan Ahmad
  > Zizi Hatati. Dari Kalimantan Barat tercatat Sulaimah.
  >
  > Dua TKI lainnya belum diketahui asal daerahnya, yaitu Nurmakin
  > Sobri dan Ahmad Fauzi. Sejumlah TKI yang ditemui di rumah pondokan
  > Migrant Care di Jakarta Timur mengakui, hidup bagai budak bekerja
  > di Arab Saudi.
  >
  > "Mereka memuaskan nafsu seks dan nafsu membunuhnya pada kami,"
  > ungkap tenaga kerja wanita (TKW) Imas Tati (22).
  >
  > Dua tahun lalu perempuan asal Majalengka ini bekerja di Kuwait. Di
  > sana dia beberapa kali lolos dari pemerkosaan majikan dan para
  > ponakannya. Terakhir, ia berusaha lolos dari pemerkosaan dengan
  > turun dan jatuh dari lantai tiga apartemen majikannya.
  >
  > Tulang punggung bagian tengah remuk, kedua tulang sendi telapak
  > kaki patah. Nasib serupa dialami rekannya, Dewiyanti asal Brebes,
  > dan Muslimah asal Tegal Gubuk, Indramayu, Jawa Tengah.
  >
  > Imas mengatakan, di Arab Saudi, para pembantu perempuan Indonesia
  > diperlakukan sebagai budak. "Dianiaya dan diperkosa berulang kali
  > oleh majikan dan keluarganya, dijual dan diperas agen-agen
  > penyalur pembantu rumah tangga. Itulah pengalaman saya dan
  > sebagian besar kawan-kawan satu pekerjaan di Arab Saudi," papar Imas.
  >
  > Rosnani (48), TKW yang duduk di samping Imas, membenarkan. "Kalau
  > sudah tua seperti saya, orang-orang itu engga doyan. Sebagai
  > gantinya, saya diperas bekerja 22 jam setiap hari tanpa libur.
  > Dipukuli, disekap, diludahi, dilempar ke comberan. Saya tidak
  > tahan, akhirnya kabur pulang ke Indonesia dengan uang sendiri.
  > Lolos dari agen juga sudah mujur," tuturnya.
  >
  > 

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke